Di dalam sebuah ruangan rahasia terdapat pertemuan dari orang orang yang penting. Selesai rapat tersebut, sosok jubah hitam datang menghampiri tuannya yang berada di dalam.
Menundukkan kepalanya hormat, ia mulai melaporkan kejadian kemarin, "saya bertemu dengan seseorang di salah satu fasilitas penelitian yang berada di Incheon."
Pria di depannya tetap tenang dan mulai mengetuk ketukkan jarinya ke meja yang ia gunakan. "Apakah dia orang yang sama dengan orang yang menemukan fasilitas kita yang ada di Gangnam?" Suaranya terdengar sangat dingin dan menyeramkan.
"Kalau itu saya kurang tau. Saya tidak bisa mengetahui wajahnya karena ia menggunakan topeng tapi yang pasti ia berjenis kelamin perempuan."
"Apa dia sudah mati?"
"Sudah. Saya mengirimkan puluhan monster haus darah ke fasilitas tersebut dan telah saya pasangi bom juga." Jelasnya,
"Baiklah. Awasi pergerakan orang orang, sepertinya ada yang ingin menghentikan rencana kita."
"Baik."
Siren masuk ke dalam ruangan Enhypen dan memberikan mereka makanan seperti sebelumnya. Kehadirannya disambut ramah oleh mereka, apalagi Jungwon dan Sunoo, kedua pria yang lebih muda darinya sangat menyukai makanan yang ia buat.
Saat mereka disibukkan dengan makanan tersebut Siren mendekati Sunghoon, Heeseung dan Ni-ki. "Besok, bisa bertemu? Akan ku beritahu tempatnya di chat nanti." Bisiknya dan mereka samar samar mengangguk.
Sekiranya sudah selesai melaksanakan tugasnya ia segera pergi. Diam diam ia pergi ke tempat CEO berada. Sebelum masuk ke ruangannya Siren akan mengetuk pintu sebanyak lima kali dan dari dalam akan diketuk meja sebanyak tiga kali, yang dimana itu adalah tanda yang mereka buat sendiri.
Ia segera masuk, menatap CEO tersebut dengan senyuman khasnya. Yang di tatap hanya menghela nafas sembari memberikan apa yang diinginkan Siren.
"Ada rahasia yang kau sembunyikan lagi, kan?" Tanyanya tanpa basa basi.
Siren berjalan mendekat mengambil beberapa berkas di mejanya. "Iya. Apa anda bisa membuktikan bahwa anda benar benar berada di pihak saya?"
"Jika saya bisa, apa kamu akan memberitahu rahasiamu itu?"
Siren tersenyum miring, "Tergantung."
Bang si Hyuk lagi lagi menghela nafasnya, saat pertama kali mereka bertemu gadis di depannya ini mengatakan terang terangan bahwa ia memiliki hubungan dengan mendiang Tia dan beberapa hari yang lalu ia mengucapkan sebuah kalimat yang mengundang amarahnya dan berakhir membuat kesepakatan yang berisiko. Dan ia juga membuat dirinya harus melaksanakan tugas yang sedikit berbahaya.
Sesungguhnya di dalam keluarganya terdapat sebuah tradisi, yang dimana, neneknya —Soyeon, CEO Big hit sebelumnya mengatakan bahwa penerusnya jika suatu saat nanti ada yang mengatakan bahwa ia mengenal Tia dan memiliki sesuatu yang harus dilakukan dan itu berhubungan dengan dunia maka mereka wajib untuk membantunya.
Perkataan neneknya itu lah yang mendorong Bang si Hyuk untuk membantu Siren. Meski alasannya masih tidak begitu jelas karena tidak ada bukti, tadinya. Namun, sekarang Siren juga telah memberikan bukti samar padanya. Apalagi dengan suruhan Siren untuk mengintai seseorang, dengan gerak geriknya yang mencurigakan sekaligus sempat ketauan melakukan hal tertentu tapi di tutupi oleh media membuat dirinya merasa bahwa perkataan Siren benar.
Perkataan yang mengatakan bahwa pemerintah terlibat dalam percobaan illegal yang menyebabkan anak anak kecil diculik dan dijadikan korban percobaan.
"Mungkin dengan ini membuktikan bahwa aku benar benar dipihakmu." Penggunaan bahasa pria di depannya berubah bersamaan dengan foto yang ia tunjukan untuknya.