Bagian satu

2K 205 29
                                    


Mimi datang dibagian satu....

Mimi bakal buat flashback dulu ya..biar chingu Mimi ngerti jalan ceritanya..wkwkwkwkwk

Langsung saja...

Ini dia...

*******
Jimin saat berusia 9 tahun

Jimin kecil menatap kedua ibunya yang tak lepas dari berkas dan berkas, Jimin kecil berusia 9 tahun saat ibu dan ayahnya sibuk sendiri. Bahkan panggilan Jimin tak mereka gubris.

"Yeobo, kita akan ke Jepang malam ini. Kau bisa kan??" Tanya sang tuan rumah dan diangguki oleh sang istri

"Eomma..appa... Minnie ???" Tn. Park melirik sebentar lalu kembali berkutat dengan berkas.

"Kau masih harus sekolah, Minnie..kau dirumah ya dengan Jung ahjuma. Eomma dan appa akan berusaha untuk cepat pulang.." Jimin mengangguk saja. Karena dia mengira ibu dan ayahnya sibuk untuk saat ini.

Jimin saat berusia 13 tahun tepat di malam ulang tahunnya. Jimin sudah menunggu dengan sabar akan kepulangan orang tua nya yang berjanji akan pulang saat ulang tahunnya. Tepatnya sebulan yang lalu mereka berjanji. Tapi sampai harum jam menunjukkan pukul 1 dini hari yang artinya ulangtahun nya telah lewat, kabar ayah dan ibunya tak juga ada.

Jimin menundukkan kepala dan menangis dalam diam. Jung ahjuma hanya bisa menatap iba dari dapur rumah mewah itu. Jimin yang dulu ceria semakin diam dan tertutup sejak usaha yang dipegang oleh pasangan Park itu semakin maju, apalagi sejak Tn. Park aka ayah Jimin memegang peranan sebagai presiden direktur, tak ada lagi waktu untuk putri tunggal mereka.

Jimin memilih untuk berjalan menuju kamarnya dengan kepala tertunduk, bahkan saat kedua orang tuanya pulang. Jimin melongos pergi tanpa mendengar panggilan keduanya.

Jimin saat berusia 16 tahun

Pembullyan pertama yang dia alami, saat itu Jimin berjalan dengan kepala tertunduk. Dirinya lelah dengan janji yang dikatakan orang tuanya tapi tak ada satupun yang ditepati. Seperti saat  ini, mereka berjanji akan mengantarkan Jimin ke SHS dihari pertama. Tapi lima menit sebelum mereka berangkat, Jimin hanya bisa menghela nafas saat ayahnya mendapatkan telepon sekretaris dari perusahaan keluarga mereka.

Jimin berakhir dengan berjalan sendiri, bahkan menolak Kim ahjjushi yang ingin mengantarkan dirinya. Jimin memilih menaiki bus menuju sekolah yang terkenal diisi oleh para chaebol. Jimin yang turun dari bus di tatap jijik oleh para siswa karena mengira Jimin adalah anak miskin yang masuk ke sekolah mahal ini dengan beasiswa.

Saat itu Jimin mencari kelasnya dan langsung dihadang oleh beberapa kakak kelas dan pembullyan itu terjadi. Bukan hanya sekali dua kali tapi terus berlanjut sampai dirinya berusia 18 tahun.

Hanya satu yeoja yang terus membela dirinya. Yeoja yang sama diam seperti nya namun memiliki keberanian.untuk melawan, juga anak dari donatur terbesar sekolah tersebut.

Yoongi tak sengaja melihat photo ayah dan ibu Jimin, itupun saat ia mendatangi Jimin yang tertidur setelah lelah menangis di gudang belakang sekolah mereka.

Lelah Yoongi mengatakan untuk mengadukan perbuatan mereka pada orang tua Jimin. Namun yeoja itu menolak dengan jawaban yang sama, Jimin mengatakan dia ragu kalau dia adalah anak kandung dari pasangan Park yang ia panggil eomma dan appa.

Dan itu membuat Yoongi bungkam, namun tetap bersama dengan Jimin walau mereka akan menghabiskan waktu dengan saling diam karena terpaku pada buku yang mereka baca.

unwanted marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang