Bagian tujuh...

1.5K 157 15
                                    

Yoshhhh...

Langsung aja lah ya...

******

Jimin merasakan nyawanya dipaksa untuk terlepas dari raga saat mendengar perkataan sang ibu, dimana pernikahan dirinya dan namja yang memiliki nama Kim Namjoon akan dilaksanakan minggu depan. Ingin Jimin berteriak kalau dirinya tak mau menikah, masih ingin bebas disaat dirinya masih berusia 18 tahun, bahkan dia belum menjalani ujian akhir SHS nya.

"Eomma dan appa tak terima penolakan, Jim" ujar Ny. Park dengan wajah tegasnya.

"Hahh..apa anda mengira aku akan menolak??? Ny. Park, aku dilahirkan sebagai boneka..apa sebuah boneka memiliki hak untuk berbicara??? Apa diberikan kebebasan untuk memilih, untuk menyatakan apa yang aku mau??? Tidak bukan, so..itu terserah anda dan suami anda, aku di setting untuk menuruti semua keinginan kalian.." setelah berujar, yeoja Park itu berjalan meninggalkan sang ibu yang mengepalkan tangannya. Ny. Park hanya bisa menatap sang putri dengan tatapan sendu dan tatapan bersalah.

Ny. Park ingin mengatakan yang sebenarnya, namun dirinya enggan karena ia kenal dengan Jimin yang pasti akan memilih untuk melawan teror yang diberikan kepada keluarga mereka. Dan Ny. Park tak ingin sesuatu terjadi kalau-kalau Jimin sendirian diluar sana. Beda kalau Jimin sudah di perkenalkan sebagai salah satu anggota keluarga Kim yang tersohor itu, yang memiliki kekuatan untuk menjamin keselamatan Jimin.

"Maafkan eomma, sayang...maafkan eomma" Ny. Park hanya bisa mengatakan maaf disaat Jimin tak ada didekat nya.

Sedang Jimin???? Yeoja mungil itu hanya bisa menghela nafas dan menatap sekitar kamarnya

Drrrtttt...

Yoongi calling

"Yeoboseyo.. Jim, ak-"..

"Aku akan menikah Minggu depan, Yoong.."

"......."

"Aku hanya memiliki waktu seminggu lagi untuk menikmati hidupku.."

"Jimin..tadi namja Kim itu datang kesekolah, dia ingin berbicara denganmu perihal pernikahan kalian..."

"Kau...sudah tau???"

"Emm..karena dia mengatakan padaku untuk menyampaikan padamu...tapi kau sudah tau sebelum aku mengatakan nya.."

"Ah...nde...hah...Yoong, aku merasa aku akan mati sebentar lagi.."

"Jimin....jangan berkata seperti itu, aku teringat dengan perkataan adik si Kim itu, masalah alasan kalian dijodohkan..kau tak ingin bertanya pada orang tuamu???"

"Untuk apa??? Tak ada guna juga aku bertanya sekarang. Kalau memang mereka benar sayang dan cinta padaku, mereka akan mengatakan yang sebenarnya.."

"Emm..apa kau percaya kalau aku membenarkan perkataan adik si Kim itu tentang kebohongan untuk kebaikan???"

"Kau apa???? Yoong, kau terhasut dengan perkataan nya.. seorang Min Yoongi???"

"Bukan begitu, Jim. Aku merasakan satu hal yang sedikit janggal. Setelah pembully an itu terkuak, semua pelakunya mendapatkan ganjaran, apa kau tak pernah berpikir tentang dendam??? Jujur..aku memikirkan hal itu. Logikanya saja mereka yang biasa hidup enak lalu dihancurkan dalam sehari, otak mereka akan mencari cara untuk mengambil kembali hak mereka. Jika tak berhasil..mereka akan mencari cara untuk membalas ke orang yang membuat mereka hancur.. dan apa kau tak merasa aneh kau dijodohkan dengan si Kim itu dengan waktu yang sangat singkat.." ujar Yoongi

"Apapun itu, yang aku tau..aku hanya dijadikan alat untuk keuntungan keluarga ini dan keluarga Kim.."

"Jimin....aku-"

unwanted marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang