Cika masih belum percaya bahwa dirinya sekarang berpacaran dengan Leonard Anjaya , cika memegang bibirnya kemarin ia berciuman dengan leo ,sangat tidak baik. Cika sempat marah kepada leo ,tetapi sangat mudah bagi leo untuk membuat cika memaafkannya .
Jika kalian tanya cika dimana ,ia dihotel , ia kabur dari rumah papanya . Kemarin cika berbohong kepada leo bahwa dirinya akan pulang sendiri , buktinya cika pulang sendiri tetapi bukan kerumahnya .
Sekarang ia akan bersiap-siap untuk berangkat sekolah , ia memakan pancake yang sudah ia pesan dan mengambil ranselnya di kursi .
Cika berangkat dengan menggunakan ojek online , ia tak berani meminta tumpangan leo .
^^^^^^^
Cika membuka whatsappnya
Leo : kok belum berangkat?
Leo : mau aku jemput? Gapapa
Leo : kamu sakit? Kok belum disekolahCika sangat senang,biasanya leo tidak mempedulikan dirinya ,tetapi sekarang sangat berbeda leo sangat peduli dengan cika dan itu cukup membuat cika bahagia.
Semenjak semalam leo sudah mulai terbuka dengan cika ,bertanya kapan ulang tahunnya? Warna kesukaan ? Hobi ? Dan segala macam yang membuat cika sampai gelagapan.
Cika sudah sampai didepan gerbang sekolahannya , ia sempat melihat beberapa murid memperhatikannya tetapi ia tetap acuh , tak peduli apa kata orang.
"Cikaa!" Gebbi berteriak "kenapa sih geb!kuping gue sakit ni" keluh cika sembafi meletakkan tasnya di bangkunya. "Kemarin lo jadian sama abang gue?" Tanya gebbi tak percaya . "Kok lo bisa tau?" Tanya cika ,karena ia tak sempat bercerita kepada gebbi semalam. "Abang gue mosting foto lo di IGnya " ucap gebbi sembari memperlihatkan foto cika dengan leo yang semalam sempat ia ambil . Cika dan leo berfoto didepan cermin , dan leo memberikan caption 'i always love you' , cika ditempatnya langsung bersemu dan didalam hatinya sangat bahagia .
"Gue mau ketemu abang lo geb!" Cika lalu berlari kekelas leo , hatinya sangat bahagia dan sedang berbunga-bunga . "Cika" sapa herman kepada cika , "eh kak herman,hai kak" sapa cika girang membuat yang melihatnya ikut bahagia "lo jadian ya,sama leo?" Tanya herman masih belum percaya , cika mengangguk . Herman kecewa entah dari mana asalnya tetapi ia sangat sedih tak tahan "selamat ya" ucapnya sembari berlalu pergi ," eh iya kak " bals cika , entah perasaan cika atau apa tapi herman terlihat tidak suka.
"Hai beautifull" bisik leo tepat ditelinga cika yang membuat cika langsung menoleh kaget , "ih kak leo,ga usah bikin kaget bisa ga sih!" Cika mnggerutu "kamu juga bisa ga sih bikin aku b aja , kamu sih cantik terus" bals leo lalu menaruh rambut cika dibelakang telinga , "ga bisa,karena aku emang cantik" ucap cika mendapat senyuman dari leo .
"Nanti mau jalan yuk" ajak leo kepada cika,cika mengangguk mengiyakan ajakan pacarnya itu , memang agak canggung tetapi cika harus terbiasa.
"Jadi kita udah jadian ni?" Tanya cika
"Hm"
"Kok 'hm' si " ucap cika menirukan ucapan leo.
"Terus harusnya gimana dong?" Tanya leo
"Ya sayang ,ya beb , ya pokoknya yang romantis ,pacaran kok rasanya biasa aja " cika menggerutu lagi membuat leo tak tahan untuk mencium bibirnya.
Mereka sekarang sedang berada didepan kelas leo , yang otomatis semua penghuni kelas XII melihat leo dan cika yang sedang kasmaran.
"Ta eh itu bukannya leo ya , lagi sama anak yang kemarin tuh" ucap giselle , "udah jadian kali" balas tata , "lo engga panas gitu ? Kan leo sama lo cukup deket" tanya giselle kepada tata , "Dia ga pantes buat leo" ucap tata tanpa sadar karena teringat kejadian kemarin.
"Apa ha?gue ga salah denger ya?" Tanya giselle karena tata biasanya tidak bereaksi "engga,dia ga pantes buat leo"
"Rebut paksa aja napa ta?" Giselle memprofokasi tata untuk merebut leo dari cika.
"Gue tau harus apa sel" tata tersenyum licik , entah karena tidak suka dengan cika atau kenapa , tetapi ia tidak sudi kalau cika hanya memanfaatkan leo , itu yang membuat tata geram.
^^^^^^^^^
"Jadi kita kemana ni?" Tanya cika kepada leo , sekarang kedua sedang berada didalam mobil , siap untuk pergi keliling penjuru dunia. "Em kamu mau kemana?" Tanya leo "terserah" ucap cika "kenapa sih cewek kalo diajak pergi ,selalu bilang terserah?" Ucap leo kesal kepada cika.
"Karena arti terserah itu , kita cewek itu ngira si cowok bakal ajak ke teman yang so sweet gitu ,ga mau memberatkan si cowoknya , karena udah diajak jalan itu udah cukup seneng tau ga" jelas cika membuat leo hanya diam , tak mengerti ucapan cika.
"Iyalah ,cewek selalu benar"
Cika mengacungi jempol untuk ucapan leo yang barusan , "kalo cowok serba apa?" Tanya cika
"Serba bisa" ucap leo lalu tertawa , " emang cowok bisa apa?ya engga bisa apa-apa lah" ucap cika meremehkan leo . "Bisa kok , bisa nerbangin kamu ke langit terus jatuhin ke tanah " ucap leo lalu tertawa tetapi bagi cika itu bukan gurauan .
"Ga lucu" ucap cika
"Lucu"
"ENGGA LUCU! Sakit tau!" Ungkap cika mengelus dadanya.
"Aku ngga bakal nyakitin kamu ,oke?aku bakal jaga kamu"
"Janji!"
"Aku lagi nyetir ni " ucap leo masih fokus menyetir .
"Janji!"
"Iya-iya bawel" ucap leo lalu mengaitkan kelingkingnya dengan milik cika .
"Maaf lah sayang" "aduh geli tau ga kak" lanjut cika membuat dirinya tertawa sendiri memanggil leo dengan kata sayang.
Leo tertawa , keduanya sangat bahagia , dunia serasa milik berdua ,kayak judul lagu .
"Nanti juga kebiasa yang" ucap leo lalu tertawa sendiri ,karena ya ini baru pertama kali.
Tata tersenyum melihat wajah leo yang sangat ganteng , seperti mimpi rasanya , hidungnya , matanya , jakunnya , entah kenapa cika bisa jatuh hati kepada lelaki ini . "I love you " ucap cika tanpa sadar .
"I love you more" balas leo menatap cika , tetapi juga fokus ke jalanan.
"I love you more than you" cika mengecup pipi kiri leo .
Hai semua gimana ceritanya
Jangan lupa tinggalakan
Vote dan likenya ya
Supaya author tau
^
^
^
Semoga cerita ini sukses
^
^
^
DO NOT COPY!

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARASA
Novela JuvenilAcika Swanda , seorang siswi kelas X IPA 2 yang terkekang oleh suruhan ayahnya sendiri untuk bisa dekat dengan anak bosnya , Leonard Anjaya . Membuat cika bingung. Bisakah ia mencintai Leo, bisalah ia memilikinya? Namun bukan karena ayahnya? • • • •...