"Hallo abangg" gebbi yang sudah bersuara manja kepada abangnya . Cika hanya diam sembari memakan bakso yang tidak sempat masuk kemulutnya tadi. "Abang ngapain kesini?oh iya,ni bakso beneran enak,thanks sarannya" "tumben bener lo bang" ucap gebbi sambil menyuap bakso kedalam mulutnya.
"Benerlah emang gue bohong?" Leo membalas ucapan gebbi , duduk disebelah cika , benar saja , kenapa dunia ini begitu baik kepadanya . Cika bisa melihat dengan dekat . Cowok ini begitu tampan , putih dan , bersih . Bagaikan burung merpati putih yang mau cika pelihari supaya bisa ia lihat setiap hari.
"Cik,lo serius amat ngelihatin abang gua,atau jangan-jangan...."
"Enggalah hahaha,saingannya banyak" timpal cika , dalam hati cika berbicara gue harus lakuin perintah papa , tapi gimana caranya? Gimana.
" yang suka sama gue banyak, tapi ga ada yang buat gue tertarik" ucap leo sambil menatap cika , kenapa cika sudah duduk bersebelahan,padahal ini baru hari pertama cika masuk sekolah . Cika memang beruntung .
"Leo" "nama gue leo,lo pesti temen adek gue, gimana rasanya temenan sama ni anak?" Tanya leo sambil melirik ke gebbi , saat ini gebbi di tempatnya sudah naik pitam . Iya,kan takut cika akan berfikir macam-macam.
"Baik kok kak,baikk bangett, cantik , sama pinter juga " cika menerangkan ke leo , leo bengong . " adek gue cantik?" Tanya leo sambil mengejek gebbi , gebbi tidak diam saja diam sempat memukul bahu leo , sambil membuat wajah menantang.
"Udah bang minggir gue mau makan , jangan sampe istirahat gue terganggu!" Pinta gebbi kepada abangnya itu , leo pergi meninggalkan meja cika dan gebbi. Masuk ke kerumunan geng leo.
Cika menatap kerumunan itu lama, alhasil gebbi yang menatap cika sedang melamun ke arah geng leo pun mengagetkan cika. "CIKA"
"Nanti gue kasih nomer abang gue deh" "tenang aja" goda gebbi tersenyum sambil melahap bakso kedalam mulutnya , menahan tawanya . Karena melihat cika terpesona oleh abangnya .
^^^^^^
"Aduh geb,gue kebelet ni, temeninlah ke kamar mandi" pinta cika menggoyang bahu gebbi yang sibuk mengerjakan tugas yang ditinggal bu maimun . "Gue sibuk cik, noh sama ucup" .
"Yah , ucup kan cowok geb , mana bisa masuk kamar mandi cewek" balas cika bingung dengan jawaban gebbi . " ya kan ,kalo dilihat-lihat ucup kaya cewek, geret masuk aja ,nanti juga ga ada yang tau" balasan yang membuat cika geram , jelas-jelas ucup ini cowok , mana bisa masuk kamar mandi cewek , apa ucup transgender aja ya.
"Ucup temenin!" Pinta cika pada ucup . Ucup duduk di belakang cika dan gebbi bersama temannya farel . Mereka sedang asik main ML , bukannya mengerjakan tugas malah mabar .
"Gila aja ,gue nemenin lo ke kamar madi cewek cikk" "entar gue digigit sama beribu mak lampir kaya lo" cerocos ucup masih sibuk dengan handphonnya . "Transgender aja sanaa cup , asalkan lo bisa temenin gueee" ."Demi bua-" belum sempat ucup menjawab cika . Cika sudah pergi berlari keluar kelas , menuju kamar mandi tentunya . "Kebelet banget tu pasti" ucap farel teman sebangku ucup.
"Iya udah ditahan dari abad ke 1000" ucup tertawa mendengar ucapan gebbi , "eh,tapi kok gue juga jadi kebelet ya" ucap ucup."Lega bener" ucap cika sambil mengusap perutnya . "Kenapa sih harus gue tahan dari bunyi bel ,jadi gini kan , ke kelas sendirian,mampuss gue , GIMANA KALO BU MAIMUN DAH BALIK?" "Gue harus cepatt" cika berlari menyusuri lorong lantai 2 ,melewati beberapa kelas .
"Eh itu kan ,kak leo" kata cika "samperin deh"
Inget tujuan lo cika,jangan terlalu dekat ,nanti bisa suka batin cika.
"Hai kak" bisik cika ,tepat disebelah telinga leo , padahal tinggi mereka begitu jauh . Cika sedikit jinjit , untuk menggapai telinga leo.
"Astagfirullah! Kaget gue" ucap leo sembari mengusap dadanya ,saking kagetnya . "Lagi ngapain?"cika berbisik kepada leo,seperti film ninja atau mata-mata. "Sembunyi dari temen gue" seakan mengerti isyarat cika, leo ikut berbisik sepertinya. "Kenapa sembunyi??" Tanya cika antusias , ikut mengendap-endap seperti leo . "Gue diajak sparing basket,tapi gue ga mau"
"Kenapa ga mau?bukannya kak leo tinggi,kekar , ganteng , perfect kurang apa coba?" Reflek cika menutup mulutnya . blak-blakan banget sih jadi orang cikaa. "Engga maksud gue"
"Hahahahaha" leo tertawa , sejenak cika melihat wajah leo , sangat menawan , bagaimana ada orang sesempurna leo . Tuhan sangat baik ,sehingga menciptahan leo di dunia ini.
Sadar dari lamunannnya , cika berlari kembali ke kelas , meninggalakan leo . Bukannya ini pelajaran bu maimun .
"Eh mau kemana?" Tanya leo kepada cika yang sudah berlari . Cika tidak mendengar suara leo , mereka sudah sangat jauh.^^^^^^
"Cika gue balik dulu ya" gebbi melambai ke cikayang dibalas oleh cika ,gebbi naik ojek . Sedangkan cika ,ia harus menunggu papanya .
Tak lama berselang , mobil hitam milik papanya pun datang . Cika membuka pintu . Disana sudah ada Adnan papanya . "Gimana?sudah bertemu leo?" Tanya Adnan mengintrogasi cika
. "Sudah pa" jawab cika sopan,kepada papanya ,sembari melepas tas ranselnya. "Bagus" ucap Adnan ."Papa harap kamu,engga ngecewain papa cika"
"Iya pa" jawab cika , dalam hati cika juga sedih,kenapa harus begini . Kenapa harus dengan cari ini , ini begitu licik .
Padahal yang ingin cika dengar bukan seperti ini , melaikan seperti.
"Bagaimana sekolahmu?"
"Sudah punya teman?"
"Bagaimana gurunya?"
Masih banyak yang bisa ditanyakan,tetapi kenapa papanya malah menanyakannya tentang perilah leo,kenapa?sebegitu pentingnyakah jabatan? Harta warisan? bagi papanya.
Hai semua
Gimana ceritanya
Semoga kalian suka
Jangan lupa tinggalkan
Like dan vote ya
Supaya cerita ini makin
Banyak yg baca
^
^
^
THANK YOU SO MUCH
JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR JUGA YA
^
^
DIHARAP JANGAN MENGKOPI CERITA INI!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARASA
Fiksyen RemajaAcika Swanda , seorang siswi kelas X IPA 2 yang terkekang oleh suruhan ayahnya sendiri untuk bisa dekat dengan anak bosnya , Leonard Anjaya . Membuat cika bingung. Bisakah ia mencintai Leo, bisalah ia memilikinya? Namun bukan karena ayahnya? • • • •...