Bagian 9

747 106 4
                                    

"Nanon? Apa yang kau lakukan disini?" Kata lelaki itu yang ternyata adalah Gun.

"Sayang, kayaknya di mabuk deh," kata Off yang tadi hendak mencium Gun. [🤭]

_apart Nanon_

"Chimon,, kau kemana,," gumam Nanon di mimpinya.

"Ada apa dengan dia? Aku bahkan tidak pernah melihat dia segila ini dalam meneguk alkohol" tanya Off pada Gun yang mengantar Nanon ke apartemen nya.

"Ku rasa dia merindukan Chimon," jawab Gun.

"Ayo pergi," sambung Gun lagi.

"Apa kita tidak akan merawat dia?" Tanya Off bingung.

"Apa kau tidak mau jatah malam ini?" Goda Gun lalu pergi di susul dengan Off.

Dasar Off buchin Jumphol! -Auth

Keesokan paginya Nanon terbangun dengan kepala yang sangat berat.

Dia kini berada di kamar mandi memandangi dirinya.

Apa semalam benar benar nong? Aish menjengkelkan sekali! Jika itu benar benar nong, aku akan merobek mulut lelaki yang bersamanya! -ya begitulah monolog Nanon di kamar mandi.

Setelah mandi dan sarapan, dia mengecek hp nya dan mendapat pesan dari seseorang.

✉️Hey Non, aku bisa bercerita padaku tentang masalah mu. Aku yang membawa mu pulang semalam-

"Phii Gun? Pantas saja terlihat seperti Chimon"

Setidaknya dia tau dan sedikit merasa lega bahwa semalam bukan lah nong nya.

Di sisi lain.

London

"Mon, bisakah kau mencari Alan untuk ku?" Kata wanita muda yang sekarang berstatus sebagai teman Chimon.

"Huh?"

"Mon, kali ini kau harus membantu ku. Ku mohon," ucap Glena lagi.

Ya, perempuan itu bernama Glena. Dia dulu adalah teman masa perguruan menengah pertama. Sampai nenenknya mengajaknya pindah ke London dan mereka kini di pertemukan lagi.

"Coba bicara dulu dengan jelas"

"A..Aku hamil Mon," kata wanita itu sambil menunduk.

"Apa,," belum sempat Chimon melanjutkan katanya, sudah di jawab dulu oleh Glena.

"Iya, Alan adalah ayahnya"

"Kau bisa kab membantu ku?" Tanya Glena lagi.

Chimon mengangguk dan segera berdiri dari kursi kantornya.

Sudah satu tahun lamanya Chimon meninggalkan Bangkok. Ayahnya yang rindu kini menyuruh anaknya untuk pulang.

Karna Chimon anak yang baik dia nurut lah (🙄).

Bangkok, kediaman keluarga WCR.

"Momm!!" Teriak Chimon berlari menuju ibunya.

"Oh anak ku! Kenapa kau tidak pulang begitu lama?!" Omel mamahnya sambil terus memeluk Chimon.

"Pekerjaan ku banyak mah di sana" jawab Chimon.

"Apa kau tidak merindukan ayahmu, huh?" Kata ayahnya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Tentu saja aku rindu," dia kini beralih memeluk ayahnya.

Malam hari, pukul 19.00 dia ada janji bertemu dengan Off dan Gun. Entah ada angin apa mereka berdua mengajak Chimon bertemu.

Sesampainya di tempat itu, ternyata tidak hanya ada OffGun. Tapi juga ada Bright dan Win.

"Hai Phii, apa kabar?" Katanya basa basi sambil duduk di kursi yang tersedia.

"Kau yang apa kabar?! Kenapa menghilang begitu lama?" Tanya Win nyolot.

"Aku di tugaskan ayah untuk ke London. Dan ya begitulah,," jawab Chimon.

"Oh ya, apa kau sudah menghubungi Nanon?" Gun angkat bicara saat sudah terlepas dari pelukan Off yang sangat posesif itu.

"Huh? Nanon? Untuk apa aku menghubungi dia?" Tanya Chimon balik.

"Kau ini bagaimana?! Katanya kau suka pada dia. Kanapa kau tidak konsisten sih?" Gas Off.

"Ya aku memang suka dia. Tapi di suka aku atau tidak kan aku juga tidak tahu. Lagian sudah setahun juga. Mungkin dia telah lupa pada ku," terang Chimon.

"Apa kau tau? Aku pernah menemukan Nanon pingsan di club malam. Saat kami mengantarnya, dia terus memanggil nama mu. Awalnya aku pikir yang dia sebut bukan Chimon ini. Ternyata benar benar kau," kata Off panjang lebar.

"Sudahlah Phii,, ayo makan saja. Aku lapar," kata Chimon mengganti topik.

.
.
.
.

Sepulang dari makan malam yang panjang itu, Chimon kini di atas kasurnya tengah memikirkan Nanon.

Apa dia masih mengingat ku?

Apa aku harus ke KRP Crop?

Bagaimana kalau dia merasa jijik padaku setelah kejadian malam itu,,

Aish aku pusing!

Ya itulah isi otak Chimon malam ini

Vote hayuk!!

Love Scenario [BL NAMON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang