Bagian tujuh belas...

1.6K 165 36
                                    


Yoshhhh...

Yang kemarin minta dobel up, maaf Mimi belom bisa...tapi..

Mimi bakal boom up again...

Langsung aja ndeee....

*******

Kedua yeoja yang berjabatan tangan itu saling tatap. Dan setelah tangan itu terlepas, wajah yeoja memiliki nama panggilan Joy itu menatap Jimin dengan tatapan remeh.

"Aku baru sadar, kau masih SHS??? Bocah dong.. bagaimana bisa Namjoon menikahi bocah seperti mu hah???" Jimin melipat tangan di dada, aura sombong Jimin mulai menguar.

"Kau bisa lihat sendiri ahjuma, aku masih berusia 18 tahun, masih daun muda, masih sangat amat freshh..kau lihat tubuhku, body goals. Untuk saat ini, bocah terdepan..sedang anda yang yang nyaris kepala tiga..makin terbelakang.. apalagi statusnya man-tan.." ujar Jimin membuat Joy terdiam

"Ahahah kau terlalu percaya diri, bocah. Aku sangat kenal dengan Namjoon. Aku tau sifatnya luar dalam..aku sudah lama bersama dengannya.." ujar Joy bermaksud membuat Jimin down

"Lama bukan berarti bisa awet, ahjuma..dan lagi kau itu hanya masa lalu. Kalau kau bermaksud untuk merebut Namjoon oppa dari tanganku..kau bukan hanya berhadapan denganku saja tapi kau juga akan berhadapan dengan ibunya langsung.." Jimin semakin memojokkan Joy

"Huh..apa kau akan mengadu??? Dasar anak-anak.."

"Kau kira aku akan melakukan hal itu???? Kau bodoh ahjuma. Keluarga Kim bukan keluarga sembarangan, dimana pun keluarga Kim atau bagian dari keluarga Kim berada, semua informasi akan sangat mudah didapatkan, mereka seperti satelit yang mengitari orbitnya termasuk aku..." Ujar Jimin dengan senyum miringnya.

"Lihat saja, aku akan membuat kau menangis darah karena aku akan merebut Namjoon dari tanganmu.."

"Aku akan lihat sambil mengunyah popcorn kalau begitu..." Jimin sedikit pun tak terlihat takut ataupun ragu dalam membalas semua ucapan Joy.

"Tapi ingat satu hal ahjuma, lawanmu seorang Park dengan sendok emas, bukan Park dengan sendok plastik seperti mu..." Ujar Jimin lalu dirinya berlalu dari hadapan Joy yang mengepalkan tangannya.

******

"Aaaahhh...begitu rupanya....lucu ya Tae, dia yang meninggal kan, sekarang malah ingin kembali...."

"Kau harus cantik main Jim, dari awal hubungan mereka tak direstui oleh eomma...kau sebenarnya sudah diatas angin, hanya saja jaman sekarang jeratan mantan sangat berbahaya.."

"Aku tau, aku juga tak akan membiarkan usaha dua keluarga jadi berantakan. Walau sampai saat ini aku dan hyung mu hanya seperti orang asing, tapi bukan berarti aku akan dengan gampangnya menghancurkan semua yang sudah terjadi, apalagi tujuan ayah dan ibuku untuk keselamatan ku..dan sekarang aku punya tujuan.."

"Apa itu???"

"Hanya aku yang tau..kau tak perlu tau, yang harus kau tau. Aku sudah mengatakan pada Yoongi kalau kau menyukainya. So...buat dia terkesan dengan caramu mendapatkan nya.."

"Oh.. Jimin, kakak ipar ku tersayang.. ternyata bibirmu ember ya..tapi thanks, aku menghargainya dan akan aku buktikan kalau Yoongi kelak akan jadi adikmu.. kkkk"

"Aku tutup, sepertinya hyung mu sudah pulang...aku akan lihat sebentar.."

"Oke...bye..sampai jumpa di sekolah, hubungi aku jika ada sesuatu..."

"Oke...bye..."

Tuuuut....

Jimin melemparkan ponselnya ke ranjang dan dia berjalan keluar menuju ruang tengah.

unwanted marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang