13. Knock knock

220 31 6
                                    

Angin sejuk yang menyapa iras sang wanita di langit malam penuh bintang dan rembulan yang saling terhubung dalam memperindah cakrawala, membuat wanita bersurai panjang itu memejamkan netranya sembari menghirup udara segar dengan membuka jendela kaca mobil lamborghini veneno yang tengah dikendalikan oleh si pemuda.

"Syukuri apa yang ada. Hidup adalah anugerah."

Untuk saat ini, Tzuyu tidak ingin memikirkan hal terpahit dalam hidupnya, yakni; akan menikah dengan seseorang yang tak ia cintai dan tinggal bersama dalam satu atap.

Bernapas merupakan hal yang terbaik baginya dan mampu menghilangkan stres serta beberapa pikiran lain yang mengganggu akal sehat.

Keadaan Tzuyu berbanding terbalik dengan sang pengendali mobil yang hanya menatap fokus ke depan seraya memikirkan bermacam-macam hal aneh.

"Bisa-bisanya ya nenek gue ngejodohin orang pake wasiat segala. Terus, si nenek Chou juga malah mikir orang tunangan itu sama aja dengan menikah. Lha? Kalo gitu, mending ga usah nikah dong. Emang ya kalo umur udah tua, otaknya juga tua. Ga berguna banget."

Jika saja Tzuyu mendengar semua monolog Taehyung dalam hati, sudah dipastikan lelaki itu tidak akan selamat dari jiwa dan raganya.

"Tuh nenek-nenek ada masalah otak apa gimana sih? Gak habis pikir gue."

"Gue baru tunangan lho. Nikah aja belum. Masa disuruh tinggal bareng? Gobl*k banget gak sih?"

Ini neneknya yang gobl*k, atau Taehyungnya yang gobl*k, ya? Atau jangan-jangan, nenek sama cucu sama aja. Gak ada yang bener. Ck!

"Turun. Sudah sampai," ujar si pemuda. Lalu, lelaki itu membuka knop pintu mobil dan ke luar dari balik kursi pengemudi.

Hal yang sama juga dilakukan Tzuyu sebelum matanya tertuju dengan rumah bernuansa grey yang lumayan besar dengan halaman yang luas.

"Ini ... rumah kita? Wow!"

"Rumah gue lah."

Tzuyu memutar bola matanya jengah. "Iya deh. Ini rumah lo. Terus, gue tinggal di mana?"

"Ya, lo tinggal di sini. Sebagai tamu."

"Emang, ya. Taehyung tuh nyebelin banget," pikir Tzuyu sambil menatap sinis ke arah pemuda Kim yang sedang membawa koper berat miliknya.

"Lo gak mau masuk?" Sebelah alis Taehyung terangkat heran kala melihat calon istrinya yang masih setia berdiri di depan halaman rumah.

"Gak ada yang nyuruh. Jadi, mending berdiri aja."

Helaan napas Taehyung terdengar kasar. "Bodoh! ya, sudah. Masuk sana."

•••

Tzuyu sekarang berada di dalam kamarnya. Iya, kamarnya doang. Mereka tidur dalam keadaan terpisah. Syukurlah, Tzuyu juga sebenarnya gak minat tidur seranjang sama Taehyung.

"Aduh! gak bisa nih." Tzuyu kesulitan membuka resleting dress yang ia pakai sejak acara pertunangan tadi sampai wanita itu pulang ke rumah si tuan jalang.

Ngomong-ngomong, Tzuyu sudah lama tidak memanggil Taehyung pakai gelar tersebut.

Wkwk.

Tzuyu sudah putus asa hanya karena tidak bisa melepas pakaian yang tengah ia kenakan.

Tidak ada cara lain, wanita itu terpaksa mengetuk pintu kamar calon suaminya untuk minta tolong.

I'm Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang