Udara di Kota Busan terasa lebih sejuk daripada Kota Seoul. Atau mungkin karena mereka selalu berada di dalam ruangan sehingga tidak begitu menikmati segarnya udara pagi.
Pagi ini Jungkook bangun lebih dulu, pemuda itu masih memakai selimut tebal, bahkan mereka tidak menghidupkan pendingin ruangan tetapi suhu dingin benar-benar terasa pagi ini.
Jungkook menunduk, membelai kelopak mata pujaan hatinya. Tersenyum sendiri menikmati wajah tampan itu. Menunduk lebih ke bawah untuk mempertemukan bibir mereka, mengecup pelan penuh perasaan. Tidak ingin mengganggu lebih jauh, buru-buru ia melepaskan tautan bibir mereka.
Bulu tangan Jungkook total meremang, usahanya tidak berhasil, justru kepalanya ditahan dari belakang. Bibir dominannya bergerak menarik bibir bawah miliknya untuk beradu kembali. Sialan, ternyata harimau ini sudah bangun.
Taehyung merengkuh pinggang kekasihnya, tangannya bergerak random menyapu belakang kepala hingga terkahir di bokong Jungkook. Wajah Jungkook sudah panik bisa-bisanya Taehyung berbuat asusila di rumah orang tuanya.
Ciuman mereka semakin dalam, padahal sama-sama belum gosok gigi tetapi mereka tidak masalah untuk membagi saliva satu sama lain. Taehyung menarik bibir bawah kekasihnya membuka akses untuk lidahnya menguasai mulut si manis.
Durasi morning kiss yang panjang. Jungkook sebagai pihak yang menerima hanya bisa pasrah. Dia juga sama-sama menikmati, jadi tidak masalah. Mengomel di awal tetapi pasrah pada akhirnya. Kebiasaan para uke.
Ciuman mereka akhirnya terlepas, nafas Jungkook putus-putus. Ciuman dengan Taehyung seperti menjemput ajal karena nafas menjadi taruhan.
"Morning kiss, babe," ujar Taehyung dengan senyum kotaknya menarik hidung Jungkook gemas.
"Barusan itu bukan morning kiss melainkan ciuman pemanasan ketika bercinta," balas Jungkook dengan wajah galaknya.
"Apakah ini kode?" Taehyung mengerlingkan matanya.
Buru-buru Jungkook melempar bantal tepat mengenai wajah Taehyung. "Dasar mesum, bisa dibunuh aku nanti. Cepat minggir aku ingin mandi."
Taehyung melonggarkan pelukannya membiarkan Jungkook turun dari kasur. Dia senyum sendiri melihat pemandangan pagi ini, kekasih manisnya begitu menggemaskan dengan piyama kebesarannya. Bola matanya begitu jernih, bibirnya juga selalu menggoda. Taehyung total budak cinta kalau begini.
"Sayang___ mandi bersama?"
Jungkook tidak menjawab, sebelum membuka pintu kamar mandi ia berbalik, menunjukkan jari tengahnya setelah itu membanting pintu dengan kasar.
*****
Mereka sarapan bersama, sore nanti mereka akan terbang ke Seoul. Ya, meskipun tidak mendapat restu dari orang tua Jungkook tetapi mereka tetap harus bersikap baik, meskipun canggung bukan main.
Bahkan Jungkook yang notabenenya adalah putra kandung dari Ibunya merasa diabaikan sejak peristiwa malam tadi. Ibunya tidak seheboh ketika Jungkook pertama kali tiba seperti kemarin siang. Jujur saja Jungkook merasa tidak nyaman, mencoba tersenyum meskipun sebenarnya ingin menangis.
Selesai sarapan, Ayah Jungkook mengajak Taehyung untuk bermain tenis meja di halaman belakang. Sementara Jungkook pamit kembali ke kamar untuk merapihkan koper mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET NIGHT [TAEKOOK] [END I]
FanfictionMereka masih remaja kala itu, jatuh cinta lalu memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Semua baik-baik saja sebelum mereka mengerti betapa rumitnya kata 'Cinta' Ini perjuangan dua anak adam dalam memperjuangkan cinta yang salah. *** ⚠️⚠️⚠️ Matur...