Don't Trust What You See

1.2K 57 5
                                    

Keesokan harinya setelah penyerangan para teroris, sekolah di liburkan, karena para guru khawatir kalau nantinya akan terjadi serangan lanjutan. Saat Shiho sedang bersantai di rumah Agasa Hakase, dia mendengar suara Felix dan Shinichi sedang ribut di luar rumah tersebut. Karena Shiho merasa terganggu dengan suara mereka berdua, dia berjalan keluar rumah dan berniat untuk memarahi mereka.
Shiho:"aku sedang mencoba untuk bersantai disini, bisakah kalian berdua ribut di tempat lain saja?"
Namun saat Shiho membuka pintu keluar, dia terkejut dengan apa yang dia lihat. Dia melihat Felix sedang menodongkan pistol tepat kearah kepala Shinichi.
Felix:"selamat tinggal Kudo Shinichi"
Felix lalu menarik pelatuk pistolnya dan menembak kepala Shinichi.

Tubuh Shinichi langsung jatuh dengan cairan merah mengalir dari kepalanya.
Shiho:"Shinichi!!!"
Shiho langsung berlari dan memeluk tubuh Shinichi sambil menangis, kemudian dia melihat kearah Felix.
Shiho:"Felix, kenapa kamu melakukan ini?"
Felix lalu tersenyum.
Felix:"kenapa? Kira kira kenapa ya? Um ...... Mungkin karena aku sudah bosan untuk bermain main dengan kalian"
Felix:"bergabung ke organisasi hitam sepertinya lebih menarik"
Shiho:"kamu mengkhianati kami? Kami semua mempercayaimu"
Felix:"itu adalah kesalahan kalian"
Shiho:"bagaimana dengan Kaito dan Masumi"
Felix:"tentu saja aku juga membohongi mereka berdua, dan itu sangatlah mudah"
Shiho:"tapi Kaito menganggapmu sebagai sahabatnya dan Masumi benar benar mencintaimu"
Felix:"aku tidak peduli tentang itu"

Felix lalu berjalan mendekati Shiho dan memegang tangan Shiho.
Felix:"tugasku saat ini adalah membawamu kembali ke organisasi"
Shiho lalu memukul tangan Felix dengan sangat keras.
Shiho:"JANGAN MENYENTUHKU"
Felix lalu mengeluarkan pistolnya kemudian menodongkannya kearah Shiho.
Felix:"aku sarankan lebih baik kamu ikut denganku, atau aku terpaksa harus membunuhmu"
Hal tersebut tidak membuat Shiho takut, dan dia malah melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan kepada teroris kemarin. Shiho mendekatkan pistol Felix tepat ke kepalanya.
Shiho:"bunuh saja aku"
Shiho:"pertama nee-san, sekarang Shinichi, kenapa kalian selalu mengambil nyawa orang orang yang paling berharga bagiku"

Tangisan Shiho kemudian menjadi semakin kencang.
Shiho:"jika kalian memang ingin membunuhku, langsung saja bunuh aku, jangan mengambil nyawa orang lain lagi"
Shiho:"aku mohon cepat bunuh aku, tanpa Shinichi aku tidak akan kuat untuk hidup di dunia ini lagi"
Shiho:"aku mohon, cepat bunuh aku supaya aku bisa kembali menemui Shinichi dan nee-san"
Walaupun Shiho sudah memohon mohon dan menangis kepadanya, tapi Felix tidak menarik pelatuknya. Dia malah memberikan pistol itu kepada Shiho.
Felix:"jika kamu memang ingin mati, kenapa kamu tidak membunuh dirimu sendiri? Aku tidak suka membunuh orang yang telah menyerah kepada hidupnya sendiri"

Shiho:"tunggu, aku mohon bunuh aku, jika aku membunuh diriku sendiri, aku tidak akan berani untuk bertemu dengan Shinichi, dan nee-san"
Felix:"memangnya kamu pikir aku peduli?"
Felix lalu membalikan badannya dari Shiho. Shiho yang masih saja menangis keras, melihat kearah pistol yang ada di tangannya. Dia lalu memasukan pistol itu kedalam mulutnya, dan menutup matanya.
Shiho:'nee-san, Shinichi, aku akan segera menyusul kalian, aku harap kalian bisa memaafkanku untuk hal ini'
Saat Shiho bersiap untuk menarik pelatuk pistol itu, tapi dia merasakan ada sebuah tangan hangat yang mengelus tanggannya, dan menghentikannya.

Saat dia membuka matanya, dia melihat kalau ternyata tangan itu adalah tangan milik Shinichi. Di lalu melihat kalau Shinichi ternyata masih hidup.
Shinichi:"sekarang, kamu tau bagaimana perasaanku?"
Shiho kemudian langsung memeluk tubuh Shinichi dengan sangat erat.
Shiho:"kamu masih hidup?"
Shinichi membalas pelukan dari Shiho, dan dia mengelus elus punggung Shiho.
Shinichi:"aku masih hidup, karena ini semua hanyalah bohongan"
Shiho:"apa maksudmu?"
Shinichi:"kamu selalu saja berbicara tentang kematian, dan kamu selalu mencari cara supaya kamu bisa meninggalkan dunia ini tanpa memperdulikan kata kataku ataupun perasaanku"

Shinichi:"aku lalu meminta bantuan Felix untuk melakukan hal ini, supaya kamu bisa memahami bagaimana perasaanku setiap kali aku melihat kamu dalam bahaya"
Shiho:"tapi, aku melakukan semua ini untukmu, jika aku sudah tidak ada kamu bisa kembali bersama Mouri-san"
Shinichi:"aku lebih baik tidak bersama Ran sama sekali jika aku harus kehilangan kamu"
Shiho:"tapi tapi"
Shinichi kemudian langsung mencium bibir Shiho untuk membuat dia diam. Setelah beberapa detik, Shinichi melepaskan ciuman itu.
Shinichi:"i love you Shiho, jadi aku mohon jangan pergi kemanapun, tetaplah disisiku"
Shiho masih saja menangis, tapi dia masih bisa menjawab.
Shiho:"i love you too Shinichi"
Mereka kemudian kembali berciuman.

Tidak jauh dari mereka, Felix yang masih ada disana memotret dan merekam kejadian itu.
Felix:"untunglah aku tidak perlu berakting lagi"
Saat Felix sedang asik merekam kejadian itu, dia mendengar suara dari arah gerbang. Saat dia menengok kearah gerbang, dia langsung terkejut.
Felix:"ah"
Felix melihat Ran berdiri di luar gerbang sambil menahan tangis dan melihat kearah Shinichi dan Shiho. Di sebelah Ran ada Kaito yang menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Felix lalu menunjuk kearah Ran kemudian kearah Kaito, dan Kaito melakukan gerakan seperti meminta maaf. Kaito lalu menunjuk kearah Felix, kemudiam kearah Shinichi dan Shiho, lalu dia melakukan gerakan seperti bertanya.

Felix lalu menjelaskan apa yang terjadi dengan menggunakan gerakan tangan. Setelah Felix selesai menjelaskan, Felix dan Kaito lalu melihat kearah Ran. Mereka berdua lalu saling mengangguk dan bersiap untuk kabur dari tempat itu. Mereka menghitung sampai tiga dengan tangan mereka sebelum mereka kabur. Tapi Ran berlari pergi dari tempat itu sambil menangis sebelum Felix dan Kaito berhasil kabur. Kaito lalu menunjuk kearah Felix, tapi Felix menggelengkan kepala dan menunjuk balik kearah Kaito. Kaito juga menggelengkan kepala, namun kemudian mereka berdua membuang nafas, dan mengejar Ran secara bersamaan. Ran yang sudah berlari cukup jauh tidak sengaja menabrak Eisuke sampai Eisuke terjatuh.

Tapi Ran tidak memperdulikan Eisuke dan terus saja berlari. Felix dan Kaito yang mengejar Ran lalu membantu Eisuke untuk berdiri. Felix kemudian memperlihatkan video tentang Shinichi dan Shiho yang sedang berciuman kepada Eisuke. Eisuke lalu terkejut, dan menunjuk kearah Ran berlari, Felix dan Kaito lalu mengangguk. Mereka bertiga kemudian kembali mengejar Ran. Sedangkan Ran masih saja berlari tanpa memperdulikan apapun, Ran berlari kearah jalan raya, dan ada sebuah truk yang melaju cepat kearahnya. Felix dan Kaito lalu mendorong Eisuke supaya dia bisa berlari lebih cepat.
Eisuke:"Ran-san awas!"
Eisuke berhasil menarik Ran tepat waktu, dan mereka semua langsung lega.

Ran kemudian sadar dan menghapus air matanya.
Ran:"ah, Eisuke-kun terima kasih"
Eisuke:"apa kamu baik baik saja? Aku bisa menemanimu jika kamu mau"
Ran:"aku baik baik saja, dan tidak perlu, aku bisa jalan sendiri"
Ran lalu menyebrangi jalan raya dengan hati hati, kemudian dia berjalan ke rumahnya. Kaito dan Felix kemudian berjalan kearah Eisuke.
Kaito:"kenapa kamu tidak menemani dia?"
Eisuke:"dia tidak mau, jadi aku tidak memaksanya lagipula rumah dia sudah dekat"
Felix:"kamu seharusnya tetap menemaninya, dasar tidak peka"
Kaito:"iya nih"
Eisuke:"Kaito, kamu sendiri juga tidak peka"
Kaito:"benar juga"
Mereka bertiga kemudian membiarkan Ran sendirian, kemudian mereka kembali ke rumah Hakase.

Detective Conan : The Fifth Party Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang