Masih flashback
Beberapa hari kemudian, ada sebuah kartu tantangan yang mengatakan kalau Kaito Kid akan mencuri sebuah permata di sebuah musium. Namun, kali ini bukanlah Kaito yang mengirim kartu tersebut. Saat ini Kaito sedang bersantai di kelas, kemudian Akako dan Saguru mendatanginya.
Akako:"Kuroba-kun, aku beri kamu satu nasihat, jangan pergi malam ini"
Akako:"aku mendapat ramalan kalau kamu pergi, kamu akan berada dalam bahaya besar, dan iblis yang ditakuti oleh semua orang juga akan muncul di tempat itu"
Saguru:"aku setuju, aku dengar musium itu menolak penjagaan dari polisi ataupun detektif manapun, mereka juga tidak memasang sistem keamanan apapun, seolah olah mereka mengundangmu untuk datang"Saguru dan Akako terlihat sangat serius, di sisi lain Kaito melihat mereka dengan bingung.
Kaito:"kalian bahas apaan sih?"
Akako:"jangan pura pura gatau, kami membahas tentang rencanamu malam ini"
Kaito:"aku tidak punya rencana apa apa, bukankah aku sudah bilang kepada kalian kalau aku akan cuti untuk beberapa hari"
Saguru dan Akako langsung terkejut.
Saguru:"jadi yang mengirim itu bukan kamu?"
Kaito:"mengirim apa?"
Saguru lalu memperlihatkan berita tentang surat tantangan itu kepada Kaito, dan Kaito terkejut setelah membaca surat tersebut.
Kaito:"ini pasti ulah mereka, mereka ingin aku pergi ke musium itu pasti karena ada sesuatu di sana"Saguru:"mereka? Siapa yang kamu sebut mereka?"
Kaito:"kalian tidak perlu tau tentang itu"
Akako:"kalau seperti itu, bukankah sudah jelas kalau ini adalah sebuah jebakan"
Akako:"aku mohon jangan pergi Kuroba-kun"
Kaito:"maaf, tapi aku harus pergi"
Saguru dan Akako melihat kearah Kaito dengan khawatir, tidak lama kemudian Aoko datang kearah mereka bertiga dengan sangat ceria.
Aoko:"hi teman teman, apa kalian sudah dengar berita tentang Kid? Kita harus segera menyiapkan rencana jika kita ingin menangkap dia"
Mereka bertiga langsung memasang senyuman palsu kearah Aoko.Malam harinya Kaito sedang mendengar rekaman dari ayahnya sebelum bersiap siap.
Touichi:"Kaito, dengarkan baik baik"
Touichi:"sebagai seorang pesulap, kita membutuhkan rekan yang baik, dan akan selalu membantu kita saat kita dalam masalah"
Touichi:"karena itulah, ketika kamu telah mendapatkan rekan yang sempurna, jangan pernah lepaskan dia"
Rekaman tersebut berhenti sampai disitu, kemudian Kaito bersiap siap untuk pergi ke musium yang ada di berita. Saat Kaito sampai di musiun tersebut, musium itu sangatlah sepi, bahkan daerah sekitar musium juga sangatlah sunyi.
Kaito:"wah, apa mereka tidak bisa lebih bodoh dari ini? Siapapun yang melihat situasi seperti pasti akan langsung sadar kalau ini adalah jebakan"Kaito lalu memasuki musium itu, dan mencuri permata yang dia lihat di berita, dan tentu saja permata itu adalah palsu. Saat mengambil permata itu, Kaito mendengar suara seseorang yang dia kenal, tidak lama kemudian orang tersebut dan beberapa orang lainnya keluar dari tempat persembunyian mereka sambil menodongkan senjata mereka ke Kaito.
Snake:"yo, Kid lama tidak jumpa"
Kaito:"sudah kuduga kalau ini adalah ulah kalian"
Kaito:"kalian membuat jebakan ini terlihat jelas"
Kaito lalu memperhatikan sekelilingnya untuk mencari jalan keluar, tapi dia masih tidak bisa menemukannya.
Snake:"kami memang sengaja melakukan itu supaya kau lengah"
Snake:"tidak ada gunanya mencari jalan keluar, karena kami sudah mengepung seluruh tempat ini"Snake:"dan, jika kau bergerak sedikit saja, kami akan langsung membunuhmu, jadi menyerahlah"
Snake:"kau tidak akan bisa keluar dari sini hidup hidup"
Kaito:'sial, harusnya aku mendengarkan kata mereka berdua'
Mereka kemudian tiba tiba mendengar suara seseorang dari arah atas.
???:"benarkah?"
Tidak lama kemudian, ada seseorang yang turun di dekat Kaito dari arah jendela yang ada di atap, dan orang tersebut adalah Falcø.
Falcø:"menurutmu apa yang akan terjadi jika aku membantunya"
Semua orang yang ada di sana terkejut.
Kaito:"Falcø? Apa yang kamu lakukan disini?"
Falcø:"apa lagi kalau bukan membantumu"
Kaito:"terima kasih"Kaito:'jadi, iblis yang di maksud oleh Akako itu dia'
Falcø lalu menembak beberapa orang tepat di kepala mereka, kemudian dia melihat kearah Kaito.
Falcø:"tenang saja, aku menggunakan peluru bius, aku tidak mau merusak reputasimu"
Falcø:"aku tau satu satunya hal yang tidak pernah kamu curi adalah nyawa"
Kaito tersenyum, lalu mereka bertarung bersama melawan orang orang yang menjebak Kaito itu. Mereka kemudianmengikat orang orang itu, dan menelepon polisi, lalu mereka segera pergi dari tempat itu ketika mereka mendengar suara sirine polisi. Mereka berdua pergi ke atap sebuah gedung, dan berbicara di sana.Kaito:"sekali lagi aku ucapkan terima kasih, tapi kenapa kamu membantuku sampai sejauh ini"
Falcø:"aku sudah pernah bilang kalau aku ingin menjadi temanmu, jadi bukankah membantu seorang teman itu adalah hal yang wajar"
Kaito lalu tersenyum setelah mendengar itu.
Kaito:"kamu benar"
Kaito:"kalau begitu, suatu saat nanti jika kamu membutuhkan bantuanku kamu tinggal bilang saja, aku pasti akan membantumu"
Falcø:"dengan senang hati"
Mereka bersalaman, kemudian berpisah dan kembali ke tempat mereka masing masing, dan semenjak saat itulah persahabatan di antara mereka berdua di mulai dan semakin menguat seakan berjalannya waktu.Flashback end
Kaito baru saja menyelesaikan cerita tentang pertemuan dia dan Felix kepada yang lainnya. Shinichi dan kawan kawan yang mendengar itu langsung kagum dan bertepuk tangan.
Shinichi:"woah"
Shiho:"aku setuju woah"
Masumi:"setelah mendengar cerita Kaito, aku menyadari sesuatu"
Masumi lalu melihat kearah Felix dan Kaito.
Masumi:"kalian berdua sama sama idiot"
Kaito & Felix:"eh!!"
Masumi:"habisnya kalian sudah tau kalau itu adalah jebakan, tapi kalian tetap saja memasukinya"
Akako:"aku setuju dengan Masumi, walaupun kepintaran kalian bisa disandingkan dengan Shinichi-kun, tapi kalian berdua tetaplah idiot"
Mereka semua lalu tertawa bersama sama.
Kaito:"awh, ayolah paling tidak aku bisa keluar dengan baik baik saja"Shiho:"itu karena Felix datang untuk membantumu"
Kaito:"iya sih"
Felix:"aku juga bisa keluar dengan baik baik, saja jadi itu tidak masalah"
Masumi langsung marah ketika mendengar itu.
Masumi:"Ha! Kamu bilang kondisi kamu yang dulu itu baik baik saja? Apa kamu tidak tau perasaanku? Aku sangat takut kalau aku akan kehilangan kamu saat itu"
Felix langsung terdiam dan meminta maaf.
Felix:"maaf"
Sedangkan yang lainnya masih saja tertawa terbahak bahak.
Eisuke:"woah, aku tidak menyangka kalau pembunuh paling berbahaya di dunia akan takut dengan gadis SMA"
Felix:"gadis SMA itu menakutkan"
Felix melihat kearah Masumi.
Kaito:"setuju"
Kaito melirik kearah Akako, dan membayangkan tentang Aoko yang sedang membawa ikan yang besar.
Shinichi:"aku setuju"
Shinichi melihat kearah Shiho, dan membayangkan tentang Ran yang memukul sebuah tembok beton hingga hancur.Mereka bertiga tiba tiba langsung merinding dan ketakutan, sedangkan para cewek di kelompok itu merasa tersinggung.
Shiho:"ara, kenapa kalian melihat kearah kami saat mengatakan itu?"
Shinichi:"tidak ada apa apa"
Mereka kemudian kembali tertawa. Tidak lama kemudian, Ran yang daritadi hanya memperhatikan Shinichi dan kawan kawan dari jauh, akhirnya mendatangi mereka.
Ran:"Shinichi, um..... bisa aku bicara denganmu?"
Shinichi:"oh hi Ran, silahkan"
Ran lalu melihat kearah Shiho dan yang lainnya.
Ran:"um.... berdua saja"
Shiho dan yang lain langsung berdiri bersama sama dan berniat untuk pergi dari sana.
Shinichi:"kalian tidak perlu pergi, biar aku saja"
Shinichi berdiri lalu dia membawa Ran ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Conan : The Fifth Party
FanfictionSetelah berhasil menghentikan pembunuhan berantai anggota FBI oleh para anggota Black Organization. Conan dan yang lain kembali kehilangan jejak dari Black Organization. Saat Conan kembali ke sekolahnya, munculah murid pindahan baru yang cukup miste...