2 | Sakit

270 34 1
                                    

Sebelumnya mohon maap karna re-publish cerita ini hehehe. Aku re-publish karna biar aku lebih dapet feel nya buat ngetiknya.

🎄Merry Christmast to everyone who celebrate it! May jessus bless u🎄

🌼🌼🌼

"Selamat pagi, tuan puteri" sapa Rian pada Theressa. Theressa hanya diam, ia masih kesal dengan Rian karna semalam Rian berkata bahwa ia akan pindah rumah dan rumahnya tak searah lagi dengan Theressa.

"Re, kakak bercanda yaelah gitu aja ngambek. Beli ice cream deh dulu yuk?" rayu Rian. Bukannya luluh, Theressa malah semakin ngambek.

"Gak mau nih ditraktir ice creaaaammm?" rayunya sekali lagi. Tetapi Theressa tetap pada egonya, ia tetap ngambek. Rian pun bingung, tak biasanya Theressa menolak ice cream seperti ini, apalagi ice cream gratis.

"Ya sudah terserah" pasrah Rian.

Kok gue jadi kecewa ya karna Kak Rian ga rayu gue lagi? ah labil amat lu hati. pusing pala gue. Batin Theressa. Ia langsung melipat tangannya di atas meja dan langsung menenggelamkan kepalanya disana. Kepala gue kenapa jadi pusing beneran ya?

Tak terasa, Theressa pun tidur sudah hampir dua jam pelajaran, yang artinya hampir satu setengah jam ia tertidur, untung saja para guru sedang rapat kali ini.

"Re, bangun" kata Nayla dengan lembut. Theressa tak merespon, membuat Nayla kebingungan.

"Re.." baru saja Carollina akan mencoba membangunkannya lagi, Theressa sudah bangun.

"Aih, muka lu kok pucet?" Nayla terkejut, pasalnya sebelum Theressa tertidur radi, gadis itu baik baik saja. Theressa pun kaget, "masa sih nay?" tanyanya. Nayla hanya mengangguk mengiyakan.

"Uks aja ya?" tanya Carollina. Theressa menggeleng, Carollina dan Nayla semakin panik ia harus bagaimana.

"Re, jangan gini. Lo sakit jangan dipaksain" Nayla terus mengusap dahi Theressa yang sejak tadi mengeluarkan keringat.

"Gue cuman kecapekan aja nay" yakin Theressa. Tepat 5 menit setelah Theressa mengatakan itu, ia langsung pingsan. Nayla dan Carollina terkejut dan langsung menelfon Rian dan Nicko.

"Ressa kenapa nay?" Tanya Nicko. Rian tak mau ambil pusing, ia langsung menggendong Theressa dan membawanya ke uks.

"Re bangunnn" panggil Rian. Sudah hampir satu jam Theressa pingsan namun tidak ada tanda tanda bahwa ia akan sadar.

"Yan, gimana Ressa?" tanya Nicko cemas. "Ressa belum sadar daritadi ko, apa bawa ke rs aja ya?" tanya Rian cemas. Rian dan Nicko mengangguk lalu ia membawa adiknya ke mobil untuk dibawa kerumah sakit, sedangkan Nicko menuju ruang guru untuk mengurus surat izin untuk keempat temannya. Setelah mengurus surat izin, ia kembali ke kelas mengambil tasnya dan tas Theressa, setelah itu ia menyusul Rian dan Theressa bersama kedua teman Theressa.

"Gimana kata dokter kak yan?" tanya Nayla saat baru sampai dirumah sakit.

"Dokter bilang dia kecapekan, btw dia udah sadar tuh pengen ketemu sama kalian, samperin gih" sahut Rian. Carollina dan Nayla segera masuk ke dalam ruang inap Theressa.

"Ko, gue mau ngomong sama lo" Rian berjalan menuju taman rumah sakit dan duduk di kursi yang ada di tengah taman tersebut.

"Gejala yang Ressa alami kumat, kita harus super extra jagain dia" Rian menatap hamparan rerumputan dihadapannya ini.

"Terus sekarang? Opname?" Tanya Nicko, Rian hanya mengangguk. Nicko hanya menghela nafas panjang.

✨✨✨

Theressa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang