Sudah pukul 2 dini hari, dan mereka akhirnya selesai menyalurkan hasrat satu sama lain. Ayolah, mereka sama-sama lelaki, daya tahan mereka ketika bercinta sebelas dua belas. Jungkook merasa pinggulnya keram, tenggorokannya terasa kering. Ah, lelah sekali.
Taehyung tersenyum kecil, mengecup pelan sudut bibir semestanya lalu membawa tubuh itu ke dalam dekapan hangatnya. Tubuh mereka masih polos, tetapi mereka sama-sama lelah dan mengabaikan semuanya.
"Tidur yang nyenyak sayangku, pagi ini kita akan sarapan di bawah. Aku mencintaimu sayang."
"Hmmm..."
Jungkook tak merespon banyak.
Bahkan mereka melupakan ritual mandi di bath up sambil menikmati beberapa gelas wine, seperti yang Jungkook inginkan. Karena saat ini, untuk membuka mata saja Jungkook merasa berat.Bunyi gemercik air menemani Taehyung di dalam bilik kamar mandi. Jungkook masih tertidur, dia tidak tega membangunkannya lebih awal, dia tahu Jungkook pasti merasa sangat lelah.
Mengingat peristiwa malam tadi, Taehyung seketika menunduk. Sisi lain dalam dirinya mengutuk perbuat itu tetapi hatinya tetap teguh untuk mendekap Jungkook sebagai pendampingnya."Ayah, Ibu.... Maafkan aku___" lirihnya sambil mengusap lelehan air mata.
Taehyung tiba-tiba teringat akan kisah lama, ketika ia masih sekolah dulu. Banyak gadis cantik di sekitarnya, ketika merasa tertarik dengan salah satunya maka dengan semangat ia akan bercerita kepada sang Nenek.
"Nenek, maafkan aku. Aku tidak bisa berhenti."
Cinta itu rumit ternyata, Taehyung pikir mereka hanya perlu menjaga perasaan satu sama lain. Ternyata tidak semudah itu.*****
"Sayang, ayo bangun. Kita harus sarapan."
Sudah pukul delapan lewat tetapi Jungkook masih belum bangun. Dengan lembut Taehyung mengusap kening kekasihnya. Sesekali mengecupnya.
"Hmmm... Malas sekali__" Jungkook berucap dengan mata tertutup.
"Hyung gendong untuk mandi?"
Tidak ada jawaban, tidak ada pilihan lain maka Taehyung langsung membawa tubuh pemuda manis itu ke dalam gendongannya. Jungkook sudah memakai piyama meskipun di balik itu dia tidak mengenakan apapun.
"Manis, maafkan aku, ya."
"Kenapa harus minta maaf?"
"Karena, ka-rena__"
"Apa karena itu? sex?"
Taehyung langsung terkejut, Dia tidak menyangka Jungkook bisa berbicara se-frontal ini. Saat ini mereka sedang di kamar mandi dengan Jungkook yang berendam di bath up dan Taehyung yang sedang menyapu tubuh bersih itu dengan air bercampur busa.
"Jangan merasa bersalah, aku tidak masalah kok. Kalau kita ingin melakukannya lagi di lain waktu. Aku juga tidak masalah."
Astaga, Tatapan Taehyung semakin horor. Padahal sumpah dia benar-benar merasa bersalah. Mereka telah melakukan penyimpangan, berhubungan intim sesama lelaki. Jelas salah di mata agama. Apakah Tuhan mengutuk mereka? Dan Jungkook merasa baik-baik saja dengan itu? Astaga.
"Jangan merasa bersalah, hyung. Kalau yang melakukan itu kekasihku sendiri, tidak ada masalah kan, hyung?"
T
aehyung hanya mengangguk, meskipun masih ada yang mengganjal di hatinya. Lingkungan hidup mereka jelas berbeda, semasa remaja Taehyung menghabiskan waktunya di Desa. Dia dididik untuk selalu berjalan pada garis lurus, keluarga mereka tidak suka penyimpanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET NIGHT [TAEKOOK] [END I]
FanfictionMereka masih remaja kala itu, jatuh cinta lalu memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Semua baik-baik saja sebelum mereka mengerti betapa rumitnya kata 'Cinta' Ini perjuangan dua anak adam dalam memperjuangkan cinta yang salah. *** ⚠️⚠️⚠️ Matur...