Selamat datang capter 2 ini. Semoga kalian suka, gak usah lama-lama. Selamat membaca.
Kini Kim Sohyun hanya bisa mengutuk dirinya yang terlambat. Ia juga membenarkan apa yang diucapkan Song Yuqi, atasannya ini memang memiliki aura dingin sampai-sampai ia tidak berani menatap langsung atasannya itu.
"Sekretaris Kim. Apa lantai sekarang menjadi atasanmu?"tanya sang atasan tak lain Kim Taehyung yang kini menjabat sebagai CEO.
"Tidak Pak."jawab Sohyun dengan hati-hati.
"Kalau begitu bersikaplah sopan. Jangan menunduk seperti itu, itu membuatku tidak nyaman."
Memangnya apa yang salah jika menunduk, bukankah sikapku ini sudah sopan. Batin Sohyun.
Ia tidak mau terus bersalah, hingga ia memilih menegakkan tubuhnya. Ia sedikit tidak percaya diri apalagi jika bertatapan langsung dengan atasannya yang dingin ini.
"Maafkan saya Pak."ujar Sohyun menegakan tubuhnya. Ia dapat melihat tatapa tidak suka dari atasannya itu, ia dapat melihatnya dari sorot matanya yang kini juga sedang menatapnya.
Setelah beberapa menit. Taehyung memutuskan tatapan itu. "Aku dengar kau ini karyawan terkenal dengan keterlambatanmu itu. Apa itu benar?"tanya Kim Taehyung.
"Benar Pak. Tapi saya akan berusaha untuk tidak terlambat lagi."sumpah Sohyun ia tulus. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan berubah.
"Hari ini. Hari pertama kau menjadi seorang sekretaris, tapi kau sudah terlambat."
"Maafkan saya Pak. Saya janji ini yang terakhir saya melakukan kesalahan."janjinya
"Baiklah silahkan keluar."
Sohyun menatap atasannya tak percaya. "Pak tolong jangan pecat saya. maafkan saya karna keterlambatan saya, saya janji tidak mengulanginya lagi. Jadi, saya mohon jangan pecat saya."
"Siapa yang memecatmu. Saya menyuruhmu keluar agar kau mulai pekerjaanmu, apa kau ingin tetap ingin disini?"
"Tidak Pak. Kalau begitu saya pamit keluar."ujarnya lalu membungkukkan tubuhnya. Lalu ia berjalan keluar, sungguh rasanya jantunya ingin copot bahkan saat ia sudah keluar dari ruangan tersebut dada nya masih berdetak kecang. Mungkin efek takut, ia pun berjalan menuju ruangan yang berada disamping ruangan atasannya tersebut
Saat memasukin ruang kerja sebenarnya Sohyun menyukainya. Hanya saja, ruangannya begitu dekat dengan atasannya dan yang paling Sohyun tidak suka kenapa ruangannya dan atasannya hanya terhalang kacang besar. Ia tidak nyaman bagaimana jika ia ingin melakukan sesuatu? Bisa-bisa dapat dilihat oleh atasannya sendiri, memalukkan. Rasanya ingin Sohyun memecahkan kaca tersebut, Tapi sayangnya itu tidak mungkin terjadi.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan jam 1 siang. Jam makan pun sudah lewat, tapi Sohyun masih mengerjakan tugasnya sebagai Sekretaris. Ia sengaja melewatkan makan siangnya, ia ingin membuktikan bahwa ia bertanggung jawab atas tugasnya. Anggap saja ini hukuman atas keterlambatannya waktu pagi.
"Amboyy.. rajinnya sahabatku ini."ucap Yuqi yang bersandar ambang pintu seolah sedang mengejeknya.
Sohyun yang mendengarnya hanya melihatnya sekilas, lalu melanjutkan kembali tugasnya. "Aku tidak rajin. Tapi terpaksa, ada apa kesini?"tanya nya.
"Aish.. setelah menjadi Sekretaris kenapa kau berubah jadi galak seperti ini?"
"Karna kau mengangguku."jawab Sohyun enteng.
"Baiklah maaflah aku sudah mengaggu macan betina yang sedang serius bekerja."ejeknya lagi.
Kini Sohyun tidak menjawab ucapan sahabatnya ini. Ia lebih memilih menghiraukannya, lebih baik mengerjakan tugasnya yang masih menumpuk pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekretaris Kim
Fiction générale"Kim Sohyun salah satu staff di perusahaan Kim's Corp. Kini harus naik jabatan sebagai sekretaris, saat pemimpin perusahaan kini berganti pemimpin. Sohyun pikir bekerja sebagai sekretaris sangat lah sulit. Namun, siapa sangka kesulitan itu bertambah...