Bagian dua puluh dua...

1.7K 158 24
                                    

Yoshhhh...langsung aja lah ya...biar palli

*****

"Bagaimana bisa, eommonim melakukan hal itu??? Aku mengira appa ku yang melakukannya, Tae" Jimin dan Taehyung sedang didalam mobil menuju apartemen milik sang hyung

"Apa yang tak bisa dilakukan seorang Heenim Heechul, Jim. Apalagi berhubungan dengan yeoja yang menjadi menantunya. Juga eomma itu tak suka dengan yang namanya pembully, jadinya sekalian deh..." ujar Taehyung santai

Jimin diam memikirkan semua, dirinya malah merasa kalau semua yang dilakukan ayahnya itu semata untuk dirinya. Dan rasa rindu langsung membuncah. Ingin dia memeluk ayah dan ibunya itu

"Aku merindukan orang tuaku, Tae..." ujar Jimin dengan suara lirih.

"Kau bisa menghubungi mereka. Tak mungkin kan mereka mengabaikan panggilan dari putri kesayangan mereka..??"

"Aku merasa malu, karena ternyata semua yang dilakukan appa dan eomma semata untuk kebaikan aku..dan aku malah menuduh mereka yang macam-macam.."

"Bukannya sudah terluruskan ya??" Taehyung tak lupa loh, karena Jimin menceritakannya

"Tapi tetap saja Tae..aku merasa aku seperti anak yang tak tau diri.."

"Soo...nanti sampai di apartemen, setelah membersihlan diri. Hubungi mereka. Katakan kalau kau sangat amat merindukan mereka. Ingin bertemu dengan mereka, juga katakan beribu maaf pada mereka.." Jimin menatap sang adik ipar dengan lekat. Tak lama bibir plumpynya tersenyum lebar, dan kepalanya mengangguk.

"Itu baru kakak ipar ku...oh iya..jadi kapan???"

"Apa nya???" Jimin bingung dong, perasaan gak ada janji yang harus ditepati deh.

"Aku kemaren kan minta ponakan, kapan????"

Blushhhh

Seketika wajah Jimin memerah panas.

"Bangsat kau, Tae..." Jimin menatap tajam Taehyung

"Kok bangsat??? Aku kan nanya kapan aku punya ponakan, kakak ipar ku sayang" ujar Taehyung dengan nada jailnya

"Aku masih sekolah.."

"Tinggal dua bulan lagi kau akan lulus, kakak ipar ku"

"Aku masih ingin lanjut kuliah..." ujar Jimin

"Bukan hanya satu dua mahasiswi yang kuliah dengan status seorang ibu, bahkan disaat dia tidak pernah menikah..sedang kau, kau itu istri sah dari seorang Kim Namjoon" Taehyung lagi-lagi memutuskan alasan Jimin.

"Aku-"

"Jangan sampai Namjoon Hyung meninggalkanmu dan pergi dengan yeoja lain.." ujar Taehyung membuat Jimin tersemtak, dan sontak hatinya tak tenag

"Ta-tapi kau mengatakan kalau Namjoon oppa .."

"Apa??? Jimin, dengar ya..Namjoon hyung itu namja normal yang pastinya memiliki hasrat, apalagi dia sudah menikah. Hasratnya itu tak mungkin terus menerus ia tahan, dan disaat dia tak sanggup lagi untuk menahan, dia butuh pelampiasan..dan tempat pelampiasan tersebar dimana-mana bahkan diperusahaan yang ia pegang,  ditambah dengan dirinya seorang Presdir perusahaan terkenal dan tak seorangpun yang tak kenal dengannya..tak dibayar oun mereka pasti rela-rela aja tuh.." ucapan Taehyung sukses membuat Jimin terdiam, bahkan saat apartemen temoat ia tinggal sudah didepan mata pun, dirinya masih diam.

Sampai Taehyung pamit setelah sebelumnya mengantarkan Jimin sampai didepan pimtu pun, Jimin masih betah diam. Terlihat seperti melamun.

****
Tiiit...tiiiit....tiiit....

unwanted marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang