Hai semuanya. Selamat datang dicerita baru aku, semoga kalian suka dengan cerita baru aku ini.
Selamat membaca.
☆
☆
☆
Kim Sohyun wanita berumur 24 tahun terus berlari kencang. Bahkan ada diantara mereka tak sengaja ia tabrak. orang-orang yang melihatnya aneh, ia tak memperdulikan itu. Baginya yang paling terpenting ia harus sampai tujuan, ia tidak mau di cap sebagai pegawai yang tidak disiplin soal waktu.
Kim Sohyung terus berlari. Sesekali ia melirik jam tangan, ia takut kejadian itu terulang kembali. Sudah berapa kali ia terlambat, sudah berapa kali ia mendapatkan peringatan dari atasannya karna keterlambatnya.
Sohyun juga tidak ingin seperti ini. Terlambat, dan mendapatkan peringatan seperti ini. Ia sudah berusaha bangun pagi, tapi siapa yang tau jalanan yang padat. Membuat bus yang ia tumpangi terdiam ditempat, karna mengalami macet panjang. Tanpa pikir panjang ia pun memilih turun, berakhir berlari seperti saat ini.
Kim Sohyun menarik napas panjang. Napasnya terengah-engah, entah sudah berapa jauh ia berlari. Ia tidak peduli, ia bersyukur karna sepertinya ia belum terlambat.
"Nona. Apa anda baik-baik saja?"tanya satpam yang berada didekatnya.
"A-ku. Tidak.. apa-apa."jawabnya dengan terbata-bata. Membuat satpam tersebut memanggukkan kepalanya, ia pun meninggalkan Sohyun sendiri.
Sohyun kembali menarik napas. "Baiklah. Tenang Sohyun, tenang. Ini belum terlamat, masih ada waktu. Yah SEMANGAT."
Ia pun bergegas masuk kedalam kantor tempat ia bekerja. Tanpa ia sadari sepasanga mata melihatnya tingkahnya membuat sudut bibirnya berbentuk senyuman.
.
.
.
Kim Sohyun memasuki ruang aula yang akan diadakan acara. Saat ia memasuki ruangan tersebut, hal yang pertama ia lihat ruanh tersebut sudah penuh dengan pagawai yang lain. Tak hanya itu bahkan banyak para pentinggi yang hadir diacara tersebut, ia bersyukur sepertinya acara belum dimulai.
"Yakh. Kim Sohyun, kenapa kau diam saja? Sini duduklah."titah seseorang.
Sohyun tersenyum. Ia menemukan orang yang ia cari, tanpa menunggu lama ia pun menghampiri orang tersebut.
"Ck. Terlambat lagi."
Sohyun menggelengkan kepalanya. "Tidak. Buktinya aku sudah datang sebelum acara ini dimulai."
"Tentu saja tidak terlambat karna ada acara. Kalau tidak... kau sudah pasti terlambat."ejeknya.
"Terus saja mengejekku." Sohyum mendengus kesal.
"Sudah jangan marah. Aku hanya bercanda." Sohyun tersenyum ia tau bahwa sahabatnya ini hanya bercanda. Ia hanya pura-pura kesal saja.
"Aku dengar putra Tuan Kim sangat tampan."bisiknya.
"Lalu?"
"Aku yakin kau pasti akan menyukainya."
Sohyun menaikkan sebelah alisnya bingung. Kenapa sahabatnya bisa bicara seperti itu? Apa sahabatnya ingin menjodohkannya lagi? Dengan putra Tuan Kim. Tentu saja tidak mungkin, Sohyun hanya staff biasa mana mungkin kan dia dijodohkan dengan orang yang penting diperusahaan yang ia kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris Kim
General Fiction"Kim Sohyun salah satu staff di perusahaan Kim's Corp. Kini harus naik jabatan sebagai sekretaris, saat pemimpin perusahaan kini berganti pemimpin. Sohyun pikir bekerja sebagai sekretaris sangat lah sulit. Namun, siapa sangka kesulitan itu bertambah...