Bagian 6 [Little Mature]

3.4K 262 31
                                    

Malam ini udara terasa lebih dingin, Taehyung membuang nafasnya kasar. Jujur saja kepalanya pusing bukan main, besok mereka akan mengadakan pertemuan besar-besaran antara member dan CEO agensi yang menaungi mereka beserta beberapa jajarannya untuk membahas masalah yang ia  dan Jungkook timbulkan.

Taehyung masih berdiri dalam diam di balkon kamarnya. Ia sedang tidak berada di dorm sekarang, melainkan di apartemen pribadinya.
Biasanya Jungkook ada di sini, karena pemuda itu selalu merengek ingin menginap tetapi hari ini Taehyung menolaknya dengan halus.

Taehyung tidak bisa berpikir jernih, masalah ini bukan hanya menyangkut antara dirinya dan Jungkook melainkan semua member dan bahkan agensi mereka. Jika rumor itu terungkap bisa dipastikan perusahaan akan bangkrut dan mereka semua akan mendapat sanksi sosial.

Di tengah lamunan itu tiba-tiba ponsel dalam sakunya berdering. Suasana hatinya sedang buruk, Dia enggan berbicara kepada siapapun sekarang. Namun begitu melihat nama Ibunya maka tidak ada pilihan  selain menerima panggilan itu.

"Selamat malam, Ibu."

"Selamat malam, Nak. Apa kau baik-baik saja? Suaramu bergetar," tanya Ibunya khawatir
Taehyung mendengar suara khawatir Ibunya, ia menunduk membiarkan air matanya jatuh tanpa suara isakan.

"Jangan mengkhawatirkan ku, Bu. Aku baik-baik saja, hanya sedikit merasa dingin."

"Ah, syukurlah. Jika libur kemari lah. Udara di sini lebih hangat. Dan___ sebenarnya Ibu ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Sesuatu? Suara Ibu terdengar bahagia, coba katakan padaku." Dari seberang sana Taehyung mendengar suara tawa  Ibunya, sepertinya wanita itu sedang bahagia.

"Kau tahu putri Tuan Song? Gadis itu datang ke rumah siang tadi. Dia sangat cantik dan lemah lembut, Ibu sangat menyukainya, Taehyung. Kau pasti menyukainya juga, coba lakukan pendekatan padanya, Ibu benar-benar berharap mendapatkan menantu seperti gadis itu."

Mendengar ucapan sang  Ibu membuat dadanya terasa ditusuk anak panah. Sakit sekali, air matanya kembali menetes dengan deras. Taehyung mencoba mengontrol emosinya, "tapi__ tapi Taehyung masih belum memikirkan pernikahan, Ibu. Entahlah, hanya saja___"

"Tidak langsung menikah, astaga. Kau tidak sabar ya? Lakukan pendekatan dulu, lagi pula Ibu lebih menyukai gadis sederhana daripada wanita-wanita cantik di sekitarmu. Putri Tuan Song itu juga sangat cantik, jika kalian menikah pasti Ibu akan menimang cucu yang cantik dan tampan."

Bahu Taehyung gemetar, bibirnya mulai kelu untuk membalas ucapan Ibunya. Untuk menarik nafas saja ia merasa kepayahan, sungguh ini sangat menyakitkan.

"Maafkan aku Ibu, aku tidak bisa menjamin. Tapi__, t-tapi Ibu jangan khawatir. Oh iya, sebaiknya Ibu segera tidur, sudah cukup malam, Bu."

Mungkin terlalu tiba-tiba hingga respons Taehyung tidak begitu memuaskan hati wanita itu. Tetapi sang Ibu tampaknya memaklumi ini, barangkali putranya masih terkejut.

Setelah panggilan terputus kaki Taehyung langsung lemas. Ia terduduk putus asa di lantai balkon. Taehyung menangis terisak, wajah Ibunya dan  Jungkook selalu menari di kepalnya.  Berhasil membuatnya kacau.

"Bagaimana___ bagaimana jika Ibu mengetahuinya? Ibu, tolong maafkan aku."

*****

Hari ini, tepat pada pukul sembilan pagi mereka melakukan pertemuan. Tampaknya mereka akan berdiskusi panjang lebar, melihat banyaknya kursi di ruangan itu. Taehyung menghela nafasnya begitu netranya menangkap suasana ruang rapat. Jantungnya berdetak abnormal.

Taehyung duduk di sebelah Jungkook, wajah semua member terlihat murung. Dari bawah meja Taehyung mencoba meraih jemari Jungkook, pemuda manis itu sempat terkejut namun setelah mengerti ia bersikap biasa saja. Jemari mereka  saling bertautan  di bawah  meja menyalurkan kekuatan satu sama lain.

SWEET NIGHT [TAEKOOK] [END I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang