Pagi harinya kedua anak adam itu tengah bersiap menuju dorm mereka. Taehyung masih mencuci piring bekas sarapan mereka, sedangkan Jungkook sibuk mengelap meja menggunakan serbet. Mereka benar-benar saling membantu meringankan pekerjaan satu sama lain.
Ponsel Jungkook bergetar, buru-buru melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini. Oh, tenyata Ibunya. Jungkook mencoba menenangkan diri lalu menjawab panggilan itu.
"Selamat pagi, sayang. Bagaimana kabarmu?"
Jungkook tersenyum senang, akhirnya sang Ibu kembali bersikap manis."Pagi Ibu, aku baik-baik saja. Ibu baik?"
"Syukurlah, Ibu juga baik. Sudah sarapan?"
"Ummm, sudah. Barusan bersama Taehyung."
Jungkook memandang punggung kekasihnya yang sedang mencuci piring. Merasa namanya disebut Taehyung menoleh, lewat gerak bibirnya bertanya kepada Jungkook."Ibumu?" Tanyanya, dan Jungkook mengangguk.
"Kau menginap di apartemen Taehyung?"
"Hummm__ iya Ibu," jawabnya pelan. Dari sini Jungkook bisa mendengar jika Ibunya menghela nafas, mendadak hatinya tak enak karena membuat wanita itu kecewa lagi.
"Jungkook, Ibu dengar dari manajer mu kalau harga apartemen mu tidaklah murah. Kau juga selalu membayar biaya perawatannya 'kan. Lagipula, tidak terlalu baik bagi kalian jika terus terusan keluar masuk apartemen bersama."
"Ibu memintaku untuk___"
Ibunya terlebih dahulu menyela. "Ibu tidak memaksamu, Ibu hanya khawatir padamu. Kalian seorang idol, hidup kalian tidak sebebas seperti orang lain."
"Ibu benar, nanti aku akan berbicara kepada hyungie."
"Jangan merasa terbebani, Ibu hanya memberi saran. Kalau begitu Ibu tutup, have a nice day."
"Terima kasih, Ibu. Have a nice day."
Panggilan itu berakhir, Jungkook ingin berbalik namun seseorang tiba-tiba saja memukul bokongnya. Siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung, pemuda Kim itu tersenyum kotak tidak merasa bersalah.
"Apa yang Ibumu katakan? Hmm?" tanya Taehyung sambil memainkan dagu kekasih manisnya.
"Ibu menyarankan untuk menginap di apartemenku saja. Tetapi benar juga kata Ibu, kita tidak boleh terlalu sering bersama, hyung."
Jungkook menatap tidak semangat, dengan gerakan cepat Taehyung berhasil mendudukkan tubuh sintal itu di atas meja.
"Aku mengerti maksud Ibumu, mau aku bantu berkemas?"
"Tidak perlu hyungie, bukannya hyung ada rapat pagi ini? Pergi duluan saja, aku akan menyusul setelah selesai."
"Astaga, aku hampir lupa. Baiklah sayangku__ aku akan pergi duluan."
Taehyung menarik tengkuk kekasihnya, mempertemukan bibir mereka. Melumat pelan,
"Mhhhh___"
Ciuman mereka terlepas, bibir Jungkook mengkilap karena saliva. Dengan ibu jarinya Taehyung mengusap pelan, Jungkook terpejam, sebagai pelengkap pemuda Kim mengecup pelan kelopak mata indah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET NIGHT [TAEKOOK] [END I]
FanfictionMereka masih remaja kala itu, jatuh cinta lalu memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Semua baik-baik saja sebelum mereka mengerti betapa rumitnya kata 'Cinta' Ini perjuangan dua anak adam dalam memperjuangkan cinta yang salah. *** ⚠️⚠️⚠️ Matur...