part 21

1.2K 218 71
                                    

Happy reading
.
.
.

Kayla masuk kedalam ruangan dimana papa dan mamanya dirawat. Air matanya terus jatuh melihat keadaan kedua orang tuanya, hampir semua di perban dibagian tangan, kaki, muka, bahkan di bagian kelapanya.

"Papa sama mama kenapa bisa kecelakaan sih! Kalian tau gak Kayla tu hawatir benget. Kayla gak mau kehilangan kalian berdua." Air mata Kayla terus turun, ia menggenggam tangan kedua orang tuanya, Della dan Bram yang melihat putrinya ini merasa sangat sedih.

"Udah sayang jangan nangis, papa sama mama kan udah baik baik aja, kamu jangan nangis kayak gini. Mama gak mau anak mama nangis ntar mama ikut sedih juga." Della menghapus air mata anaknya, dan berusaha untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Kayla sayang banget sama mama." Ujarnya memeluk erat Della, mendapat pelukan erat dari Kayla air mata Della sudah tidak bisa ia tahan lagi, kini air matanya sudah mengalir deras. Dirinya benar benar merasa bersalah pada anaknya.

"Mama jangan nangis lagi, Kayla udah gak nangis lagi." Kali ini Kayla lah yang menghapus air mata Della.

Bram yang melihat dua orang yang ia sayang ini saling memberikan kasih sayang. Membuat air matanya juga mengalir deras, ia merasa bersalah pada dirinya sendiri, salah satu anaknya tidak mendapatkan kasih sayang ini. Dan satunya lagi telah pergi jauh. Apakah dirinya pantas disebut seorang ayah. Apakah pantas? Ia juga tidak tahu itu. Yang jelas ia merasa dirinya ini adalah orang yang sangat kejam.

"Papa?" Panggil Kayla, Bram menoleh kearah anaknya, memandang sendu gadis di depannya ini.

" Iya sayang?" Tanyanya dengan lembut.

"Papa kenapa nangis juga, Kayla gak suka liat papa nangis" Kayla menyapu air mata yang ada di pipi papanya.  Bram menggenggam kuat tangan Kayla seakan enggan melepaskannya.

"Papa sayang sama Kayla." Bram memeluk Kayla erat dengan penuh kasih sayang. Kayla juga memeluk erat Bram dengan kasih sayangnya.

Kayla merasa beruntung memiliki orang tua seperti mereka, yang sayang dan selalu menjaga Kayla. Kayla tidak mau kehilangan mereka terlebih dahulu jika perlu dan jika boleh ia meminta, ialah yang harus pergi terlebih dahulu.

"Kayla juga sayang, sama mama dan papa."

✨✨✨✨

Tiga orang anak remaja ini sedang bermain bola lempar, disebuah taman. Layaknya anak kecil. Mereka saling tertawa bersama satu sama lain, satu di antara mereka adalah seorang remaja laki laki, yang lebih tua dari dua lainya.

"Ayo kayla, lempar bolanya ke kakak" teriak anak laki-laki ini yang tak lain adalah Kakak dari kedua anak ini. Pada saat ini Alan masih berada di kelas dua SMP. Alan bukanlah anak yang nakal pada umumnya, ia bisa di bilang sangat penurut, ia sangat menyayangi kedua adiknya yang sekarang belum lama memasuki kelas 1 SMP.

"Tidak Kayla, jangan lemparkan bolanya ke kak Alan." Teriak Keysha,

"Tidak jika aku melemparkannya pada mu, aku akan akan kalah keysha." Kayla langsung melemparkan bolanya pada Alan, Alan tidak dalam mengambil bolanya, alhasil bola tersebut jauh Teruntal kearah jalan.

"Kalian tunggu disini saja biar kakak yang mengambilnya." Alan langsung mengambil bola tersebut. Namun saat sedang mengambil bola Keysha dan Kayla mendengar Alan berteriak meminta tolong.

Your Destiny And Mine (J.E.B)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang