Aku merasa bahagia saat Mama mengatakan jika aku akan memiliki saudara, dia adalah anak dari Papa Daniel. Papa dan mama baru saja menikah dan saat ini papa akan membawaku dan mama ke rumah baru kita. Aku merasa sangat bahagia karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan saudaraku.
Aku pikir kedatanganku dan mama didalam pintu itu akan ada senyuman hangat yang menyambut kita ternyata tidak yang seperti aku bayangkan. Dia yang sekarang menjadi saudaraku menatap benci kearahku dan mama, apakah aku nanti bisa dekat dengannya?
Saat mama mengatakan aku akan satu sekolah dengan Alesha aku sangat bahagia dan ternyata kita juga akan satu kelas, aku yakin jika aku akan bisa dekat dengan Alesha.
Hari itu tiba saat pertama kali aku datang ke sekolah Alesha, sekolah itu sangatlah besar lebih besar dari sekolahku yang dulu, sesampainya aku di kelas aku melihat Alesha yang duduk dibangku paling depan, setelah aku memperkenalkan diri aku pun duduk dibangku yang masih kosong,
Disekolah ini tak ada satu pun yang aku kenal, apakah aku akan sendirian seperti dulu? Tapi tunggu, kenapa teman teman Alesha mendatangi bangkuku? Apakah mereka akan menggangguku?
"Nama lo Alona kan?"
"Iii..ya" Aku takut mereka akan menggangguku,
"Nggak usah takut, kita hanya mau kenalan sama lo. Kenalin nama gue Vivi, gue adalah temen Alesha, saudara lo" setelah dia selesai mengatakan itu dilanjut teman Alesha lainnya yang memperkenalkan dirinya,
"Nama gue Tasya"
"Gue Rani"
Sepertinya mereka adalah orang orang baik, aku pun membalas menjabat tangan mereka,
"Aku Alona salam kenal ya"
"Om Daniel titip lo ke kita jadi kita akan ngejaga lo" ucap Vivi,
"Guys, come on! Gue laper dan ngapain sih lo ngajak bicara dia" ucap Alesha yang bersandar di pintu kelas dan menatap malas ke arahku,
"Lo kenapa sih Sha? Lo nggak seperti biasanya sejak lo ngelihat Alona, kalian berantem?"
Alesha tidak menjawab pertanyaan Rani dan memilih pergi keluar,
"Ayo Na ikut kita ke kantin dan nanti kita akan ajak lo keliling sekolah"
Aku pun mengiyakan ajakan mereka, dihari pertama aku sekolah disini aku tak menyangka jika aku akan memiliki teman secepat ini.
Sesampainya di kantin aku melihat Alesha yang sudah memakan bakso, Vivi mengajakku untuk duduk dibangku yang sama dengan Alesha, aku melihat tatapan tak suka yang terpancar dari Alesha,
"Kenapa lo bawa anak ini kesini?"
"Udah deh Sha, gue mau pesen makanan dulu. Lo mau makan apa Na biar gue pesenin" ucap Vivi,
"Nggak usah, biar aku ikut kalian aja" aku ingin pergi dengan mereka karena aku takut Alesha yang akan menatapku tajam terus terusan,
"Udah Na, nggak papa biar gue pesenin. Lo mau apa?" Ucap Vivi, dia nggak memperbolehkan aku untuk ikut, aku pun pasrah dan duduk,
"Bakso"
"Terus minumnya apa?" Tanya Vivi lagi,
"Jeruk hangat aja"
"Lo tunggu dulu ya"
Disaat Vivi, Rani dan Tasya sudah pergi untuk membeli makanan, aku melihat ke arah Alesha dia tak menatapku dengan tatapan benci lagi sekarang ia menatap ke ponsel dan tersenyum, apakah Alesha tersenyum karena dia sedang berkirim pesan dengan pacarnya?
"Sha!!" Aku mendengar suara cowok yang seperti memanggil Alesha dan saat aku melihat kearah masuk kantin ada seorang cowok yang menghampiri kearah tempat duduk kita,
Sesampainya dia ditempat duduk kita tiba tiba dia mengacak acak rambut Alesha,
"Daffa! Apaansih lo, jadi berantakan kan rambut gue"
"Mana sih nggak kok" ucapnya yang duduk dan meminum minuman milik Alesha yang ada diatas meja,
Aku tanpa sadar menatap mereka berdua hingga Alesha yang menyadarkanku,
"Kenapa lo ngelihatin gue?"
"Eh, eng..gak"
"Lo yang namanya Alona?" Tiba tiba pacar Alesha menanyakan itu kepadaku,
"Iya"
Pacar Alesha sangatlah tampan dan dari tampilannya sepertinya dia bukan anak yang nakal,
"Gue Daffa, sahabatnya Alesha. Salam kenal ya" Ucap Daffa yang diakhiri dengan senyumannya dan ternyata aku salah mereka tidak berpacaran.
***
Waktunya untuk pulang, papa mengatakan kalau aku harus pulang bersama Alesha jadi aku menemui Alesha untuk ikut dengannya,
"Sha, Aku ikut kamu pulang ya"
"Nggak"
"Sha, aku nggak tau jalan pulang"
"Terus? Gue peduli gitu, minggir!! Gue mau pulang" setelah Alesha mengatakan itu dia pergi menuju kearah parkiran mobil,
Dan Alesha meninggalkanku, aku tak tau apa yang harus aku lakukan, aku benar benar tak tau arah pulang, daerah ini sangat asing untukku,
Saat aku berdiri didepan area sekolah, aku sedang berpikir bagaimana aku bisa pulang dan tiba tiba Daffa datang dengan menaiki motor besarnya berhenti didepanku,
"Loh Na, lo belum pulang?"
"Aku nggak tau arah jalan pulang"
"Ck, gimana sih Alesha bisa ninggal lo sendirian disini. Yaudah lo ikut gue aja, kita searah kok"
Akupun memilih ikut dengan Daffa, tak ada pilihan lain karena tak ada seseorang yang bisa membantuku.
Sesampainya aku dirumah, aku menceritakan perlakuan yang Alesha lakukan kepadaku tapi mama hanya menjawab,
"Alona sayang, kamu harus sabar ya. Alesha saudara kamu jadi kamu harus selalu baik ke dia, jangan buat Alesha sedih, kamu harus membuat Alesha selalu bahagia"
Aku mengikuti apa yang mama katakan, aku harus baik ke Alesha dan dekat dengan Alesha tapi kenapa saat aku mencoba dekat dengan Alesha dia malah semakin menjauh, dia semakin membenciku,
Dan kenapa Vivi, Rani, Tasya dan Daffa juga menjauhi Alesha, seharusnya mereka tak melakukan ini, mereka tak perlu membelaku, bagaimana ini, Alesha akan merasa sedih. Maaf ma, sepertinya aku tak bisa membuat Alesha bahagia.
Sebenarnya saat hari ulang tahun Alesha kita semua sudah siap untuk pergi tapi karena aku semuanya gagal, Alesha patut untuk marah karena ini semua memang salahku, dia menamparku karena aku salah, aku masih ingat apa yang dikatakannya setelah menamparku,
"Tamparan ini untuk apa yang udah terjadi, lo dan mama lo udah ngerebut kebahagiaan gue dan semua yang gue milikin" setelah Alesha mengatakan itu dia langsung pergi keluar dari kamarku, tatapan Alesha menyiratkan jika dia sangat sangat membenciku.
Yang dikatakan Alesha benar, ini semua memang salahku, ini karena aku.
TBC!
25 jan '21
![](https://img.wattpad.com/cover/255417889-288-k70307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Teen FictionKehidupan Alesha berubah sejak kepergian mamanya dan papanya yang menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki anak seumuran dengan Alesha, Sejak kehadiran mereka tak ada seorang pun yang memperdulikan Alesha, terutama Daffa yang sudah lama menja...