»»——⍟——««
Imagine you as Sunghoon's Big Sister
»»——⍟——««
/guling-guling;ketabrak meja/brak!
Ehehe...
Sunghoon lagi nih gaes~
Vote dulu ya!
Request from : seul_2097
Enjoy!-Adek Posesif-
Kamu sekarang lagi bingung. Iya bingung. Bingung kenapa? Karna kamu yang rencananya mau keluar bareng cowok, ekhem. Temen sih. Tapi harus tertunda, karna adikmu yang melarangmu tegas untuk keluar dengan cowok yang kamu akui sebagai teman itu.
" Dekk.. Please... Sekali aja
deh. " Sedari tadi kamu tak berhenti merengek pada Sunghoon dengan berbagai cara, sampai disogok pun gak mempan." Gak boleh kak. Dan plis jangan panggil adek, itu dulu! Sekarang panggil Sunghoon! "
" Kenapa gak boleh, sih? "
Sunghoon mendengus. " Nanti kalau kakak di apa-apa in gimana? Kalau gitu aku ikut kakak aja! "
Trans : Nanti kalau kakak ditembak buat jadi pacarnya gimana? Kakak itu punya Sunghoon!
Cih, Tsundere😌
" Loh kok ikut sih? " Kamu berdecak, lalu akhirnya membatalkan rencana dengan temanmu lewat ponsel. Hancur sudah moodmu kali ini, dan tentu saja Sunghoon menyadari itu.Pemuda bermarga 'Park' itu akhirnya menyelesaikan acara nontonnya lalu beralih menarik lenganmu, menghiraukan ucapan protes maupun pertanyaan.
" Ngapain sih? " Untung saja kamu masih sabar, tidak mau terlalu tersulut emosi. Kasian nanti jadi keriput, udah susah-susah pake scincare juga/plak/
" Mending ikut Sunghoon aja, kakak tunggu sini ya. Aku siap-siap
dulu. " Tanpa menunggu persetujuan darimu, Sunghoon melenggang pergi begitu saja." Sabar punya adek begini
mah. " Gumammu menatap kepergian Sunghoon.Tak berselang lama, Sunghoon kembali dari kamar dengan pakaian rapinya tak lupa dengan jaket berwarna hitam yang ia kenakan. Lalu menghampirimu yang masih setia berdiri di depan pintu keluar.
Ckck, gini toh punya adek rasa pacar?
/diam dipojokan;nge-halu//ditampol readers/ sadar Ka - Readers
Skip." Udah kak, yuk. " Sunghoon keluar duluan dengan diikuti oleh kamu dari belakang tak lupa untuk menutup pintu. Tidak perlu dikunci, kan masih ada kedua orang tua kalian.
" Kita mau kemana? " Tanyamu dengan Sunghoon yang mulai menaiki motor besarnya.
" Udahlah jangan bicit, ikut aja. "
Bahasa apaan lagi tuh bicit?
Kamu pun hanya ngangguk (pasrah lagi) aja, kemudian duduk dibelakang motor —alias dibonceng Sunghoon.
" Jangan ngebut. "Ngeng~
Motor mulai berlaju dengan kecepatan sedang, kamu hanya mengedarkan pandanganmu ke kanan seraya menikmati udara yang berhembus ke belakang. Bangunan demi bangunan kalian lewati, tak ada yang berbicara selama diperjalanan sampai kalian berhenti di suatu tempat.
" Udah sampai kak " Setelah terdiam cukup lama, kamu mulai turun dari motor setelah mendengar perkataan Sunghoon." Pantai? "
Sunghoon mengangguk dan tersenyum kecil. " Ung, kita udah lama gak ke pantai kan? "
Kamu tak menggubris ucapan Sunghoon, melainkan hanya tersenyum kecil menatap ke arah laut pasir pantai. Sebuah memory kembali terbayang di otakmu, dimana dulu keluarga kalian saat berliburan di pantai. Kalian yang asyik berlarian atau mengejar satu sama lain, membangun istana-istana kecil, juga berenang di tepi pantai seraya bercanda gurau. Lalu diakhiri dengan menonton matahari terbenam. Rindu, itu yang kamu pikirkan. Sejak bertambahnya umur, kamu dan keluargamu jadi jarang untuk memiliki waktu bersama, tentu saja karena sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Seketika lamunanmu terbuyar karna sebuah kelapa muda yang tiba-tiba terpampang jelas di depan wajahmu.
" Minum kak " Kamu menoleh, mendapat Sunghoon yang juga membawa kelapa muda yang siap diminum ditangannya.
" Astaga, kamu bawa kelapa muda dua gak berat? " Ucapmu seraya mengambil alih salah satu milikmu.
" Kecil itu mah "
Mendengar itu, membuatmu merollingkan mata. " Iya deh yang
laki "Setelah itu, kalian memutuskan untuk duduk di atas pasir putih seraya menikmati air kelapa muda yang Sunghoon belikan entah kapan.
" Udah lama ya dek.. " Gumammu secara tiba-tiba, mengundang atensi dari Sunghoon.
Sunghoon yang mengerti arah pembicaraanmu, mulai menaruh kelapa miliknya lalu tersenyum jahil, terbesit sebuah ide dari otaknya.
Sress
" Eh?! " Sedikit tumpukan(?) pasir terlempar ke arahmu —lebih tepatnya adalah celanamu. Tersentak kaget lalu melotot ke sumber arah lemparan pasir tersebut, mendapat Sunghoon yang menyengir lalu berucap jahil,
" Ups, sorry sengaja. " Ia mulai bersiap untuk melarikan diri, sampai kamu mulai berdiri dari posisi.
" Sunghoon! Sini kamu! "" Tangkap kalau bisa! " Kalian saling mengejar diselingi canda tawa, tak peduli tatapan orang-orang yang kalian lewati.
Sress
" Kasian~ " Sekarang giliranmu yang melemparkan sedikit pasir ke arah Sunghoon, mengenai punggung bajunya.
Sunghoon berbalik, lalu mengejarmu yang mulai berlari menghindarinya.
" Hahahahahah, aduh... capek.. " Kalian berhenti berlari dan sedikit membungkuk akibat kelelahan.
" Pulang aja yuk dek " Usul kamu setelah menormalkan nafasmu kembali.
" Nanggung kak " Kamu menoleh, mendapati Sunghoon yang terduduk diatas pasir seraya menatap kedepan membuatmu ikut menoleh ke arah yang sama.
Kedua sudut bibirmu tertarik keatas, memandangi matahari yang kini mulai terbenam dengan langit yang berubah menjadi warna oranye.
Makasih buat hari ini, Sunghoon.'
-Don't Forget To Streaming Everyone-
H
ey, This is Ka!
Waktu itu udah up hari Jumat kan? Nah gantian minggu ini up hari Sabtu. Mueheh/plak/
Maaf guys, saking pusingnya mikirin alur buat book baru😭😭Ka gamau ngecewain kalian kaya di book sebelumnya soalnya:3
Eh btw, yang waktu itu pernah request tapi belum ku buat. Comment ulang dong😭
Mau bilang apa lagi ya? 😕
Gatau ah bingung. Oh ya, ayo Vote dan Comment, aku butuh semangat kalian !😠🥺❤-Ka
[🐾]
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Enhypen
FanficOne Shot Enhypen as your-? 𝙊𝙥𝙚𝙣 𝙍𝙚𝙦𝙪𝙚𝙨𝙩❗❗ 😊 [Update : Friday] Start : December, 5 - 2020 Background Cover by Pinterest Edit Text by Me #4 on Request #23 on Enhypen #62 on Imagine #773 on y/n