Bagian dua puluh tiga

1.8K 169 20
                                    


Yossshhh....

Langsung aja lah ya...

Ehehehheheh

******

Pasangan Kim itu saling diam, dengan posisi yang yang masih sama. Jimin masih memegang oengan Namjoon juga wajahnya yang memerah, dan bibirnya yang ia gigit itu.

"Jimin...." manik bulan sabit Jimin berkedip beberapa kali. Suara Namjoon terdengar rendah dan dalam, jantung nya semakin tak tenang saat ini. Dengan keberanian yang ia paksakan, Yeoja mungil itu mengangkat kepalanya dan menatap Namjoon yang ternyata menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, dirinya seakan di telanjangi oleh tatapan sang suami.

"Jimin....Jimin...Jimin...Jimin...."

"O-oppa keumanhae..." ujar Jimin dengan tubuh gemetar, darahnya seakan berdesir

"Wae...??? aku menyebut nama istriku..." ujar Namjoon masih dengan suara rendah dan dalam miliknya. Ditambah posisi mereka itu berdampingan. Dan jaraknya sangat dekat.

Sret...

Jimin berdiri dari duduknya, menatap Namjoon lekat.

"A-aku mau tidur oppa..se-selamat malam" setelah berujar, Jimin langsung berjalan menuju pintu, padahal namjoon belum mengatakan apapun.

Sret...

Bruk...

Tubuh keduanya dengan perbedaan yang sangat kontras memudahkan Namjoon untuk mengangkat Jimin dan menduduk kan tubuh mungil itu di meja kerjanya. Persetan dengan berkas yang ia kerjakan. Dia pimpinannya, dan perkataannya yang menjadi perintah mutlak.

Karena terkejut, Jimin hanya bisa terdiam dengan tangannya berada di bahu Namjoon. Apalagi tangan namja Kim itu berada di sisi kanan dan kiri Jimin, seakan Jimin terpenjara oleh kungkungan Namjoon.

"O-oppa...jebal...."

"Mwoya Jiminie....???" Suara berat nan rendah itu berubah menjadi bisikkan yang semakin membuat Jimin tak tenang. Tatapan Jimin tak lagi fokus, dirinya selalu berusaha untuk menatap Namjoon, dan itu membuat Namjoon tersenyum miring.

"Kau tau jim, aromamu membuat aku gila..aromamu membuat aku harus selalu mati-matian menahan hasrat ku.." ujar Namjoon dengan berbisik ditelinga Jimin, membuat merasakan geli yang malah seakan memberikan sensasi..

Slrupp...

Lidah Namjoon menyentuh telinga Jimin, dan tubuh Jimin seakan tersengat listrik, bahkan Jimin kembali mengigit bibirnya karena ia menahan suara yang seperti ingin keliar dsei mulutnya. Tangan Jimin meremat bahu Namjoon dengan kuat. Karenantak ada penolakan, dari hanya menjilat, kini Namjoon memberanikan dirinya untuk mengulum daun telinga Jimin, tangannya pun mulai merambat menuju pinggang Jimin dan meremat dengan lembut.

"Mmmhhh...." Jimin tak lagi sanggup untuk menahan suara dan akhirnya keluar dengan sendirinya. Dan karena suara itu, Namjoon semakin menjadi. Telinga dilepas, bibir namjoon langsung mengulum bibir Jimin dengan panas. Melumat basah, menjilat, bahkan menggigit kecil bibir plumpy Jimin yang ia rasakan kenyal dan pastinya memabukkan untuknya.

Entah terbawa suasana atau karena menginginkan hal yang sama, Jimin membalas pagutan Namjoon walau sangat terlihat dirinya yang amatir. Tangan Jimin yang awalnya berada di bahu Namjoon kini berpindah mengalung di leher Namjoon.

Seakan tak adamhari esok, pagutan panas Namjoon terlihat sangat menuntut membuat Jimin kewalahan untuk mengimbangi ciuman pro dari sang suami.

Seakan nafasnya nyaris tercekit, Jimin melepaskan pagutan dan memnundurkan wajahnya..

unwanted marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang