Author POV
"Anjir Theressa pingsan dah kayaknya ini."
"Gua capek anjir kalo gotong lu dek." Rian ngedumel dalam hati. "ngedumel terus gua pecat lu yan" "maap gekti" Rian menggotong tubuh mungil Theressa menuju uks. Rian terus berdoa didalam hati agar gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri ini tidak semakin parah sakitnya.
30menit kemudian...
"Kak..." Theressa memegang kepalanya yang masih pusing, ia melihat Rian sedang duduk bermain ponsel disebelahnya. Rian yang melihat gadis kecilnya telah siuman langsung dengan sigap membantu gadis itu untuk duduk dan memberinya teh hangat yang ia beli di kantin sekolah tadi.
"Dek, kata Irene kamu belom sempet makan di warsam tadi?" Rian mengambil sepiring siomay yang baru saja dibawakan oleh Bang yos lalu menyerahkannya kepada Theressa. Bang yos itu dagang siomay di kantin sekolah mereka, dan sudah menjadi langganan mereka bertujuh dari awal masuk SMP sampai sampai bang yos hafal dengan pesanan mereka. Theressa yang tadinya tidak berselera untuk makan kini menyantap siomay nya dengan lahap. Rian senang melihat gadis kecilnya itu memakan makanannya dengan lahap.
"Dek, ini obatnya aku tadi ambil tas kamu ke kelas. Oh iya aku udah izinin kamu ke guru piket jadi entar gak usah pengayaan ya pulang aja" Theressa mendengar perkataan Rian hanya mengangguk ngangguk tanda paham. Setelah ia menghabiskan siomaynya ia langsung minum obat yang ada di tasnya.
"Kak, aku pulang bareng kakak ya? Valdo nggak ada kabar" pinta Theressa saat Valdo tak kunjung membalas chatnya. Rian hanya mengangguk dan bergegas keluar dari uks untuk mengambil tasnya dikelas dan mengantar gadis kecilnya pulang.
"Dek, ayo kabarin mama dulu sama Valdo bilang pulang sama kakak" Theressa menurut dan langsung menerima uluran tangan Rian yang siap menggandengnya untuk membantunya berjalan ke parkiran.
"Kak, rumah kok sepi ya?" Theressa berjalan menuju dapur mencari keberadaan ibunya tetapi nihil, rumahnya memang benar kosong. Rian yang melihat Theressa celingak celinguk langsung menghampiri Theressa.
"Re ayo aku anterin ke kamar, kamu istirahat aja ya? kakak tunggu sampe mama dateng. Paling juga mama ke rumah nenek" Rian dan Theressa menaiki anak tangga berniat menuju kamarnya. Belum sampai di lantai 2, Theressa dan Rian dikejutkan dengan suara bel rumah Theressa. Rian langsung membuka pintu dan melihat Osvaldo datang.
"Kok lu disini?" Osvaldo dengan lancangnya bertanya kepada Rian sambil menatapnya tajam. Osvaldo melihat rumah kekasihnya itu kosong jadi dia curiga dengan Rian.
"Tadi gua yang anter dia pulang cuman rumah sepi jadi gua berniat nunggu mama pulang" Osvaldo bingung dengan apa yang Rian katakan tadi. "Mama? Rian manggil nyokap Theressa dengan sebutan mama? mereka sodara atau gimana sih? atau jangan-jangan Theressa sama Rian udah direstuin?" gumamnya dalam hati sambil menatap Rian penuh dengan tanda tanya dikepalanya.
Rian seakan akan tau apa yang dipikirkan Osvaldo. "Gua sama Theressa sebatas kakak-adik doang. Kita gak ada hubungan sodara atau apapun" Rian melihat mama Theressa sudah kembali ia langsung menyambut mama Theressa dan langsung menggendong Sherina, adik bungsu Theressa.
"Itu siapa yan? temen kamu sama Ressa? kok mama gak pernah liat?" Nadia berbisik kepada Rian saat mereka sudah jalan mendekat ke arah Osvaldo berdiri. Sherina yang melihat ada orang asing di rumahnya langsung memasang wajah garang dan tak bersahabat.
"Kamu siapa ada dilumah selin? kamu pengemis ya diem di depan lumah selin mau minta uang?" Osvaldo yang mendengar perkataan dari gadis kecil dihadapannya hanya bisa menghela nafas. Rian langsung tertawa mendengar Sherina mengejek Osvaldo seperti itu. "Sherin sayang, ini namanya Kak Valdo, dia pacar Kak Rere" Sherina tampak berpikir mencerna perkataan Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theressa [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikelilingi teman-temannya yang sangat menyayanginya. Tapi apakah perjalanan Theressa akan berjalan mulus seperti awal cerita? atau bahkan malah menja...