10

76 15 0
                                    

“mana ini mereka” gerutu Seungwoo yang sedang menunggu kedua adiknya.

Seungwoo hari ini menjemput kedua adiknya dari sekolah. Tetapi, sudah 30 menit sejak bel pulang mereka belum datang.

Karena sudah bosan menunggu, Seungwoo pun pergi mencari mereka.

Tidak tau kenapa pikiran Seungwoo menuju ke gudang sekolah.

“banyak orang bilang kalian anak tentara. Mana?! Masa gabisa ngelawan?” ucap Seseorang di dekat gudang.

Seungwoo pun mengintip. Dan Seungwoo kaget saat melihat orang yang dirundung adalah kedua adiknya dan kedua adiknya Minji.

“Gue nawarin lo berdua untuk gabung ke geng kita. Kenapa gak mau? Apa karena bapak kalian tentara makanya gamau?” tanya Orang yang sepertinya adalah ketuanya.

“Untuk apa kita gabung ke geng yang gak guna dan Cuma bisa morotin uang murid lain— AGRH” Itu Seungmin, dia baru saja di pukul.

“gemana kalo kita habisi mereka berempat?” tanya orang tadi.

Seungwoo tak tinggal diam. Dia langsung menghampiri mereka.

“Hei anak-anak! Ngapain kalian masih disini? Udah jam pulang ini” ucap Seungwoo.

“siapa lo?” tanya orang tadi dengan agal mengretak.

“Siapa nama mu nak?” tanya Seungwoo ke orang tadi.

“Park Chunseop” jawabnya.

“ketuanya ya? Badan agak berisi, muka sok galak, mulut bau rokok. Palingan juga ga bertahan sampe 2 menit kalo berantem beneran. Kamu itu lemah, kamu hanya menggunakan anak buah mu, sedangkan kamu tidak mempunyai apa—“

Palkk!



Okey Seungwoo di tampar.

“segitu doang? Oiya tadi saya dengar dari Seungmin kalo kalian morotin uang murid lain. Kenapa? Gapunya uang? Minta lah ke bapak-ibu. Kalo enggak ya kerja gitu. Janga morotin doang bisanya” ucap Seungwoo.

Setelah itu Seungwoo mengeluarkan dompetnya lalu menghitung uangnya. Banyak.

“mau ga?” tanya Seungwoo yang menyodorkan dompetnya ke Chunseop. Dan Chunseop akan mengambilnya tetapi tentu tidak bisa.


Sret

Plak!

Plak!

Palk!

PLAK!


Seungwoo menarik dompetnya lagi lalu menahan tangan Chunseop dan menampar wajahnya beberapa kali. Chunseop pun jatuh.

“baru juga di tampar. Udah tepar” ucap Seungwoo.

“San, Jisung, Wooyoung, Seungmin. Ayo pergi. Lepasin mereka” ucap Seungwoo.

“Siapa yang nyuruh lo pergi bajingan?!!” teriak Chunseop.

“Bisa agak sopan? Kamu itu yang bajingan” ucap Seungwoo.

“Kenapa kalian diem aja? Pukulin krang sok itu” suruh Chunseop ke anak buahnya.

Berantem adalah hal yang biasa bagi Seungwoo. Jadi ini udah bukan apa-apa.

1 vs 13

Dan yang menang yang 1. Walalupun sedikit luka

“Kalian itu lemah. Cuma bisa berantem secara brutal. Kalo berantem ga pake teknik, ya walaupun itu 1 lawan 13 ya yang menang yang 1 karena Yang 1 pake teknik” ucap Seungwoo.

[1] Genius Spy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang