Bel pulang sekolah telah berbunyi, waktunya pulang dan aku akan belajar bersama Gavin lagi. Aku pun menuju ke kelas Gavin untuk mengajaknya pulang, sesampainya di kelas, aku melihat Galang, Adit dan Aldo yang bersama Gavin, ternyata mereka masih belum pulang,
"Eh ada bu bos, mau ngapelin pak bos ya?" Yang baru saja berbicara adalah Galang, aku tak menyukai panggilan itu,
"Yaudah, ayo kita pergi" setelah Aldo mengatakan itu, dia menarik Galang dan Adit untuk mengikutinya,
Setelah mereka bertiga pergi, aku duduk disalah satu kursi yang berada dekat di tempat duduk Gavin,
"Ayo Vin"
"Bunda gue udah kangen sama lo, dia nyariin lo terus jadi kita belajarnya nanti di restoran aja ya karena bunda ada disana" baru beberapa kali aku bertemu sama ibunya Gavin tapi beliau sangat perhatian kepadaku seperti anaknya sendiri, kita juga bertukar nomer ponsel jadi aku sering mengirim pesan ke Bunda,
"Okelah"
Aku tadi tak membawa mobil karena Gavin menyuruhku untuk tak membawanya bukan menyuruh lagi tapi dia memaksaku, katanya nanti dia yang akan mengantarku pulang, dia merepotkan dirinya sendiri.
Sesampainya di restoran, melihat restoran saat ini membuatku mengingat saat aku menunggu mereka disini sendirian, syukurlah saat itu ada Gavin yang membuatku merasa tak sendirian dihari ulang tahunku, sudahlah yang berlalu biarlah berlalu, aku tak ingin mengingat hari itu lagi.
Saat masuk kedalam, aku melihat Bunda di meja kasir yang melambaikan tangan ke arah kita,
"Halo Alesha, bunda nanyain kamu ke Gavin katanya kamu sibuk terus" ucap bunda yang menghampiri kita berdua,
"Ah enggak kok bun"
"Yaudah kamu duduk dulu ya, bang ayo ajak Alesha"
"Iya bun" ucap Gavin dan menarik tanganku menuju ketempat duduk yang paling ujung,
Setelah kita berdua duduk, aku baru ingat jika tadi aku membawa jaket dan kaos milik Gavin, aku memang berniat memberikannya tapi tadi aku melupakannya, sebaiknya aku memberikannya sekarang mumpung aku ingat,
"Vin, gue mau kembaliin jaket sama kaos lo yang kemarin kemarin gue pinjem, sorry baru bisa kembaliin sekarang" ucapku sambil memberikan paper bag yang didalamnya sudah ada jaket dan kaos yang terlipat rapi,
"Oh, gue ambil jaketnya terus kaos ini buat lo aja" ucap Gavin yang mengeluarkan jaketnya dan memberikanku paper bag tadi,
"Eh, tapi..."
"Udah buat lo aja, kalau lo nggak mau yaudah lo buang aja"
"Oke gue ambil, makasih Vin" mau tak mau aku mengambilnya lagi, itu baju baru, sayang kalau dibuang.
Kita berdua mulai belajar. Saat aku mengerjakan latihan latihan soal yang ada di buku, aku merasa sejak tadi Gavin menatapku dan benar saja saat aku melihat kedepan, Gavin sempat kaget karena aku langsung menatap kearahnya,
"Kenapa Vin? Ada yang nggak lo bisa?"
"Eh, ee..nggak kok" ucap Gavin yang menunduk dan fokus ke bukunya lagi, aku pun kembali fokus ke buku mengerjakan soal soal yang belum kukerjakan.
***
Sudah tiga hari anak kelas 12 termasuk aku menjalani try out dan hari ini adalah hari terakhir, setelah itu kita anak kelas 12 akan libur untuk beberapa hari,
Beberapa hari belakangan ini aku tak bertemu dengan Gavin, mungkin karena Gavin yang sibuk belajar jadi dia tak pernah menemuiku, tapi dia juga tak membalas pesanku, apa terjadi sesuatu dengannya?

KAMU SEDANG MEMBACA
ALESHA
Fiksi RemajaKehidupan Alesha berubah sejak kepergian mamanya dan papanya yang menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki anak seumuran dengan Alesha, Sejak kehadiran mereka tak ada seorang pun yang memperdulikan Alesha, terutama Daffa yang sudah lama menja...