Halo, siap untuk ending?
Jangan lupa, jejaknya ya💗
🌪🌪🌪
Berita bahwa Theressa tertusuk sudah menyebar luas. SMA Kembang Nusa ditutup sementara untuk melakukan penyelidikan.
Osvaldo sudah mendengar kabar itu. Lelaki itu kini duduk di balkon kamarnya. Ia ingin sekali berkunjung ke rumah sakit melihat keadaan mantan kekasihnya itu. Namun dirinya kalah dengan ego.
Keyna Nuella.
Ressa kritis.Pesan dari Keyna membuat dunia Osvaldo seakan runtuh. Osvaldo rindu gadis yang sedang berjuang untuk hidup di rumah sakit. Namun Osvaldo tetap lah Osvaldo. Egonya terlalu tinggi.
"Kuat Re, jangan nyerah please." Osvaldo bermonolog sambil menatap langit malam. Memori tentangnya bersama gadis itu berputar di otaknya.
Keyna memasukkan ponselnya ke dalam tas yang ia bawa. Ia berjalan menghampiri Sherin.
"Sherin, ngga laper? Makan dulu yuk? Biar gak sakit." Sherin menoleh, lalu menatap Veno seolah meminta izin. Veno mengangguk.
"Ayo Kak Key kita beli makan nanti makannya disini bareng yang lainnya." Keyna mengangguk dan menggandeng sebelah tangan mungil itu. Irene bangkit dari duduknya dan berpamitan kepada Nico lalu menyusul Keyna dan Sherin.
Sabian masih menatap kosong pemandangan di depannya. Ia menghembuskan nafasnya beberapa kali.
"Kenapa harus selalu kayak gini sih, Re?" Tanya Sabian pada angin yang berhembus. Ia mengusap wajahnya dan berlalu. Semua menatap Sabian dengan tatapan kasihan.
Sabian baru saja berbalikan dengan Theressa, tetapi sudah banyak ujian yang menguji mereka hingga mereka harus berpisah sementara. Sabian belum sempat membahagiakan Theressa seutuhnya, tetapi Theressa sudah terbaring di bankar rumah sakit lagi.
🪴🪴🪴
Sudah terhitung 7 hari Theressa koma, sudah selama itu pula keceriaan diantara mereka lenyap. Basecamp selalu diisi suasana tegang, tidak ada candaan lagi yang memenuhi tempat berkumpul mereka.
"Masih belum ditemukan siapa pelakunya, tuan." Sean —bodyguard keluarga Kenzo, berdiri tegap di belakang Veno.
Para anggota Cangkemanz setiap hari membantu mencari-cari siapa pelaku yang menusuk Theressa.
"Gue ada curiga sama satu orang deh," celetuk Dandi tiba-tiba membuat seluruh anggota inti Cangkemanz berkumpul. Dandi mendelik saat semua menatapnya seolah-olah akan menerkamnya.
"Sante dong serem banget." Rian terus menatapnya tajam seolah mendesak Dandi. Lelaki itu menghela nafasnya.
"Gue curiga sama Osvaldo atau temennya deh. Soalnya kan si Regio bilang di cctv tuh keliatan orang pake jaket hitam tudungnya juga. Nah mereka bertiga make jaket hitam, tapi gua lupa dah ada dua yang bertudung waktu itu kalo enggak salah." Terang Dandi.
"Kalo Osvaldo gak mungkin, bahkan saat Dyena ngabarin kita kalo Theressa ketusuk, tu orang masih ada di lapangan. Gua mantau dia," timpal Gangga. Sabian mengangguk begitu pula Irene. Karena Irene melihat ada raut panik dalam wajah Osvaldo saat tahu Theressa tertusuk.
"Yaudah berarti antara dua temennya tuh,"
"Gak boleh fitnah." Sahut Rian kemudian bangkit dan berjalan menuju kulkas kecil lalu mengambil minuman bersoda dari kulkas itu.
"Tapi ayo kita coba interogasi." Semuanya melongo melihat respon Rian. Lelaki itu berucap dengan begitu santai.
"Kapan?" Gita muncul bersama Keyna membawa beberapa bungkus makanan. Cilla menyambut kantong berisi beberapa bungkus makanan itu lalu ia bagikan ke sahabat-sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theressa [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikelilingi teman-temannya yang sangat menyayanginya. Tapi apakah perjalanan Theressa akan berjalan mulus seperti awal cerita? atau bahkan malah menja...