07

73 15 0
                                    

"Sha, ayo main basket bareng gue. 1 lawan 1"

"Gue nggak bisa main basket"

Hari ini aku tak membawa mobil ke sekolah karena mobil papa ada di bengkel untuk diservis, aku pun mengalah dan membiarkan papa membawa mobilku,

Dan saat aku akan pulang tadi Gavin ada didepan kelas dan mengajakku untuk ke lapangan sekolah dan disinilah aku sekarang duduk di pinggir lapangan menunggu Gavin yang bermain basket.

Gavin bermain basket sudah cukup lama, mungkin sudah sekitar 20 menitan dan sepertinya dia akan beristirahat karena dia sekarang berjalan menuju ke arahku,

"Tolong beliin air minum dikantin, Sha. Gue haus" Gavin sudah ada didepanku dan menyodorkan uang 100 rb,

"Enak ya lo, nyuruh nyuruh gue"

"Ayo lah Sha, gue mager nih. Gue traktir deh"

"Yaudah sini gue beliin" ucapku sambil mengambil uang 100 rb milik Gavin,

Akupun berjalan menuju ke kantin sendirian dan Gavin melanjutkan bermain basket. Dulunya Gavin ketua eskul basket tapi sejak kelas 12 dia sudah keluar dan fokus belajar untuk kelulusan nanti.

Sesampainya di kantin aku melihat ada golongan Rachel dan yang lain, mereka belum pulang karena hari ini ada extra kurikuler anak Chealeders, meskipun anak kelas 12 tidak diperbolehkan ikut extra kurikuler lagi tapi mungkin saja mereka sedang alumni dengan yang lain.

Aku pun berjalan menuju ke arah stan penjual minuman, aku merasa ada seseorang yang mengawasiku dan benar saja Rachel sekarang mengawasiku,

Sejak aku dan Gavin dekat, aku merasa Rachel selalu memperhatikanku, sebaiknya aku segera kembali ke lapangan, aku tak ingin membuat masalah. Saat aku berjalan keluar dari kantin tiba tiba Rachel sudah berada didepan dan menghalangi jalanku,

"Heh cewek nggak tau diri, berani lo ya ngedeketin Gavin"

"Kenapa? Lo iri?"

"Dasar cewek j***ng, lo ngajak ribut hah!!" Rachel menjambak rambutku, aku tak terima dan menjambak balik rambutnya,

"Apa yang udah lo beri ke Gavin, harga diri lo hah?"lanjutnya,

"Apa maksud lo anj***" aku tak terima dengan apa yang dikatakan Rachel dan aku semakin menjambak rambut Rachel,

"Sha, udah udah jangan berantem" Gavin memisahkan kita berdua,

"Eh, baby" disaat Rachel mengetahui ada Gavin dia langsung menempel ke Gavin,

"Udah jelas kan jika lo yang nggak tau diri" sindirku,

"Apa lo? Mau berantem lagi"

"Gue nggak takut" saat aku akan menjambak rambut Rachel lagi tiba tiba Gavin langsung menarik tanganku keluar dari kantin,

"Udah Sha, ayo kita balik"

"Gue nggak terima, dia tadi ngatain gue cewek j***ng"

"Udah udah, lo nggak usah peduliin apa kata Rachel"

"Lepasin tangan gue" sentakku yang melepas genggaman tangan Gavin.

***

Aku sudah membelikan Gavin minum, lebih baik aku bersiap untuk pulang. Sejak kembali ke kantin aku merasa Gavin menatapku terus, aku yang merasa risih pun bertanya,

"Kenapa lo ngelihatin gue?"

"Lo tadi kerasukan mbak kunti yang ada dipohon sebelah kantin ya?"

ALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang