“bagus yang mana Ra?” tanya Heochan yang sedang memilih kemeja. Saat ini Bora sedang menemani Heochan membeli kemeja.
“Bagus semua” ucap Bora malas.
“yang bener Raaa. Yang mana” Tanya Heochan lagi.
“Iiih Heochan dengerin gue nih ya. Lo tuh ganteng. Mana aja di pake bakal keliatan bagus. Udah buruan. Gue ngantuk” oceh Bora yang sudah kesal.
“oke oke gue bayar dulu” ucap Heochan pasrah. Setelah itu Heochan membayar kemeja yang ia beli.
“udah. Ayo pulang” ucap Heochan.
Lalu mereka berdua pun keluar menuju mobil. Di sini Bora yang menyetir, karena Bora lebih ahli menyetir dari pada Heochan.
Ciitt..
Di saat Bora akan menjalankan mobilnya dengan perlahan, ada mobil berwarna putih yang agak ngebut tiba-tiba melintas dan nyaris menabrak mobil Bora. Mobil itu pun mundur dan menghampiri mobil Bora.
“Heh kalo ngga bisa nyetir mobil, mending gausah naik mobil. Orang-orang pengen keliatan keren aja makanya pengen naik mobil” ucap Seorang gadis di yang menyetir mobil itu.
“Hei park Yonghwa udah gausah di urusin. Lanjut jalan aja” ucap temannya. Lalu orang yang bernama Yonghwa itu menjalankan kembali mobilnya dengan agak mengebut.
Bora juga segera menjalankan mobilnya. Lebih tepatnya mengejar mobil tadi.
“Chan tolong cariin orang yang namanya Park Yonghwa” ucap Bora.
“udah lah Ra Ga— i-iya gue cariin” ucap Heochan yang langsung manut setelah di tatap horor oleh Bora.
“yang mana?” tanya Heochan menunjukan 3 orang bernama Yonghwa.
“Yang ke dua” ucao Bora. Heochan pun mencari lebih dalam tentang orang itu.
Tetapi, Bora yang sedang agak emosi menancap gas dan mobil dalam kecepatan sangat tinggi. Dan saat ini mereka melewati jalan yang sepi di lewati.
“Heuk... Ra— ra pelan-pelan. Heh an—jir” ucap Heochan yang ketakutan.
Saat mobil Bora sudah jalan mendahului mobil orang itu, Bora membanting stir sehingga mobilnya berputar arah 360° sehingga Mobilnya sekarang berhenti dan menghadap Mobil orang tadi.
“info tentang orang itu?” tanya Bora.
“Park Yonghwa, kelas sebelas, umur 18 tahun, belum punya SIM” ucap Heochan. Setelah itu Bora langsung turun dari Mobilnya dan menutup pintunya dengan di banting. Saat ini Bora sedang sangat marah.
Brak!
“turun” ucap Bora setelah mukul mobil orang itu agak keras dengan tangannya.
“Turun!!” bentak Bora. Orang itu pun turun.
“Kenapa ha?” ucap orang itu dengan sombongnya.
“Park Yonghwa. kelas sebelas SMA. 18 tahun. Belum punya SIM” ucap Bora sambil mendorong pundak Orang itu di setiap katanya.
“k-kok lo tau identitas gue?” ucap Yonghwa.
“dari muka kamu keliatan” ucap Bora.
“Kamu belum punya SIM sudah berani naik mobil. Trus ngebut, ngelanggar beberapa aturan lalu lintas. Berani menghina orang yang nggak salah” ucap Bora.
“nggak salah? Heh elo itu salah. Gue tadi gue lewat lo elonya enggak berhenti” ucap anak itu sambil menunjuk Bora, Ia menghela nafas, Lalu menyampar tangan orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Genius Spy ✔️
ActionTentang 8 Detektif Genius, Detektif lokal yang berbeda karakter satu sama lain, tetapi bisa menyatukan pikiran untuk menyelesaikan masalah. Mereka di pandang rendah oleh kepolisian. Tetapi ada saatnya para polisi akan membangga-banggakan mereka. Me...