Hai, ketemu lagi hehe.
Malem ini, aku double update loh.Semoga part ini dapet feelnya ya🤗
Happy reading!🍂🤎🐿 21 | Theressa Hilang 🐿
Rumah tua yang kosong ini adalah tempat Theressa disekap. Rumah tua ini terletak di tengah hutan yang sangat jauh dari kota.
Theressa mengerjapkan matanya menyesuaikan pandangannya. Ia baru sadar setelah sejam pingsan akibat obat bius. Theressa memicingkan matanya melihat siapa orang yang ada di hadapannya.
David. Batin Theressa. Theressa mengedarkan matanya melihat sekeliling.
"Kita dimana Ra?" Batin Theressa terus bertanya. Namun ia tidak mendapat jawaban dari dalam sana. Kemana Adara pergi?
Theressa terisak. Ia tidak bisa menahan tangisnya saat David berjalan mendekat ke arahnya. Senyum miring tercetak jelas di wajahnya.
"Hai Theressa sayang" sapa David membuat bulu kuduk Theressa meremang. Tangisannya semakin deras.
"Kok nangis sih yang?" David membelai rambut panjang Theressa yang tergerai. Theressa memalingkan wajahnya dari David. Pergelangan tangannya terasa sakit karena diikat terlalu erat. Senyuman David tidak pernah hilang dari wajahnya.
Theressa merasakan tamparan sangat keras di pipi putihnya. David menamparnya. "Lo kalo diajak ngomong tuh liat muka orangnya!" David tersulut emosinya kala Theressa sama sekali tidak menghiraukannya berbicara.
"Nggak sopan banget lo!" David menjambak rambut panjang Theressa. Sakit yang menjalar dirasakan oleh Theressa. Kepalanya pusing merasakan sakit itu. Tak lama kemudian, David mengeluarkan suntikan yang berisi bius. Theressa menangis keras melihat suntikan itu. Mulai detik ini, Theressa benci suntikan.
David tertawa keras melihat Theressa menangis. Tanpa rasa kasihan, David menancapkan suntikan itu tepat di paha Theressa. Dan tak lama kemudian, Theressa pingsan lagi.
🕸🕷🕸
Hari sudah mulai gelap, Nadia masih menunggu Theressa di teras rumahnya. Veno dan Rian bekeliling mencari Theressa. Rian tadi sore baru membaca pesan dari Theressa bahwa ia berada warung yang berada di ujung depan perumahannya. Tetapi, saat Rian kesana, ibu penjaga warung itu mengatakan bahwa Theressa sudah pamitan untuk pulang.
Rian menatap jalanan di hadapannya dengan kalut. Hampir 2 jam mereka berkeliling mencari Theressa namun tidak menemukannya sama sekali. Veno terus menelfon satu-persatu sahabat Theressa barangkali Theressa mampir ke salah satu rumah sahabatnya.
Namun hasilnya nihil. Veno mencoba menelfon para sepupunya namun mereka juga mengatakan bahwa Theressa tidak ada disana.
"Kita pulang dulu kak, besok pulang sekolah kita lanjut. Semoga Kak Rere baik-baik aja" Veno dengan sisa tangisnya berusaha meyakinkan Rian untuk melanjutkan pencariannya besok. Bersama sahabat Theressa yang lain. Rian mengangguk menanggapi omongan Veno. Ia langsung memutar balik mobilnya dan mengantarkan Veno pulang.
"Kak please. Lo dimana sih? Veno gak mau kehilangan kakak gua lagi. Veno nanti harus ngomong apaan ke Sherin?" Veno mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak ingin kehilangan kakanga untuk kedua kalinya. Rian menoleh sebentar, ia merasa kasihan pada remaja di sebelahnya ini. Veno dan keluarganya sudah kehilangan satu orang yang mereka cintai. Begitu pula dengan Rian dan para sahabatnya, mereka juga tak ingin kehilangan orang yang mereka cintai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theressa [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikelilingi teman-temannya yang sangat menyayanginya. Tapi apakah perjalanan Theressa akan berjalan mulus seperti awal cerita? atau bahkan malah menja...