Osvaldo: share loc gue jemput.
Theressa: *location*"Ressaaa cepet keburu telat" Nadia yang berteriak dari bawah membuat putri sulungnya memutarkan bola matanya. Mamanya selalu saja berteriak seperti buru buru, seolah olah ini sudah lewat jam sekolah.
"Resssaaaaa kok ga turunnnn? Ini udah dijemputtt" teriaknya lagi.
"RESSA GA BERANGKAT SAMA KAK YAN MAH" sahutnya tak kalah keras. Ressa berjalan menuruni anak tangga sambil memasukkan powerbank dan kabel chargernya ke dalam tas.
"Kata siapa berangkat sama Rian? Itu tuh di depan, siapa namanya? Valdo?" Ressa yang terkejut mendengar apa yang dikatakan mamanya pun segera berlari ke meja makan untuk meminum habis susunya.
"Siapa tuh re?"
"Anak mana tuh?"
"Kelas berapa?"
"Baik ga?"
"Buaya gak?""MAMA IH KEPO BANGET, RESSA BERANGKAT BYE" Ressa langsung menyalami tangan mamanya, dan mencium pipi kedua adiknya.
"Udah lama?" tanya Ressa sambil tersenyum manis.
Manis. Batin Valdo. Ia pun membalas senyum Ressa dan menyuruh cewe manis itu untuk naik ke motornya. Mereka berangkat sekolah bareng.
"Do, disini aja" sampai di pertigaan dekat sekolahnya,Theressa meminta Valdo untuk menurunkannya. Bukan Valdo namanya jika tidak pamer. Valdo marah menurunkan Ressa tepat di depan sekolahnya.
"Silahkan nyonya"
"Apaan sih najis" Ressa turun dan langsung disambut dengan Rian.
"Ekhem, adek kecil kakak udah gede ya sayang?" Goda Rian sambil merangkul pundak Ressa. Rian merasa ada kecemburuan di mata Valdo."Kenalin, gue Rian. Rian aditya." Rian mengulurkan tangannya, melihat Valdo tak kunjung menerima uluran tangannya, Rian menarik lagi.
"Gue Valdo, Osvaldo Kevin Gustova. Lo siapanya Ressa?" Tanya Valdo sinis. Rian tertawa mendengar nada cemburu Valdo. Sedangkan Ressa terlihat kesal kepada Rian.
"Slow bro. Gue cuman kakaknya di sekolah dan diluar. Tapi kita ga ada hubungan sedarah" sahutnya "Dek, masuk duluan kakak mau ngomong sama pacar barumu" tambahnya. Ressa hanya menurut, ia berpamitan dengan Valdo dan hanya dibalas senyuman saja oleh Valdo.
"Udah berapa lama kenal sama Ressa?" tanya Rian to the point. Valdo mengernyitkan alisnya lalu menjawab dengan santai "Baru seminggu" Rian yang mendengar langsung mengangguk dan berjalan memasuki sekolahnya.
"Dih gue ditinggal?" Tanya Valdo pada angin yang berhembus. Valdo menghidupkan motornya dan melaju menuju sekolahnya.
🐛🐛🐛
"Abis dari mana ajah bre" Valdo hanya senyam senyum mengingat kejadian tadi saat ia hendak ke sekolah.
"Ga dari mana mana kokkk gaaaaisss" sahut Valdo sambil cengar cengir.
Bel berbunyi tanda masuk kelas, Valdo segera duduk di tempatnya lalu melipat tangannya di atas meja dan menenggelamkan kepalanya di lekukan tangannya. Berbeda dengan Valdo yang tertidur manis, di tempat lain Theressa sedang kacau. Bagaimana tidak? Ia mengerjakan soal matematika mati matian tetapi tak kunjung benar. Ia sudah mengerjakan soal nya berulang kali dan tetap disalahkan oleh gurunya.
"Pak saya udah ngulang berkali kali masa tetap salah sihhhh" keluh Theressa yang sudah terduduk di lantai.
"Ya dicoba lagi sampai benar" sahut pak Dion guru matematika Theressa. Theressa terus mengulang menjawab soal yang sama hingga akhirnya ia menyerah karna hasil yang ia dapatkan selalu sama dengan hasil sebelumnya.
"Pak coba benerin baca jawaban saya kalik aja soal nya salah" Pak Dion mengecek jawaban Theressa. Pak Dion tertawa, Theressa benar, soal lah yang salah bukan hitung hitungan Theressa.
"Kamu tidak salah, ternyata soal yang bapak kasih yang salah" Theressa pun menganga, ia tak percaya dengan apa yang pak Dion katakan sehingga kedua mata Theressa tak berkedip sedikitpun.
"Daritadi kek pakkkkk!!!" Keluhnya dan langsung balik ke tempat duduknya. Carollina,Nayla, dan Irene hanya tertawa melihat tingkah laku temannya yang satu ini.
Irene juga salah satu sahabat Theressa disekolah, ia jarang muncul karena baru saja pulang dari berlibur dengan keluarganya di luar kota dan sifatnya yang terlalu polos tetapi tingkahnya tak beda jauh dengan ketiga temannya itu. ia juga jarang mengikutin kemanapun Theressa pergi. Tidak seperti Carollina dan Nayla yang selalu mengekor Theressa seperti para itik yang mengekori induknya kemanapun induknya berkelana. Alasannya sudah sering kali ku dengar~ lah kok nyanyi gek. Alasannya hanya satu mager.
"Kantin hayu pucing pala inces" Theressa pergi meninggalkan teman temannya yang masih membereskan alat tulis beserta bukunya yang berserakan di atas mejanya.
"Ressa emang ga pernah berubah ya masih aja sifatnya kekanak kanakan padahal udah SMA" Irene pergi meninggalkan kedua temannya dibelakang dan segera menyusul Theressa yang entah pergi kemana.
"Pesenin gue miayam dong tolonggggggg capek banget nih gue lemes banget garagara ngerjain soal matik tadi" Theressa langsung menidurkan kepalanya diatas lipatan tangannya yang ditaruh di atas meja. Ia merasa sangat lemas karena tadinya ia mengerjakan tugas matematika yang sulit nya minta ampun dan sangat menguras tenaga dan pikirannya.
"Adek gue napa?" tanya Nicko bingung sambil menyeruput es jeruk ditangannya.
"Ga kenapa kak, cuman capek tadi jawab soal matematika" sahut Irene dengan senyuman manisnya. Nico terbengong melihatnya, hingga akhirnya...
"Woi! Bengong bengong, Irene cuman senyum doang bisa bikin orang kesurupan. Heran gue" ejek Dandi sambil menepuk bahu Nico.
"Permisi, Ressa nya ada?" Semua yang ada disana terbengong melihat Valdo datang. Pasalnya ia memakai baju seragam berbeda dari mereka, dan Theressa yang mendengar namanya disebutkan langsung mendongak dan menegakkan tubuhnya.
"VALDO?!" Tanya nya kaget. Kenapa ni bocil disini sih? Batinnya melanjutkan.
"Valdo bisa masuk sini garagara guru pada rapat untuk event besok." Sahut Rian seolah olah tau apa yang Theressa pikirkan.
"Oh" sahutnya singkat dan memakan mi ayam miliknya.
"Gue kesini cuman mau nyari ketos doang sih sebenarnya mau nyerahin bazzar" Theressa hanya diam sampai akhirnya Valdo hilang dari hadapannya.
"Dek, tar pulang sama siapa?" Tanya Nico sambil merebut gorengangan yang dibawa Dandi. Theressa tampak memikirkannya hingga ada suara yang muncul...
"Pulang bareng gue" sahut Valdo sambil berjalan menuju stand minuman. Theressa memandang Valdo yang sedang membeli minuman dan pergi meninggalkan kantin begitu saja.
"Sapa tuch" tanya Dandi penasaran "kok suka muncul tiba tiba macam siluman yah?" lanjutnya. Theressa menatap tajam Dandi, pasalnya gebetannya itu dikatakan macam siluman, siapa yang ga kesel coba?!
"Kepo banget sih lo telor onta" sahut Nayla sewot. Irene hanya tertawa melihat pemandangan di hadapannya ini. Tak cuman Irene, Theressa pun tersenyum bahagia melihat tingkah laku teman temannya ini.
Cuman di sekolah gue sebahagia ini. Dirumah gue bahagia, tapi ga pernah sampe sebahagia ini. Batinnya sambil tersenyum. Irene yang melihat tatapan Theressa lansung menepuk bahu Theressa sambil tersenyum.
"Ayo balik kelas beres beres kita pulang" ajak Rian. Semua teman temannya bergegas meninggalkan kantin dan balik ke kelas. Mereka bahagia mendengar kata PULANG, apalagi pulang lebih awal macam begini.
🍗🍗🍗
MAAP TELAT UPDATE YA TEMAN TEMAN CHUUUU. SOALNYA ACU SIBUK BANGET NICH HEHEHE MAAP MAAP DAH MULAI SEKOLAH GAIS SOALNYA JADI CAPEK BENG BENG.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theressa [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikelilingi teman-temannya yang sangat menyayanginya. Tapi apakah perjalanan Theressa akan berjalan mulus seperti awal cerita? atau bahkan malah menja...