Eunha sekarang sudah berada di depan apartemen Jungkook. Sudah 5 menit ia berdiri di sana dan menekan tombol apartemen Jungkook. Tapi orangnya tak kunjung membukakan pintu.
Pin apartemen Jungkook sudah diganti, jadi Eunha tidak tahu berapa nomor pinnya. Ia sudah mencobanya sampai 10× tapi masih sama, pin salah.
Tapi Eunha tidak menyerah, ia harus bertemu Jungkook untuk meminta pertanggung jawaban atas kehamilannya.
"Ini yang terakhir. Bila masih tidak bisa juga aku akan pergi dari sini huh," gumam Eunha.
301295
Klik.
Pintu apartemen Jungkook terbuka.
"Sialan! Jadi Jungkook memakai tanggal lahir si sialan itu sebagai pin apartemennya!!" kesal Eunha ketika tahu bahwa sandi pin Jungkook ternyata tanggal lahir Taehyung.
Eunha langsung membuka pintu itu dengan kasar. Eunha masuk ke dalam dan berjalan ke ruang tengah. Tapi tunggu, ada yang salah di sini. Kenapa apartemen Jungkook terasa sunyi? Dan gelap.
Eunha mencari tombol lampu setelah menemukannya ia menekan tombol itu. Betapa kagetnya Eunha melihat apartemen Jungkook seperti diterjang badai angin topan.
Pecahan kaca di mana-mana, barang-barang berserakan dan juga ada beberapa botol wine di sana.
Eunha langsung berlari menuju kamar Jungkook. Ia membuka pintu kamar itu dengan keras. Kamar Jungkook tidak ada bedanya dengan ruang tengah.
Eunha melihat Jungkook yang meringkuk di pojok kamar sambil menggenggam baju dan sebuah foto.
Jungkook tampak tidak menyadari keberadaannya, ia sibuk berbicara dengan foto yang berada dalam genggamannya.
Eunha berjalan mendekat secara perlahan, ia tidak ingin kakinya terluka oleh pecahan beling yang tersebar di setiap sudut ruangan itu.
"Ju- jungkook," panggil Eunha pelan.
Jungkook melirik Eunha dengan tajam. "Sedang apa kau di sini?" tanyanya dingin.
Eunha sedikit takut, karena Jungkook tidak pernah berbicara dengan nada dingin kepadanya.
"A- aku i- i- ingin men- mengunjungi- ngimu," ucap Eunha gugup.
Jungkook tampak acuh, ia lagi-lagi sibuk dengan foto itu. Eunha ingin tahu foto siapa yang Jungkook pegang itu?
Eunha semakin melangkah mendekat ke Jungkook. Eunha melirik sekilas foto itu. Mata Eunha terbelalak. Itu foto Taehyung?! Pikir Eunha.
Eunha tersentak karena tiba-tiba Jungkook menyembunyikan foto Taehyung di belakang tubuhnya. Jungkook menatap tajam Eunha.
Eunha menelan salivanya kasar. Tatapan Jungkook sangat tajam, membuatnya diam tak berkutik.
"Kenapa kau lancang sekali menatap foto Taehyungku!!" sinis Jungkook.
Eunha tergelak, apa tadi katanya?! Taehyungku?! Cih yang benar saja!! Pikir Eunha jengkel.
"JAWAB!" teriak Jungkook.
"A- aku mi- minta ma- maaf Jungkook. A- aku ke- ke sini ha- hanya ingin memberi tahu ka- kabar baik untukmu," ucap Eunha bergetar. Wanita itu menundukan kepalanya.
"Kabar apa? Apakah itu penting untukku?" tanya Jungkook dingin.
"Te- tentu saja penting!"
"Cih, tak ada yang lebih penting dari Taehyung." Jungkook mengabaikan keberadaan Eunha dan kembali sibuk dengan dunianya.
Eunha mengepalkan tangan karena merasa tak dianggap.
"A- aku ha- hamil Kook," kata Eunha to the point.
Jungkook diam mendengar ucapan Eunha.
"Kau hamil?" tanya Jungkook.
Eunha yang mendengar suara Jungkook sedikit melunak mulai mengangkat wajahnya menatap Jungkook, ia mengangguk semangat.
"Iya Kook, aku hamil anakmu," ucap Eunha semangat.
"Apa kau yakin itu anakku?" Jawab Jungkook datar.
"Apa maksudmu bicara seperti itu? Tentu saja ini anakmu, darah dagingmu!" kata Eunha menahan tangis.
"Aku tidak percaya, dan aku tidak peduli. Sekarang keluar dari apartemenku!" ucap Jungkook tegas.
"Ta- tapi Kook aku ingin kau bertanggung jawab atas anakmu hiks," kata Eunha menangis.
"Keluar!" kata Jungkook sekali.
Namun Eunha menggeleng. "Tidak!! Aku mau kau bertanggung jawab atas janin yang ku kandung!!" teriak Eunha.
Jungkook menggesekan giginya kesal, tangannya terkepal, tatapannya semakin tajam menusuk mata Eunha, membuat wanira itu ketakutan. Tapi Eunha tidak akan pergi dari sini sebelum Jungkook bertanggung jawab.
"Ku bilang keluar Eunha!" ucap Jungkook menekan setiap katanya.
"Ti--"
"KELUAR, SIALAN!! AKU TIDAK PEDULI MAU KAU HAMIL ATAU APAPUN ITU!! YANG AKU INGIN HANYA TAEHYUNGKU!!! JANINMU ITU TIDAK AKAN MEMBAWA TAEHYUNG KEMBALI PADAKU!!!" teriak Jungkook murka.
Eunha menegang mendengar bentakan yang pertama kali dari Jungkook. Wanita itu menangis tersedu-sedu berharap Jungkook luluh. Namun yang terjadi Jungkook malah menariknya kasar menuju pintu keluar.
Eunha merintih kesakitan akibat cengkraman Jungkook. Setelah berada di pintu keluar, Jungkook langsung menghempaskan lengan Eunha, hingga wanita itu jatuh karena tidak bisa mengimbangi tubuhnya.
"Jangan kembali lagi ke sini! Kita putus, aku sudah muak denganmu!! Dan sekali lagi ku tegaskan bahwa aku tidak peduli pada janin yang kau kandung! Mau itu anakku atau bukan itu bukan urusanku!"
"Ju--"
BRAK!!
Setelah mengatakan itu Jungkook langsung membanting pintu apartemen meninggalkan Eunha yang masih menangis, bahkan wanita itu belum selesai bicara. Tapi Jungkook lebih dulu menutup pintu.
Jungkook langsung bergegas menuju kamarnya.
Sedangkan di luar Eunha menangis karena mendapat penolakan dari Jungkook. Bahkan ia diusir dengan cara kasar.
"Taehyung! Taehyung! Taehyung! Selalu Taehyung! Hikss hikss ini semua gara-gara Taehyung!! Aku membencimu Taehyung!!" gumam Eunha marah.
Wanita itu bangun lalu pergi dari apartemen Jungkook dengan amarah yang memuncak hingga ke ubun-ubun.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETALIATION (Kookv) [End]
Proză scurtăKim Taehyung adalah pria tampan sekaligus manis. Dia seorang pria, tapi entah mengapa wajahnya sangat cantik dan manis. Mempunyai boxy smile yang manis dan suara bariton yang mengalun lembut. Taehyung pribadi yang hangat dan ceria, ia berasal dari...