11.

155 42 36
                                    

Hai guys

Ketemu lagi di cerita aku ini yang gajebo ini. Semoga kalian suka di chapter ini, yaudah jangan lama-lama silahkan membaca📖📖

Sohyun membuka matanya yang masih terasa pusing. Ia mencoba menegakkan tubuh nya terduduk menyandarkan kepalanya pada ranjang, matanya menatap Yuqi yang tertidur di sofa dengan posisi meringkuk.

Setelah pulang kerja Yuqi benar-benar menempati janji untuk menjenguk Sohyun. Saat kedatangan gadis Song itu Sohyun merasa sedikit terhibur, walaupun telinga nya merasa sakit karena mendapatkan omelan dari sahabatnya itu. Sohyun menganggap Yuqi seperti ibu keduanya, karena wanita itu benar-benar seperti seorang ibu yang memarahi anaknya. Sohyun bersyukur memiliki sahabat seperti Yuqi, gadis itu bahkan membuat bubur dan menyuapi nya karena Sohyun belum makan sejak pagi.

Kini tubuh Sohyun lebih baik dari sebelumnya meski belum pulih sepenuhnya. Sohyun merasa tubuhnya ingin membuang air kecil, dengan Hati-hati perlahan ia pun turun dari ranjang untuk ke kamar mandi. Tapi tubuhnya belum sepenuhnya kuat membuat nya harus mengeluarkan sepenuh tenaga, ia berusaha bangun dari tempat tidur namun baru ingin berdiri tubuhnya sudah jatuh ke lantai. Tubuhnya benar-benar lemas, namun Sohyun tidak putus asa ia berusaha untuk bangun kembali.

"Astaga. Apa yang kau lakukan?" Pekik Jimin yang baru masuk kedalam kamar. Ia terkejut melihat Sohyun yang tengah duduk di lantai, dengan cepat ia pun menghampiri Sohyun dan membantu nya bangun.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jimin khawatir.

"Aku tidak apa-apa." Jawab Sohyun lesu.

"Bagaimana bisa kau duduk dilantai?" Tanya Jimin lagi.

"Aku ingin ke kamar mandi."jawab Sohyun.

"Aish.. Kenapa tidak minta tolong?"

"Aku tidak enak." Ujar Sohyun yang menatap kearah Yuqi. Jimin pun mengikuti arah pandang Sohyun, Jimin menghela napas melihat kekasih nya yang kini tidak diatas sofa.

"Biar aku bantu." Tawar Jimin.

"Tapi... "

"Kau belum kuat." Potong Jimin. "Aku akan membantu mu sampai depan pintu. Aku janji."lanjut nya.

Sohyun pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Jimin dengan cekatan dan telaten membantu Sohyun ke kamar mandi, sesuai dengan janjinya ia pun menunggu Sohyun didepan pintu kamar mandi sampai Sohyun menyelesaikan urusannya di kamar mandi. Setelah selesai dengan urusan kamar mandi Sohyun pun keluar dibantu Jimin untuk kembali berbaring diatas ranjang.

"Terima kasih Jim." Ucap Sohyun yang merasa tidak enak karena harus merepotkan kekasih sahabatnya itu.

"Tidak masalah. Lain kali kalau ada apa-apa panggil saja aku." Ujar Jimin menawarkan diri.

"Terima kasih. Kau sudah banyak membantu, aku tidak enak jika terus merepotkan mu." Balas Sohyun.

"Kenapa merasa tidak enak? Bukankah kita teman, jadi jangan pernah merasa tidak enak padaku maupun pada Yuqi."ujar Jimin.

Yuqi?

Sohyun kembali menatap kearah sahabatnya itu yang masih terlelap i sofa. Sohyun merasa tidak enak pada keduanya sahabatnya itu yang seharusnya istirahat sesuai kerja seharian, tapi malah disini membantunya yang sedang sakit.

"Jim."

"Hem."

"Apa setidaknya kau membawa Yuqi pulang?" Saran Sohyun. Jimin pun menatap kearah kekasih nya itu.

"Aku ingin membawakan nya pulang. Tapi, kau tahu sendiri bukan ia tidak mau pulang sebelum melihat mu sembuh." Ujar Jimin.

"Aku sudah baik-baik saja." Balas Sohyun.

Sekretaris KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang