Bagian 6

838 126 9
                                    

Nanon kembali ke meja makan dengan ekspresi wajah senang. Tentu saja itu menarik perhatian orang tua nya.

"Ada apa?" Tanya ayahnya melihat tinggkah aneh si anak.

"Besok malam ayah senggang kan? Mau kah ayah ikut aku ke acara ulang tahun tuan Wcr. Dia mengundang ku tadi"

RUMAH KELUARGA WCR

"Nanon, akhirnya kau datang!" Seru pemilik pesta.

"Selamat ulang tahun paman" ucap Nanon sambil memeluk ayah Chimon.

"Selamat ulang tahun Mr. Wcr" kata ayah Nanon yang berada di belakang.

"Oh Mr. Krp. Apa kabar?"

Kedua orang tua itu akhirnya berbincang meninggalkan Nanon dan Chimon berdua. Atau lebih tepatnya ke dua pemuda tadi yang meninggalkan ayah mereka.

"Apa kau pergi ke club saat aku tidak bersama mu?" Tanya Nanon pada Chimon yang sekarang ada di balkon kamarnya.

"Tidak. Memangnya ada apa?" Tanya Chimon balik.

"Boleh aku mengatakan sesuatu"

"Katakan saja"

"Sepertinya...."

"Hm?"

"Emmm...."

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan, Phi?" Kata Chimon penasaran.

"Ah tidak usah. Ayo turun dan lanjutkan pestanya"

Nanon meninggalkan Chimon di kamarnya. Chimon merasa kesal karna sekarang dia merasa penasaran.

Apa yang sebenarnya ingin dia katakan? Apa perasaanku padanya selama ini sama? -batin Chimon.

Di sisi lain...

Jika aku mengatakannya, apa dia mau menerima ku? Bagaimana jika dia malah membenci ku? Akh Nanon! Kenapa kau sangat lemah -batin Nanon dari balik pintu kamar Chimon.

Dua bulan berlalu...
Hari ini adalah hari ulang tahun Chimon. Chimon memutuskan untuk merayakanya bersama teman temanya. Karna itu memang kebiasaannya [malam dia akan bersama teman temannya dan saat pagi dia akan kembali ke rumah orangtuanya].

Club

"Ayolah Non, kenapa kau sangat kaku? Menarilah hanya untuk malam ini" kata Chimon berjoget ria di tengah ruang hiburan malam itu.

"Tidak Mon, kau sudah mabuk sekarang. Ayo pulang," kata Nanon yang sudah sangat tertekan di sana.

"Tidak sekarang. Aku masih ingin menari" ucap Chimon.

Sebenarnya Chimon sama sekali belum terpengaruh oleh alkohol. Bisa di bilang dia jago minum. Dia hanya ingin menguji perasaan Nanon padanya.

Mereka berdua kini mulai di kelilingi para jalang yang berpakaian kurang bahan. Chimon sedang menikmati tarian demi tarian yang dibuat oleh para jalang itu.

Berbeda halnya dengan Nanon. Kini dia mulai kesal karna ulah Chimon. Tapi seakan ingin menutupi, dia mulai sedikit menanggapi para jalang itu.

Apa apaan Nanon itu! Kenapa malah ikut menari bersama para jalang sialan ini?! Aish aku jadi malas berada di sini -batin Chimon.

Kini muncul sebuah ide picik di otak Chimon untuk keluar dari para jalang itu.

Uwoekkk....

Chimon muntah di baju salah satu jalang yang menari dengan Nanon.

"Kau tak apa?" Tanya Nanon khawatir.

"Hmmm.... Kepala ku pusing phi" acting Chimon.

"Kalau begitu mari pulang sekarang"

Keduanya meninggalkan club itu dan para jalangnya.

Sesampainya di apartemen Nanon, Chimon belum berhenti beracting. Ide gila kini berputar di otaknya.

"Phi...khap,," katanya sambil merangkul Nanon yang tadi sedang memapahnya.

"Ada apa?" Tanya Nanon dengan wajah datarnya.

"Phi Nanon,,, kenapa kau terlihat sangat tampan malam ini? Emh?..,," katanya dengan nada manja.

Nanon kini sedang mengendalikan diri untuk tidak memakan nong nya yang dia pikir sedang mabuk itu.

"A' Mon. Jangan begitu, ayo cepat pergi ke kasur dan tidur" perintah Nanon yang masih mempertahankan napsunya.

Cup..

Love Scenario [BL NAMON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang