6.

185 53 19
                                    

Sohyun membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ia pun dengan cepat membalikkan tubuhnya melihat pemandangan didalam sana, ia menyesal karena tidak mengetuk pintunya dulu.

"Bisa tidak kalau mau masuk ketuk pintunya dulu." Ucap seseorang didalam sana.

"Maaf. Lagipula kenapa juga bermesraan dikantor." Jawab Sohyun tanpa menoleh kearah belakang.

"Itu urusan kami. Ini kan ruang privasi." Balas orang tersebut tanpa mau kalah.

"Hei ini kantor untuk bekerja. Bukan untuk bermesraan, Jika mau bermesraan cari saja tempat lain." Balas Sohyun.

"Kau ini.. "

"Jim. Sudahlah." Ucap Yuqi menenangkan Jimin yang terlihat kesal. Awalnya Jimin ingin bermesraan dengan kekasih nya, tapi semua gagal gara-gara Sohyun yang datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Dengan berat hati Jimin berjalan keluar. Ia tau jika kedua sahabat ini bertemu maka ia akan dilupakan, jadi lebih baik ia keluar saja dari pada harus mendengarkan pembicaraan wanita yang tidak masuk kedalam otaknya.

"Makanya berkencan. Biar tau rasanya jatuh cinta seperti apa? Jangan bisanya mengganggu saja." Ucap Jimin saat berjalan melewati Sohyun yang berdiri diambang pintu.

Sohyun menatap Jimin kesal. Rasanya ia ingin memukul Jimin dan membenturkannya ke tembok, tapi itu tidak mungkin mengingat Jimin kekasih sahabat nya. Sohyun tau Jimin bersikap seperti itu karena mood pria itu sedang buruk, mungkin karena ia menganggu nya yang sedang bermesraan dengan sahabatnya. Karena biasanya Jimin tidak seperti itu, ia tau Jimin pria baik dan perhatian tapi jika sedang mood pria itu buruk yah seperti itu. Menganggap nya seperti hama yang harus dimusnahkan.

Tanpa memperdulikan Jimin Sohyun memilih memasuki ruangan sahabat nya lalu mendudukkan tubuhnya pada sofa.

"Ada apa? Pagi-pagi sudah datang keruangan ku?" Tanya Yuqi penasaran dengan kedatangan Sohyun yang tiba-tiba datang pagi-pagi disaat memulai aktivitas kerja.

"Kenapa? kau marah karena aku ganggu kemesraan kalian?" Tanya Sohyun balik.

Yuqi menggelengkan kepalanya merasa bingung dengan sikap Sohyun yang tiba-tiba bisa berubah. "Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau seperti menghindar saat aku dan Jimin oppa berciuman?"

Ciuman? Astaga kenapa baru mendengar kata itu membuat Sohyun merasa ada menggelitik perutnya. Ia memang sering melihat Yuqi dan Jimin berciuman ia akan bersikap biasa saja, bukankah berciuman bukanlah hal lumrah dilakukan sepasang kekasih. Tapi kenapa sekarang merasa ada yang berbeda pada dirinya, apa karena masalah semalam Sohyun menggelengkan kepalanya untuk tidak berpikir yang aneh-aneh.

"Hei! Kenapa diam?" Tanya Yuqi yang berteriak melihat Sohyun terdiam.

"Eh. Tidak apa-apa." Jawab Sohyun ia berusaha untuk tenang seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lalu untuk apa kau datang kesini?" Tanya Yuqi lagi.

"Emm.. Sebenarnya." Sohyun menggaruk kan kepalanya yang tak gatal sebenarnya ia tidak enak jika harus berkata soal kencan semalam yang gagal mungkin sahabat nya akan marah. Tapi tidak apa kan jika ia berkata jujur dulu, dari pada nanti sahabatnya tau dulu dari agen perjodohan terlebih dahulu pasti sahabatnya akan bertambah marah.

"Sebenarnya aku ingin kau memberitahu soal kencan semalam." Lanjut nya.

"Hah! Bagaimana kencan mu berjalan lancar kan? Lalu apa pria itu tampan dari pihak biro bilang pria yang akan kencan denganmu itu tampan. Bagaimana Sohyun cepat katakan bagaimana kencan mu?"tanya Yuqi yang terus mengoceh dengan banyak pertanyaan membuat Sohyun bingung harus menjawab apa.

Sekretaris KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang