19 | Poor Theressa

61 13 10
                                    

Hai, semoga kalian suka sama part ini ya. Maap banget kalo berantakan hehe. Happy reading!🐣💛

19 | Poor Theressa

"I never force people to love me. I also never made people hate me. It's all fate"
Theressa Savina Aurellia

Gangga menggendong Theressa yang basah kuyub untuk masuk ke dalam rumahnya. Nadia terkejut melihat anak gadisnya basah kuyub dan terlihat lemas di gendongan Gangga.

"Theressa kenapa Ga?" Nadia panik. Tetapi Gangga menyuruhnya untuk tetap tenang, dan meminta Nadia untuk mengganti pakaian putrinya ini.

Setelah Gangga meletakkan Theressa di kamarnya, kini giliran Nadia yang masuk ke kamar Theressa untuk mengganti pakaian anaknya. Gangga menunggu di ruang tengah bersama Sherin.

"Kak Rere kenapa Abang?" Tanya Sherin.

"Abis kena siram di sekolah" sahutnya enteng.

"Tukang kebunnya gak punya mata apa? Dikira Kak Rere taneman apa disiram" katanya sambil berkacak pinggang.

Sontak Gangga tertawa dengan keras melihat tingkah laku Sherin. Ia mengatakan bahwa yang menyiram kakaknya adalah tukang kebun. Gangga jadi membayangkan bahwa Keyna menjadi tukang kebun.

Tawa Gangga mereda kala handphonenya berdering. Disana tertera nama Rian. Tanpa ragu ia langsung menggeser ikon berwarna hijau.

"Hah?" Gangga membuka percakapan dengan ciri khasnya. Seperti keong, hah hah.

"Masih di rumah Theressa?" Tanya Rian singkat di seberang sana.

"Masih. Kenapa?"

"Otw sama anak-anak"

"Lah em—" Gangga menghembuskan nafas kasar saat telfonnya diputuskan secara sepihak oleh Rian.

"Sialan" Gangga meletakkan handphonenya kala Nadia sudah sampai di lantai dasar rumahnya.

"Ma, anak-anak mau kesini, tadi Rian telfon" Nadia mengangguk lalu berjalan menuju dapur.

"Yaudah cerita tentang Theressa nanti aja biar semua udah kumpul aja. Mama mau masak dulu. Gangga temenin Sherin main dulu ya." Gangga mengangguk dan langsung berjalan menghampiri Sherin yang bermain di depan tv.

Nadia sibuk di dapur. Ia membuat berbagai cemilan yang tidak terlalu ribet buatnya, dan beberapa makanan berat untuk makan siang. Gangga dan Sherin bermain di pinggir kolam renang. Karena Sherin bosan bermain di dalam ruangan.

Beberapa menit kemudian, terdengar derum suara mobil di halaman rumah Theressa.

"PERMISI DANDI GANTENG ANAK PAK SUSILA DATANG DENGAN MEMBAWA BERBAGAI KECERI—" plak.

"Berisik bego" tegur Nico.

"Mama!" Cilla langsung berlari ingin memeluk Nadia yang sedang sibuk di dapur. Nadia tersenyum dan memeluk Cilla.

"Hai Ma!" Sapa Irene dan yang lainnya.

"Theressa dimana ma?" Tanya Rian sambil mengedarkan pandangannya mencari Theressa dan Gangga.

"Tidur di kamar. Tadi ketakutan sampe gemeteran. Itu Gangga sama Sherin main di pinggir kolam. Kalian kesana aja." Rian mengangguk dan langsung berjalan ke arah taman belakang rumah Theressa.

Carollina dan Nayla menyusul ketiga remaja tampan itu ke taman belakang. Sedangkan Irene dan Cilla membantu Nadia di dapur.

"Gimana Keyna?" Tanya Gangga sambil memainkan plastisin milik Sherin.

Theressa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang