Bagian delapan

1.5K 164 11
                                    

Langsung aja nde...

Ini dia.....

******

Menghabiskan satu minggu tak terasa, seperti kedipan mata saja. Saat ini, sebuah gereja yang sudah disulap sedemikian rupa menjadi sangat indah. Pernikahan Jimin dan Namjoon akan dilaksanakan hari ini, dengan para undangan dari dua keluarga juga sahabat. Pernikahan yang dilakukan oleh keluarga Kim itu bukanlah pernikahan tertutup seperti permintaan keluarga Park sebelumnya dan itu semua atas permintaan sang mempelai pria. Dirinya dengan tegas mengatakan ia ingin semua tau tentang statusnya dan Jimin.

Juga dirinya memiliki tujuan agar para peneror tau siapa yang akan mereka hadapi yang sebenarnya.

Jimin kini berada didalam ruangan yang dikhususkan untuk mempelai wanita, ditemani oleh Yoongi, satu-satunya sahabat Jimin.

"Hah... sebentar lagi kau akan menyandang nama keluarga dari suami mu, Ny. Kim. Terdengar cocok di telinga" ujar Yoongi memecah keterdiaman diantara mereka. Namun tak di gubris oleh yeoja mungil yang sudah mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan penutup kepala dari kalian tipis yang tersampir di rambut panjangnya.

"Jimin...aku tau kau masih tak terima, akan perjodohan ini, tapi satu yang mau aku katakan. Semua dilakukan oleh orang tuamu itu semata-mata demi kebaikan dan keselamatan mu.." ujar Yoongi akhirnya

"Apa maksudmu???" Jimin akhirnya menolehkan wajah kearah Yoongi

"Ahhh..akhirnya kau mau berbicara denganku.."

"Apa maksud perkataan mu, Yoong???"

"Tak ada..aku tau kau pintar, Jim. Aku hanya mengatakan clue dan tugasmu mencari maksud dari clue yang katakan..orang tuamu tidak benar-benar membuang mu.itu semua hanya pikiran kotor dari otakmu.." ujar Yoongi, lalu yeoja Min itu memilih untuk keluar dari ruangan itu dan memilih untuk bergabung dengan orang tuanya.

Cklek...

Jimin yang sedang berpikir dikejutkan oleh penampakan sang ayah dari cermin yang ada didepannya

"Sudah saatnya, Jim" ujar Tn. Park dengan suara yang terdengar tercekat, dan Jimin tidak tuli untuk menangkap suara ayahnya itu. Yeoja mungil itu berdiri dari duduknya dan menerima uluran tangan sang ayah. Kedua ayah dan anak itu berjalan menuju aula dengan saling diam, namun genggaman tangan Tn. Park yang terasa erat membuat Jimin bingung sendiri.

Untuk apa memegang erat tangan Jimin disaat dirinya yang menjual putrinya sendiri???? Begitulah pikir Jimin. Dan dirinya teringat akan perkataan Yoongi beberapa saat lalu

Tap...

Langkah Jimin terhenti membuat sang ayah juga menghentikan langkahnya

"Ada apa Jim???"

"Aku hanya ingin mengetahui satu hal, apa anda dan istri anda pernah sekali saja memikirkan kebahagiaan ku???" Tanya Jimin namun setelah beberapa menit, Tn. Park tak mengeluarkan satu kata membuat Jimin mendengus dan kembali berjalan dengan hati yang teriris

Langkah mereka menuju aula tinggal sedikit lagi

"Appa dan eomma sangat bahagia saat kami mendengar tangisan pertamamu, bayi kecil yang kami dambakan sejak kami memutuskan untuk menikah. ..." Jimin mendengar bisikan sang ayah. Mereka masih berjalan menuju pintu aula.

"Kami membuat kesalahan fatal saat kami memutuskan untuk selalu mengabaikan mu dan menyuruh orang lain untuk mengurus mu, appa dan eomma mengira yang kau butuhkan hanya materi tanpa kami tau kau hanya membutuhkan cinta kami..jantung appa terasa di tarik dengan paksa saat eomma mu bercerita tentang pembully an itu. Appa merasakan amarah yang amat sangat, appa juga menangis karena appa gagal menjagamu di saat kau seharusnya merasakan masa-masa bahagia di tingkat SHS..."

unwanted marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang