12

90 14 0
                                    


“Seorang anggota dewan yang di tangkap karena melakukan korupsi dan membuka tempat perjudian..”

“Buset ni berita udah seminggu ngga selesai-selesai” ucap Bora yang sedang menonton berita di TV.

“btw si kepala jaksa itu ke jerat ngga sih?” tanya Krystal.

“enggak. Katanya pak Jung sih si kepala jaksa itu ngelarang karena tau kalo dia nge iya in pak Jung, takutnya malah kejaksaan yang kena” ucap Johnny. Krystal hanya ber ‘oh’.

Saat ini mereka sedang bersantai di lantai 2 karena memang mereka sedang tidak mempunyai tugas apapun.

Tetapi, satu dari mereka berdelapan yaitu Seungsik tiba-tiba bergerusuh turun ke kamarnya dan keluar sudah menggunakan Jaket.

“Gue mau pergi dulu” ucap Seungsik.

“kemana?” tanya mereka.

“ibu masuk rumah sakit” ucap Seungsik.

“ntar kalo butuh sesuatu telepon aja sik” ucap Heochan. Seungsik hanya mengangguk.

Setelah itu Seungsik keluar menuju garasi mengambil motornya dan langsung pergi ke rumah sakit.

 
Setelah sampai rumah sakit, Seungsik langsung pergi ke kamar ibunya berada. Di sana juga sudah ada adiknya.

“Ayah udah di telepon, Hee?” tanya Seungsik.

Kang Minhee, Adik kedua dan terakhirnya Seungsik.

“Ayah dari semalem ga pulang, Gue kejebak hujan di rumah Eunsang jadi pulangnya Subuh, dan ibu udah kegeletak dengan keadaan kaya gini di ruang TV. Ayah di telepon gak ngeangkat.” ucap Minhee yang sama paniknya dengannya.

Seungsik langsung mencoba menelpon ayahnya. Tetapi, ayahnya malah menolak panggilan.

“Daniel kemana?” tanya Seungsik.

Kang Daniel, adik pertama Seungsik.

“B-Bang Daniel yang ngelakuin ini ke ibu. Tadinya gue diancem sama bang Daniel untuk ga bilang ke abang” ucap Minhee.

“Yaudah, lo di sini aja ya? Nungguin Ibu. Biar bang Seungsik yang nyamperin ayah sama Daniel” ucap Seungsik

Setelah itu Seungsik keluar dari rumah sakit dan langsung pergi ke kantor tempat ayahnya bekerja.

Sampai tempat kerja ayahnya, Seungsik langsung masuk ke dalamnya tanpa Izin. Lalu Seungsik langsung menuju ke ruangan ayahnya. Tetapi saat sampai sana, ruangan itu kosong.

“Mas.. Mas anda siapa?! Jangan asal masuk” ucap penjaga di sana.

Seungsik menatap penjaga itu dengan tajam.

“kemana pak Seungjun?” tanya Seungsik

“Anda ada perlu apa? Sudah buat—“

“BISA JAWAB SAJA TIDAK?” bental Seungsik.

Orang itu sempat ketakutan, tetapi setelah itu ia malah memanggil penjaga lainnya.

Di saat itu pula Seungsik mendengar suara tawaan dari satu ruangan. Seungsik langsung menuju ke ruangan itu. Tetapi, lagi-lagi ia di halangi oleh para penjaga itu.

“silahkan anda keluar” ucap penjaga itu. Seungsik hanha menatapnya.

Bugh!!

Karena sudah muak, Seungsik langsung memukul penjaga itu dengan kuat.

BRAKK!

Seungsik menendang pintu ruangan itu, dan ternyata sedang ada rapat di sana. Di sana juga ada ayahnya. Ruangan itu yang tadinya di penuhi tawa sekarang senyap.

[1] Genius Spy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang