Bel tanda istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu dan seperti biasanya, aku akan pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku latihan untuk persiapan ujian sekolah tapi sebelum pergi kesana aku pergi ke toilet untuk buang air kecil,
"Lo tuh nggak pantes sama Gavin!!" Samar samar aku mendengar suara yang sepertinya asal suara itu ada disamping toilet yang saat ini aku gunakan dan aku mengenal suara itu tapi aku tak yakin akan itu. Setelah menyelesaikan apa yang tadi menjadi tujuanku kesini aku mencoba untuk melihat apa yang terjadi disamping dan kenapa mereka membawa nama Gavin,
Saat aku mencoba melihat ke toilet yang ada di samping, aku melihat Rachel bersama genk nya yang saat ini membully seseorang yang terduduk diatas kloset duduk, aku tak bisa melihat dengan jelas karena tertutup badan mereka tapi aku mencoba mencari celah yang membuatku melihatnya dengan jelas tapi hanya sedikit yang bisa kulihat dan aku melihat Alona yang sudah dalam keadaan basah,
"Alesha?" Alona menyadari keberadaanku dan membuat mereka yang tadinya membelakangiku sekarang menatap ke arahku,
"Lo?! Urusan kita yang waktu itu belum selesai tapi untuk saat ini gue akan beri pelajaran ke saudara lo. Lo mau gabung? Gue denger lo pernah buat dia pingsan, gue gak tau apa yang lo lakuin tapi sebegitunya lo ngebenci dia? Ayo ayo gue bantuin lo ngeberi dia pelajaran" ucap Rachel yang menjambak rambut Alona,
"Aduh!! Sa..sa..kit, lepasin"
"Nggak semudah itu, ayo Sha. Lo mau gabung nggak?"
"Gue nggak tertarik" aku memilih pergi karena itu bukan urusanku, aku tak tertarik membuat masalah yang akan berdampak kepada diriku yang akan dijauhi Daffa lagi,
"Alesha, tolong bantuin aku" saat aku mulai berjalan menjauhi mereka, aku mendengar suara Alona yang memohon kepadaku,
"Udah lo nggak usah berharap, saudara lo nggak akan ngebatuin lo" ucap Rachel yang seperti mengejek,
"Argh.. sa...kit"
Mendengar itu langkahku terhenti, jika sesuatu terjadi kepada Alona, Daffa akan menuduhku lagi, aku tak ingin hubunganku menjadi jauh lagi dengan Daffa.
"Lepasin tangan lo" aku memilih kembali dan menahan tangan Rachel yang mencengkeram rahang Alona. Aku melakukan ini untuk diriku sendiri, aku tak ingin hubunganku dengan Daffa menjadi jauh lagi,
"Gue nggak mau. Oh, jadi sekarang rasa benci lo yang dulu terganti dengan rasa sayang sama saudara ti.ri.lo.ini" ucap Rachel yang menekan perkataan terakhirnya,
"Gue kata lepasin!! Dan jangan lo sebut dia saudara gue, gue nggak suka kata itu keluar dari mulut lo" ucapku yang menyentak tangan Rachel,
"Sh*t, kurang ajar lo ya" aku rasa Rachel tak terima karena ia mencoba menamparku tapi kutepis,
"Lo sama antek antek lo ini pergi atau gue akan laporin kelakuan lo ini ke guru BK!!" ancamku,
"Oke, gue akan pergi tapi gue yakin nanti lo akan datang ke gue, gue pastiin itu!!" Ucap Rachel yang pergi diikuti dengan teman temannya keluar dari toilet, aku tak memikirkan apa yang ia katakan, bukan hal penting untuk dipikirkan.
Setelah Rachel dan genknya keluar dari kamar mandi, aku melihat kearah Alona yang saat ini tampilannya sangat mengenaskan, baju yang basah dan rambut yang acak acakan, melihatnya saat ini membuat rasa kebencianku tertutupi dengan rasa iba,
"Ma..kasih Sha" ucapnya setelah dia puas menangis,
"Lo pake ini" ucapku yang memberinya cardigan yang tadi aku pakai dan dia menerimanya,
"Gue nolongin lo untuk diri gue sendiri, gue tau lo akan adu adu ke Daffa jika gue yang nyakitin lo, jadi gue nolongin lo agar nggak ada masalah antara gue sama Daffa" ucapku saat Alona memakai cardigan yang kuberikan,
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Teen FictionKehidupan Alesha berubah sejak kepergian mamanya dan papanya yang menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki anak seumuran dengan Alesha, Sejak kehadiran mereka tak ada seorang pun yang memperdulikan Alesha, terutama Daffa yang sudah lama menja...