Pemuda dengan hazel tajam itu bangun terlebih dahulu. Merapihkan bantal lalu mengusap pipi pemuda manis yang masih terlelap dengan gigi kelincinya sedikit mengintip malu-malu. Pemuda Jeon memang selalu sempurna dalam segala hal, Taehyung total jatuh dengan pesonanya.
Bibir tebal itu terangkat, ada rasa bangga di hatinya. Saat ini mereka telah resmi, dan dia merasa senang. Masih setia membelai pipi gempil itu, membubuhkan kecupan ringan di kening sebelum beranjak pergi menuju kamarnya sendiri.
Kim Taehyung terlampau sering untuk menumpang tidur di kamar pemuda Jeon. Dia suka melakukannya tanpa alasan jelas. Ketika pukul lima pagi ia akan bangun dan kembali ke kamarnya. Taehyung memang sering bangun pagi, kebiasaan dari keluarganya yang dia bawa hingga sekarang.
Tepat pukul tujuh Taehyung berjalan santai menuju dapur. Di sana dia melihat Hoseok sedang sibuk dengan tumpukan piring sisa makan malam mereka. Pemuda Jung itu menatap Taehyung sengit.
"Tatapanmu seperti melihat penjahat, hyung," cibir Taehyung lantas menghampiri dan membantu membilas beberapa piring.
"Kau memang penjahat, Kookie kami yang manis sudah kau nodai."
Taehyung teringat insiden itu, dia hanya tertawa kecil seolah tidak masalah dengan insiden malam kemarin. Membuat Hoseok semakin kesal.
"Sebenarnya sudah lama aku mencurigai kalian, dan tiba-tiba aku mendapat buktinya secara langsung."
"Maaf sudah menodai penglihatan mu, hyung."
"Katakan padaku, apa saja yang pernah kau lakukan pada anak itu."
Taehyung tampak berfikir sejenak seolah mengingat momen-momen mereka. "Aku rasa kami sudah melakukan semuanya, kecuali bercinta."
Hoseok hanya menghela napas, kedua maknae mereka ternyata selama ini bermain cantik dari belakang. Sangat meresahkan, mereka bertindak tanpa berfikir panjang, tetapi ini bukan kapasitasnya untuk menasihati Taehyung.
"Pergilah Taehyung, Namjoon sudah menunggumu di ruang gym."
*****
"Ini, minumlah__" Namjoon memberikan sekotak susu kemasan rendah protein kepada yang lebih muda.
Saat ini mereka tidak ada jadwal, biasanya mereka akan menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai. Biasanya Taehyung akan pergi berenang bersama dengan Jungkook.
Namjoon melirik ke arah Taehyung. "Aku dengar hubunganmu dengan Jungkook sudah resmi sekarang." Ujarnya membuka obrolan.
"Maaf__ hyung." Taehyung menunduk dia mengerti semua ini tidak akan berjalan dengan mudah.
"Aku tidak bisa menyalahkan kalian, aku juga tak mungkin melarang kalian untuk jatuh cinta. Tapi kau harus ingat Taehyung, saat ini kita mulai menuju puncak. Kau tahu, media ada di mana-mana. Mereka sedang menggali kehidupan kita saat ini."
"Aku mengerti, terima kasih hyung. Ku pikir tadi kau akan menentang ini."
Namjoon tersenyum tipis, merangkul bahu Taehyung. "Kau seperti adik bagiku, begitupun Jungkook. Kalian berhak bahagia meskipun jalannya berbeda. Asalkan kalian tetap menjaga perilaku di depan media, kau mengerti ‘kan ?"
"Aku mengerti, hyung."
"Aku mengajakmu berbicara, karena ku pikir kau yang dominan di sini. Jungkook itu terlalu sensitif, aku tidak mungkin berbicara padanya. Bisa jadi dia menangis di depanku karena merasa bersalah."
Taehyung mengangguk sambil meneguk minumannya. "Jungkook memang sensitif hyung, perasaannya sensitif, kulitnya sensitif dan tubuhnya juga sensitif dengan sentuhanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET NIGHT [TAEKOOK] [END I]
FanfictionMereka masih remaja kala itu, jatuh cinta lalu memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Semua baik-baik saja sebelum mereka mengerti betapa rumitnya kata 'Cinta' Ini perjuangan dua anak adam dalam memperjuangkan cinta yang salah. *** ⚠️⚠️⚠️ Matur...