The Magician and The Assassin First Met

1.1K 56 2
                                    

Shinichi, Shiho, Felix, Masumi, Kaito, Akako, Eisuke, Saguru, dan Heiji sedang berada di kantin untuk makan siang. Mereka semua duduk dalam satu meja, dan entah kenapa murid lain tidak ada yang mendekat kearah mereka. Ran dan Sonoko juga tidak mendekat dan melihat mereka dari jauh. Felix dan Kaito sempat saling bercanda selama mereka makan siang hingga Shiho menegur mereka.
Shiho:"bisakah kalian tenang? Kalian seperti anak anak saja"
Felix & Kaito:"baik mom"
Mereka semua kemudian tertawa setelah mendengar jawaban dari Felix dan Kaito.
Shinichi:"eh, aku boleh tanya sesuatu gak kepada kalian berdua?"
Felix:"silahkan"
Shinichi:"aku penasaran bagaimana kalian berdua bisa bertemu?"
Shinichi:"karena saat pertama kali kamu muncul di hadapan kami, kalian berdua sudah bersahabat"
Felix:"owh itu"

Flashback

Beberapa bulan yang lalu, tepat saat malam bulan purnama Kaito Kid yang berhasil mencuri sebuah permata sedang di kejar kejar oleh para polisi.
Kaito:"mereka benar benar tidak tau kata menyerah"
Kaito:"tapi tidak peduli seberapa keras mereka mencoba, mereka tidak akan bisa menangkapku"
Namun, saat dia sedang sedang sibuk berlari, dia tidak sengaja menabrak seseorang. Kaito lalu langsung mengambil pistol kartunya dan menodongkan ke orang itu, dan orang itu juga menodongkan pistol kearah Kaito. Orang tersebut ternyata adalah Falcø

Kaito memperhatikan Falcø dengan sangat teliti.
Kaito:'siapa orang ini? Aku tidak bisa merasakan hawa keberadaannya sama sekali'
Kaito:'dan pistol yang dibawanya itu adalah pistol sungguhan, jadi dia tidak mungkin hanya orang biasa'
Saat Kaito sedang sibuk berpikir, Falcø menurunkan pistolnya sambil bicara.
Falcø:"pakaian serba putih dan senyuman itu, bukankah kamu Kaito Kid?"
Kaito lalu ikut menurunkan pistolnya juga.
Kaito:"aku tersanjung kamu mengenalku, aku pernah mendengar tentangmu, kalau tidak salah kamu itu Falcø, apa yang kamu lakukan di Jepang?"
Wajah Kaito berubah menjadi serius setelah mengatakan itu.
Falcø:"kamu tidak perlu tau tentang itu, dan bukankah kamu harus segera pegi dari sini?"

Tidak lama kemudian Kaito mendengar suara para polisi yang mendekat, dan saat dia berbalik untuk melihat kearah Falcø, Falcø sudah menghilang. Kaito dapat dengan mudah pergi dari tempat itu juga. Setelah cukup jauh, dia berniat untuk mengecek permata yang berhasil dia curi, tapi ternyata permata itu telah hilang.
Kaito:"sial dimana aku menjatuhkan permata itu?"
Kaito:"ah, pasti saat aku bertabrakan dengan Falcø tadi, huh, sepertinya aku harus mencuri permata itu lagi besok malam"
Keesokan harinya Kaito melihat berita tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Falcø.
Kaito:"hmm, jadi itu yang dia lakukan tadi malam"

Saat Kaito sedang bersantai, dia mendengar ada seseorang yang menekan bel rumahnya, dan ternyata ada seorang kurir yang datang.
Kurir:"tuan Kuroba Kaito?"
Kaito:"iya?"
Kurir itu kemudian memberikan sebuah paket kepada Kaito. Kaito lalu mengecek paket itu, tapi dia tidak menemukan nama dari pengirim paket itu. Lalu saat dia membuka paket tersebut, ternyata isinya adalah sebuah permata yang dia hilangkan tadi malam dan sebuah surat. Kaito lalu membaca surat tersebut.
Kaito:"untuk Kaito Kid, maaf permata ini jatuh ke kantungku saat kita bertabrakan tadi malam, aku sudah mengeceknya, dan ini bukanlah permata yang kamu cari
Salam hormat,
Falcø"

Kaito langsung terkejut setelah membaca surat tersebut.
Kaito:"sial, sepertinya dia mengetahui identitasku yang sebenarnya"
Kaito lalu menyadari kalau ternyata surat itu masih ada lanjutannya.
Kaito:"P.S jika kamu ingin bicara denganku, nyalakan laptopmu"
Kaito:"huh?"
Kaito merasa bingung, tapi dia menyalakan laptopnya seperti yang di minta di dalam surat tersebut. Tidak lama setelah laptop itu menyala, laptop itu menampilkan panggilan video kepada seorang laki laki.
Kaito:"Falcø?"
Falcø:"yo"
Kaito:"bagaimana bisa?"
Falcø:"aku seorang hacker, jadi aku bisa meretas ke dalam laptopmu dengan mudah"
Kaito:"bagaimana kamu bisa tau identitasku yang sebenarnya?"

Falcø:"itu mudah, dan aku tidak hanya mengetahui identitasmu saja, aku juga tau alasan kenapa kamu mencuri permata permata itu"
Kaito:"apa aku adalah targetmu? Apa kamu akan membunuhku suatu saat nanti?"
Falcø:"tentu saja tidak, kamu tenang saja"
Falcø:"walaupun, aku sedikit tertarik dengan organisasi yang mengincarmu itu"
Kaito:"apa kamu tau sesuatu tentang mereka?"
Falcø:"untuk saat ini tidak, dan kenapa kamu ingin tau?"
Kaito:"aku hanya penasaran apakah mereka yang membunuh ayahku atau tidak"
Falcø:"ayahmu masih hidup"
Kaito:"apa kamu bilang?"
Falcø:"ayahmu, Kuroba Touichi masih hidup, aku tidak bisa mengatakan banyak hal kepadamu tentang beliau, karena aku ingin beliau yang mengatakannya kepadamu sendiri, tapi jika kamu mau aku bisa mengirimkan beberapa informasi yang sudah aku dapatkan tentang beliau kepadamu"

Kaito:"tidak, tidak perlu, mengetahui kalau ayahku masih hidup saja sudah cukup bagiku"
Kaito:"tapi kenapa kamu mengatakan semua ini kepadaku?"
Falcø:"aku menyukai sulap dan trik trik lainnya, aku juga menyukai orang orang sepertimu, jadi kalau bisa aku tidak ingin menjadi musuhmu"
Kaito:"aku sudah mendengar banyak sekali cerita tentangmu, aku juga akan sangat senang jika kamu bukanlah musuhku"
Kaito:"karena kita tidak ingin saling bermusuhan, bukankah lebih baik kalau kita saling memperkenalkan diri masing masing?"
Falcø:"baiklah"
Kaito:"eh beneran?"
Falcø:"tentu saja, dan karena aku sudah tau tentang dirimu itu berarti sekarang giliranku untuk memperkenalkan diri"

Falcø:"yang kamu lihat saat ini adalah wajah asliku, aku tidak ingat siapa nama asliku jadi aku tidak bisa memberitaumu tentang itu"
Kaito:"kenapa kamu tidak mencoba meretas server dari negara kamu saja untuk mencaritau nama aslimu?"
Falcø:"aku sudah menghapus segala informasi tentang identitasku yang sebenarnya beberapa tahun sebelumnya, jadi itu tidak akan berhasil"
Kaito:"tunggu tunggu, kalau begitu apakah aku akan baik baik saja mengetahui semua ini? Kamu tidak akan membunuhku setelah ini bukan? Kamu tidak akan menyerahkan identitasku ke polisi atau lebih buruk organisasi itu bukan?"

Falcø:"tenang saja, aku sudah bilang kalau aku tidak ingin menjadi musuhmu, dan walaupun aku memang seorang pembunuh, tapi aku bukanlah seorang pembohong ataupun Penghianat"
Kaito:"syukurlah kalau begitu aku percaya kepadamu"
Falcø:"maaf, tapi aku harus segera pergi, aku akan mengirimkan nomerku kepadamu jika suatu saat nanti kamu butuh bantuanku"
Falcø:"sampai jumpa"
Setelah itu layar laptonya Kaito mati, dan tiba tiba dia mendapat sebuah notifikasi dari hpnya.
Kaito:"woah cepet banget ngirimnya"
Setelah itu Kaito langsung mengembalikan permata curian itu ke pihak kepolisian, kemudian dia pergi ke bar milik teman dari ayahnya, dan asistennya saat ini. Kaito menceritakan tentang Falcø kepadanya.

Jii:"tuan muda, apa anda yakin anda bisa mempercayai dia?"
Kaito:"tenang saja, aku yakin kalau dia bukanlah orang yang jahat, dan aku benar benar tidak ingin bermusuhan dengan dia, lagipula dia juga mau memberitauku tentang keadaan ayahku, aku berterima kasih padanya untuk itu"
Jii:"baiklah jika itu yang pilihan anda, saya juga bersyukur kalau tuan Touichi masih hidup"
Tidak lama kemudian Saguru dan Akako datang ke bar tersebut.
Saguru:"hi, kalian berdua sedang membicarakan apa? Aksi selanjutnya dari Kaito Kid?"
Kaito:"tidak, sepertinya aku akan cuti untuk beberapa saat, kami membahas tentang Falcø"
Akako:"Falcø si hantu pembunuh itu? Aku dengar bahkan Hakuba-kun tidak bisa menangkap dia"

Kaito melihat kearah Saguru dengan gembira.
Kaito:"benarkah?"
Saguru:"benar, dia tidak meninggalkan bukti apapun sama sekali, jika dia tidak meninggalkan kartunya, kami pasti tidak akan tau kalau itu adalah ulah dia"
Saguru:"memangnya kenapa kalian membahas dia?"
Kaito:"owh itu, aku bertemu dengan dia kemarin malam, dan aku juga bicara dengan dia tadi pagi"
Saguru dan Akako langsung menjadi khawatir pada Kaito, tapi mereka langsung kembali tenang setelah Kaito menjelaskan kepada mereka berdua.

Detective Conan : The Fifth Party Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang