part 7

1.7K 274 37
                                    

Happy reading
.
.
.

Jason hanya tersenyum mendengar perkataan papanya. Memang benar dari tadi sore, setalah pulang Jason menghabiskan waktunya berjam-jam didalam kamar, kadang bermain games, belajar, kadang juga membuat konten.

"Lo ngapain aja dikamar betah banget, habis live bareng fans lo yak?" Ujar Evan.

"Enggak, gue cuman bikin konten, ngames, terus belajar kayak biasa." Sahutnya tersenyum.

"Udah belum ngobrolnya, sekarang kita makan dulu kesian papa kalian udah laper tu." Tegur Sarah, lalu menyajikan makanan kedalam piring anak dan suaminya itu.

Hening tidak ada pembicaraan sama sekali, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring.

"Pah..mah. kalian tau gak, ko Evan lagi suka sama perempuan." Ucap Jason melirik Evan dengan tersenyum lalu kembali melanjutkan makannya.

Evan menatap Jason dengan tajam, ia tidak habis pikir, kanapa Jason memberitahu pada kedua orang tuanya, padahal Evan sendiri belum pasti akan perasaannya.

"Sama siapa Van, kok kamu gak ngasih tau nama, kenalin sama mama dong, mama pengen liat calon menantu mama." Tanya Sarah dengan rasa penasaran. Siapa wanita yang di sukai oleh putranya ini, pasalnya yang Sarah kenal Evan adalah tipikal orang yang sedikit cuek.

"Lo emang gak bisa jaga rahasia ya." Mata Evan menatap sinis Jason, lalu beralih menatap Sarah, sedangkan Jason hanya tersenyum senang. " Evan juga belom tahu pasti ma, sama perasaan Evan, lagian Evan baru bertemu dua kali sama tu cewek, itu pun kebetulan." Jelasnya pada Sarah.

"Nih ya Van, mama cuma mau bilang sama kamu, kalo memang kamu suka sama seseorang, mama dan papa selalu dukung keputusan kalian. Tapi kalian juga harus tau jelas bibit bobot keluarga mereka kayak gimana, bukan maksud mama bibit bobot soal harta. Tapi Tetang bagaimana sikap keluarga mereka, Cara mereka memperlakukan seseorang. Karna mama cuman gak mau, ngeliat kalian sedih. Ini gak cuma berlaku buat Evan doang lo, buat Jason, Helena, dan Bryan juga. Mama dan papa tu sayang sama kalian, yakan pa." Jelas Sarah kepada anak-anaknya. Evan dan jason mengangguk paham akan penjelasan dari mamanya, mereka paham kenapa Sarah mengatakan itu.

"Iya, apa yang mama kalian bilang itu bener. Apapun pilihan kalian pasti akan kita dukung. Ngomong-ngomong kalian bahas pasangan, papa jadi gak sabar pengen nimang cucu. Kalo udah ketemu terus ngerasa cocok langsung nikah aja Van." Ujar Arlon seketika membuat Evan membuka lebar matanya kaget, bagaimana bisa papany menuntutnya untuk menikah lebih dulu, sedangkan Helana yang lebih tua saja belum menikah.

"Papa becandanya ngeselin, ci Helena aja belum nikah, masa Evan harus ngelangkahin ci Helena. Lagian ni pah, ceweknya aja belum pasti." Ujar Evan sedikit kesal.

"Tuh koh, ntar kalo Lo udah nikah, anak lo harus kayak gue yang ganteng, baik, ramah, terus bisa memikat hati para wanita." Ujar Jason tersenyum pd.

"Paan si lo."

"Sensi amat si ko."

"Heh udah udah, kenapa pada ribut sih urusan nikah nanti aja di bahas kalo udah Nemu yang pas sama kalian, baru kalian tentuin sendiri. Oh iya Je, hubungan kalu sama Naura gimana, kok Naura gek pernah main kerumah lagi, mama kangen pangen ketemu sama dia." Ujar Sarah santai.

Jason bingung harus menjawab apa, ia ingin mengatakan, bahwa hubungannya dengan Naura sudah berakhir, tapi ia takut mamanya akan kecewa, pasalnya mamanya sudah sangat dekat dengan Naura. Evan yang melihat Jason bingung, untuk menjawab pertanyaan mamanya itu ia paham.

Your Destiny And Mine (J.E.B)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang