Bagian 10

701 110 9
                                    

Pagi ini Chimon akan ke KRP Crop. Selama semalaman juga dia telah memikirkan ini sampai dia terjaga hingga pukul 1 dini hari.

Dengan banyak pikiran negatif kini Chimon mulai memasuki KRP Crop menuju ke ruangan Nanon.

Ini sudah pukul 11, jam makan siang sebentar lagi tiba kan? -kata Chimon dalam hati.

Chimon mulai mengetuk pintu ruangan Nanon setelah berada tepat di depan ruangan itu.

Tok tok tok!!

"Nanon!!"

Astaga dia tidak bisa menghargai Nanon sebagai Phii nya.

"Siapa yang berani memanggil ku dengan tidak sopan?!!" Teriak Nanon dari dalam.

Karna mendapat jawaban, Chimon langsung membuka pintu dan mendapat sesuatu yang membuatnya kesal.

"Non?!" Teriak dia saat melihat wanita yang yang bajunya kurang bahan menempel pada Nanon.

Nanon terkejut, ia kita iya tidak akan bertemu dengan Chimon lagi. Tapi situasi saat ini benar benar saat yang tidak baik. Dia bisa melihat mata emosi Chimon menyala.

"AH CHIMON!! AKU MERINDUKAN MU" Nanon berdiri dari kursinya dan memeluk Chimon yang masih terlihat sangat marah.

"A...APA?" Wanita itu berkata gagap namun lantang.

"Siapa kau?!" Wanita itu bertanya pada Chimon yang masih di peluk Nanon.

"Dia istri ku," celetuk Nanon sambil mencium pipi Chimon.

Chimon sebenarnya terkejut, tapi dia tidak menampilkan keterkejutan nya. Dia tahu Nanon butuh bantuannya untuk menghindar dari jalang murahan ini.

"Istri apa? Apa kau pikir aku bodoh? Dia itu lelaki!" Teriak jalang itu tak terima.

"Keluarlah atau akan ku panggilkan polisi!"

Akhirnya wanita itu keluar dengan hati yang sangat dongkol.

Setelah wanita itu pergi, Nanon masih setia memeluk pinggang Chimon posesif.

"Hey lepaskan! Jalang itu sudah pergi, aku tau kau hanya butuh aku untuk menghindari dia" Chimon mengatakan itu dan menepis tangan Nanon.

"Aw,, sakit!"

"Aku sudah menyuruh mu untuk melepaskan ku. Kau tidak dengar makan tangan ku yang bertindak"

Setelah itu, Nanon menarik pinggangnya lagi ke dalam pelukan sang dominant.

"APA apaan kau ini!" Kesal Chimon.

"Hey kenapa kau marah? Apa kau kesini hanya untuk marah marah? Aku merindukan mu tauk!"  Keluh Nanon sambil mengusel leher Chimon.

Pipi Chimon sedikit memerah. Dia memalingkan wajahnya dan melepaskan diri dari Nanon.

"Aku ke sini hanya untuk mampir saja," ucap Chimon membuat Nanon sedikit kecewa. Bukan! Bukan sedikit! Tapi sangat kecewa.

Nanon meredam rasa kecewanya dan menundukkan kepalanya.

"Apa kau benar benar hanya ingin mampir? Kau tau, setelah malam itu,," Nanon menggantung kalimatnya dan beralih menghadap Chimon.

"Setelah malam itu terjadi aku pikir kita akan bisa bersama. Tapi kau pergi.., Kau membuat ku seperti orang gila selama satu bulan. Hingga aku memutuskan untuk datang ke kediaman mu"

"Non,," suara penyesalan Chimon terdengar sangat pelan saat Nanon kini menghentikan katanya lagi.

"Tapi yang ku dapat masih sama. Kekecewaan"

"Lalu kemarin aku mendengar kabar bahwa kau telah kembali ke Bangkok. Tadi malam aku ingin menemui mu bersama dengan Phi Gun dan yang lain. Tapi Mamah ku memintaku untuk pulang dan ternyata berniat merencanakan kencan buta antara aku dan wanita tadi,"

"Jadi itu alasan kenapa jalang tadi ana di ruangan Nanon" -batin Chimon.

"Nanon maafkan aku," kini Chimon memberanikan diri untuk berbicara.

"Tak apa. Seharusnya aku tau, kau tidak menyukai pria. Aku memang bodoh telah jatuh cinta padamu...hisk...hisk.. maafkan aku. Aku berjanji akan melepaskan mu mulai seka-"

Cup

Chimon menempelkan bibirnya pada benda kenyal yang sedari tadi menerocos itu.

Selang beberapa detik barulah Chimon melepas kecupan singkat itu. Kecupan yang melampaui betapa beratnya rindu yang dia punya untuk Nanon.

Nanon hanya menerimanya dengan shook! Dia terkejut! Terjungkat! Terkapar! Seranggan jantung! Terguling guling!

Canda canda-auth

"Kau ini banyak omong sekali Phii. Selama setahun sepertinya kau terlalu banyak makan kroto ; telur semut angkrang.

"Ayo makan! Aku lapar"

Love Scenario [BL NAMON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang