Bagian 16

600 94 5
                                    

.
.

Pagi ini di kediaman WCR masih adem ayem. Ayah, ibu, juga Chimon kini sedang melaksanakan sarapan pagi di temani dengan cerita Chimon tentang Lenzo.

Ahh, aku merindukan Beby boy ku. -batin Chimon.

"Ayah tau, saat kem-" ucapan Chimon terhenti saat mendengar bunyi bel pintu depannya.

"Biar mamah yang buka," kata ibunya langsung bangkit menuju pintu.

Selang beberapa menit, ibunya kembali masuk.

"Siapa mah?" Tanya Chimon.

"Ada seseorang yang ingin menemui mu. Lebih baik kau keluar sekarang"

Chimon mengangguk dan berjalan ke pintu. Dia pikir kurir JNE yang datang. Karna fyi, dia kemarin baru memesan komik Yarichin Bitch Club

Dia melangkah tanpa ragu dan berseru,

"Saya Chimon" ucapnya pada orang yang dia kenali pawakannya. Tunggu, apa?

"Mon..."

Sudah. Hilang sudah ketenangan otak dan hati Chimon pagi ini. "Mau apa kau kemari?!" tanyanya menahan amarah.

"Mon kita perlu bicara," sambungnya.

"Tidak. Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi" Chimon berbalik ingin pergi, tapi tangannya terlebih dulu sudah di genggam oleh Nanon.

Ya, orang yang merusak suasana Chimon pagi ini adalah Nanon.

"Mon kita harus menyelesaikan masalah kita. Mau sampai kapan kau menghindari ku?"

"Kita sudah selesai, Non. Tidak ada yang perlu di selesaikan dan tidak ada yang menghindar" Chimon berada di ujung kesabarannya. Dan ini adalah pilihan terbaik yang ia punya, pikirnya. Dari pada berurusan dengan Nanon lagi, dia tidak mau sakit hati lagi dengan Nanon yang tak bisa percaya padanya. Sudah cukup kemarin saja.

"Tidak" Suara itu terdengar dingin dan sangat menusuk.

"Non, ak-"

"Ikut aku, selesaikan masalah kita. Setelah itu putuskan pilihan mu. Aku akan menerima keputusan mu setelah kau mendengar penjelasan ku. Jika kau tetap tidak mau.."

"Baik, cepat katakan" poton Chimon sebelum Nanon melanjutkan perkataannya. Nanon lalu menarik Chimon menuju mobilnya, dan langsung mendudukan nya di jok penumpang.

"Mau ke mana kita?" -Cm

"Apartemen kita"

...



Kini kedua makhluk Adam sedang berada dalam satu ruangan. Ruangan yang saat ini menebarkan aura dingin yang sangat mencekam.

"Bicaralah"

"Mon, aku..." Nanon mengatakan bahwa dia saat itu sedang tersulut amarah. Dia hanya merasa cemburu. Tak ada maksud lain, bahkan menjelekan ke dua nya. Sampai saat dia bertemu seorang wanita berumur dan mendengar penjelasan dari wanita itu. Dia menyesal. Sangat sangat menyesal. Dia ingin kembali kepada Chimon. Dia tak masalah bila di tengah mereka akan ada Kenzo, dia tak masalah. Asah bersama Chimon, dia mau.

Chimon dengan tenang mendengarkan Chimon. Dia sebenernya masih sayang pada Chimon. Sangat amat menyayangi tunangan tertundanya ini. Tapi-

"Chi, apa kau meragukan ku? Aku benar benar minta maaf padamu. Aku mohon kembalilah padaku. Aku mohon Chi" Nanon mendekat tubuhnya ke arah Chimon, mengikis jarak antara mereka. Dirasa tak menolak, Nanon menarik nya dalam pelukannya.Nanon merindukan pelukan hangat ini. Chimon benar benar tak menolak, dia juga merindukan pelukan Nanon. Perlahan tapi pasti, tangan Chimon ikut melengkung membalas pelukan lelaki yang lebih tua darinya itu.

"Kau mau memaafkan ku kan?" tanya Nanon memastikan. Hanya anggukan kecil yang dia dapat dari tubuh dalam rengkuhan nya itu.

Nanon melonggarkan pelukannya dan menatap Chimon. Yang di tatap kini menunjukkan ekspresi bingung. "Aku mencintaimu, Chimon Whacirawit" Sebuah kecupan di dapatkan pria lebih muda di dahinya. Kecupan yang menyalurkan kerinduan Nanon selama ini. "Aku juga mencintai diriku"

Walau itu bukan jawaban yang di inginkan Nanon, tapi pria yang berusia 26 tahun itu terkekeh.

"Ayolah~ katakan kau mencintaiku,," rengek Nanon.

"Apa apaan kau ini, ingin di cintai kok memaksa"

"ah kau ini," Nanon melepas pelukan pada pinggang Chimon lalu membalik tubuh nya.

"Iya iya, aku mencintaimu. Nanon... kok, rapat. jhahaha"  ga elit bat ketawa mu mas





INI BELOM END GAN! XIXIXI
MOHON DUKUNGAN NYA DENGAN CARA KLIK VOTE. MAAF LAMA GA UP, SEKIAN.

Love Scenario [BL NAMON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang