03

82 16 1
                                    

Sesampainya aku dirumah hal pertama yang harus kupastikan adalah mobilku, aku masuk kedalam area rumah dan melihat mobilku yang terparkir dihalaman, aku bersyukur mobil kesayanganku pulang dengan selamat tanpa ada lecet apapun setelah aku menelitinya,

Setelah aku mengelilingi mobil untuk memastikan mobilku tak lecet, aku masuk kedalam rumah, biasanya tante ningrum saat jam segini akan ada diruang tamu dan menonton tv tapi hari ini dia tak ada, mungkin dia pergi,

Lebih baik aku menemui Alona untuk meminta kunci mobilku dan menanyakan hal yang sejak tadi membuatku penasaran, aku menaiki tangga dan menuju kelantai dua,

Jarak antara kamarku dan kamar Alona tak cukup jauh tapi tak dekat juga, sesampainya dilantai dua aku langsung menuju kekamar Alona dan membuka pintunya tanpa permisi,

Aku melihatnya yang saat ini sedang duduk diatas meja belajar dan pasti saat ini dia mengulang materi yang tadi diajarkan di kelas, bagaimana aku mengetahui itu?

Satu tahun aku bersama mereka, aku menyadari jika Alona sangat lemah untuk mengingat materi yang diajarkan dikelas, dia bukan gadis cantik yang memiliki otak encer tapi gadis cantik yang memiliki isi kepala dibawah standart, tidak bisa disandingkan dengan diriku,

Dia tampak kaget saat aku tiba tiba membuka pintu kamarnya,

"Ada perlu apa Sha?"

"Mana" ucapku sambil mengulurkan tanganku meminta kunci mobil yang ia bawa,

Sepertinya dia paham akan maksudku, dia mengambil kunci mobil itu dan memberikannya kepadaku,

"Syukurlah lo tadi nggak nabrakin mobil gue di tiang"

Baru saja aku akan pergi tapi aku teringat ada satu hal yang ingin kutanyakan ke Alona jadi aku kembali masuk kedalam kamarnya lagi,

"Ada apa lagi Sha?"

"Gue mau tanya sama lo"

"Iya? Tanya apa?"

"Tadi siang kenapa lo pergi ke kantin bareng Daffa?"

"Aku tadi sama Daffa hanya kebetulan bertemu didepan kantin aja, kita nggak pergi bareng bareng"

"Apa gue bisa percaya sama lo?"

"Bener Sha, tadi kita hanya kebetulan ketemu aja, kamu bisa tanya ke Daffa"

"Lo ngejek gue hah? Gara gara lo, gue sama Daffa berantem karena dia bela lo"

"Maaf Sha, bukan itu maksud aku"

Aku tak menghiraukan perminta maafan Alona, aku keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar kusendiri, aku harus menguncinya agar tak ada seorang pun yang bisa masuk kedalam.

***

Hari ini adalah hari ulang tahunku, satu tahun lalu Daffa masih bersamaku, aku masih merayakan ulang tahunku bersama teman teman meskipun Alona dan tante ningrum sudah datang di hidupku tapi Daffa, Vivi, Rani dan Tasya masih bersamaku dan sekarang aku sendirian,

Saat ini waktunya istirahat dan aku akan pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku, aku tak ingin pergi ke kantin,

Ditengah perjalanan aku melihat Daffa yang seperti berjalan kearahku,

"Tadi pagi keluarga lo khawatir karena pagi pagi lo udah nggak ada dirumah dan saat lo dihubungin lo nggak angkat, syukurlah jika nggak ada yang perlu dikhawatirin lagi"

Tadi pagi aku memang berangkat sekolah cukup pagi, sebelum mereka bangun aku sudah berangkat karena aku ingin berziarah ke makam mama dan menghindari Alona meskipun tadi di kelas kita bertemu tapi aku mencoba sebisa mungkin menghindar darinya, aku tak ingin jika berada di dekatnya dan dia tiba tiba sakit, aku yang dituduh,

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang