7

95 13 0
                                    

08.05 am

Hari ini para Genius meliburkan diri. Mereka harus memulihkan stamina dan harus cepat sehat. Jadi mereka memiluh untuk libur.

Di pagi ini ketika yang lain masih tidur, Siyeon sudah mandi dan rapi. Saat ini dia sedang meminum teh.

“udah rapi nih. Mau kemana Yeon?” tanya Krystal yang baru keluar dari kamarnya.

“mau jenguk orang” ucap Siyeon.

“Siapa?” tanya Krystal.

“Seonghwa” ucap Siyeon singkat.

“oooh, satu tahun ya?” tanya Krystal.

“iya” Jawab Siyeon. Seketika Siyeon menjadi sedikit murung.

“udah gausah nyalahin diri sendiri lagi. Ntar sakit lagi lo” ucal Krystal.

“gimana pun, waktu itu gue gabisa ngelindungin dia. Dan sampe sekarang orangnya belum ketangkep” ucap Siyeon.

“pasti suatu saat kita bisa nangkep orang itu” ucap Krystal.

“btw siapa aja yang ke sana?” tanya Krystal.

“gue, Bang Taemin, Gahyeon. Papah ada tugas lapangan, mamah ada jadwal operasi pagi ini” ucap Siyeon. Krystal mengangguk.

“hmm udahlah. Gue pergi dulu ya” ucap Siyeon.

“anter nggak ni?” tanya Krystal.

“enggak lah, bang Taemin sama Gahyeon udah nunggu di jalan depan sana” ucap Siyeon.

“yaudah. Hati-hati” ucap Krystal. Siyeon hanya mengangguk. Lalu ia keluar dari sana dan menuju ke mobil milik abangnya.

•••

Saat ini Siyeon, Gahyeon, dan Taemin sudah sampai di tujuan. Mereka pun langsung jalan masuk ke tempat yang sangat luas dan sepi itu.

“Hahh sampe juga” ucao Siyeon setelah sampai ditempat.

Lalu Siyeon meletakan seikat bunga di batu nisan berwarna abu-abu itu. Setelah itu Taemin memimpin doa.

Setelah doa Siyeon mengelus batu nisan yang bertuliskan ‘Terbaring Lee Seonghwa’

“hh udah satu tahun aja. Cepet banget” ucap Siyeon yang mulai menitikkan air mata.

“Kak Seonghwa apa kabar di sana? Pasti baikkan?” ucap Gahyeon yang sudah menangis.

Melihat kedua adiknya itu nangis, Taemin pun menarik kedua adiknya itu dan memeluk mereka.

“udah gausah nangis. Seonghwa udah tenang di sana” ucap Taemin.

“Kak Siyeon janji bakal nangkep orang yang udah ngehabisn nyawa kamu dek” ucap Siyeon.

“udah yuk pulang. Abang harus kerja” ucap Taemin. Setelah itu mereka pergi meninggalkan tempat itu.

•••


“bener ni gapapa abang tinggal?” tanya Taemin.

“gapapa, kan ada Siyeon. Nanti kita pulang naik Taksi” ucap Siyeon.

“yaudah kalo gitu. Abang kerja dulu ya” ucap Taemin. Siyeon dan Gahyeon mengangguk. Lalu Taemin pun pergi berangkat kerja.

Siyeon dan Gahyeon memutuskan untuk main ke kota untuk menghibur diri mereka agar tidak sedih.

Mereka berkeliling berbelanja serta berburu makanan juga mampir kesana-sini. Sudah 2 jam mereka di sana.

Sekarang Siyeon dan Gahyeon sedang makan eskrim Sambil duduk meneduh di bawah pohon.

“Kak aku mau buang sampah dulu ya?” ucao Gahyeon

“ya.. Sana. Jangan jauh-jauh buangnya” ucap Siyeon.

“enggak kok, di situ doang” ucap Gahyeon. Siyeon mengangguk saja.

Seharusnya tidak sampai 5 menit, Gahyeon sudah kembali. Tetapi ini sidah lebih dati 5 menit Gahyeon belum kembali.

“buset buang sampah aja lama banget” ucap Siyeon. Karena takut terjadi apa-apa, Siyeon membuka hp dan melihat lokasi Gahyeon dengan pelacak yang sudah ia pasang Di hp Gahyeon. Dan di situ menunjukan Gahyeon tidak jauh dari tempatnya duduk. Tetapi Gahyeon ada di dalam Gang. Siyeon pun segera menyusul lokasi Gahyeon.

Dan yang pertama Siyeon adalah Gahyeon yang sedang di tahan oleh 5 laki-laki.

“Oy! Lepasin adik saya. Kami mau pulang” teriak Siyeon dari ujung Gang.

“Siapa lo?” Tanya Seorang laki-laki berambut merah

‘ih jamet’  batin Siyeon.

“kalo saya bilang dia adik saya. Ya berati saya kakaknya lah” ucap Siyeon.

“kalian jangan Aneh-aneh ya kalo nggak—“ ucapan Siyeon terpotong.

“kalo enggak ngapa ha?” tanya laki-laki tadi sambil menyentuh dagu Siyeon dengan jari telunjuknya.

Siyeon me-roll eyes..

Sret!

“Akh sa—kit”

Dugh!

BUGH!

Siyeon menarik tangan orang itu lalu memuntirnya, lalu menendang kaki orang itu hingga berlutut dan menedang muka orang itu dengan lututnya.

“atau kalian babak belur di tangan saya” ucap Siyeon dengan tajam.

“Ngapain diem?! Maju!” ucap orang itu. Lalu empat lainnya maju melawan Siyeon.

Orang pertama mencoba memukul Siyeon tetapi tangannya berhasil di tangkis dan di tahan oleh Siyeon lalu Siyeon menampar orang itu berulang kali sampai keluar daraj dari hidungnya.

Orang berikutnya berhasil menahan Siyeon dan orang di depannya akan memukul Siyeon, tetapi Siyeon menedang orang itu dan Orang itu pun tersungkur.

Lalu Siyeon menggigit tangan orang yang menahannya dengan sangat keras. Setelah lepas, Siyeon langsung memukul wajah orang itu berkali-kali.

Orang terakhir membawa tongkat.

“Banci ya kamu. Beraninya pake senjata” ucao Siyeon.

“Bacot!” umpat orang itu lalu bersiap memukul Siyeon. Tetapi dengan cepat Siyeon berhasil mengelak. Lalu ia menedang wajah oranh itu sampai tersungkur.

“Awas ya kalian kalo berani ganggu saya sama adik saya” ucap Siyeon memperingati.

“Siapa lo sebenernya?” tanya orang berambut merah itu.

Siyeon mengeluarkan kartu penyamarannya dan menunjukan ke orang-orang itu.

“Jaksa” ucap Siyeon Singkat. Dan oranh-orang itu langsung melarikan diri.

“cih cemen” ucap Siyeon.

“ngga papa kan Yeon?” tanya Siyeon ke adiknya itu.

“gapapa kok kak” ucap Gahyeon.

“Udah, pulang yuk” ajak Siyeon. Gahyeon mengangguk saja.

Mereka pun pulang. Siyeon mengantar Gahyeon pulang kerumah dahulu, baru lah dia yang pulanh ke markas.

•••

[1] Genius Spy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang