"BEKAL"

18.7K 2.2K 389
                                    

                                     "BEKAL"








Haechan, tengah berdiri di depan kelas menunggu seseorang dengan kotak di dekapannya.

"Hyung" panggil Haechan.

"Haechan! ngagetin aja, kenapa kau berdiri di sini?" tanya Mark.

"Ini" ucap Haechan menyodorkan kotak berisi makanan buatannya yang memang Haechan sengaja membuatnya untuk Mark.

"Wwaahhh! tapi maaf ya Chan, Chenli juga membuatkan bekal untukku, dan perutku gak akan muat untuk dua kotak makanan" ucap Mark menikah kotak bekal pemberian Haechan.

"Dari Chenle buat aku aja, Hyung makan buatan aku" ucap Haechan.

"Lain kali Hyung coba masakan kamu ya" ucap Mark sambil mengusap rambut Haechan lalu pergi.

Haechan, menunduk menatap kotak bekal di tangannya.

"Ayang? nungguin aa ya? uuhhhh sampai bawa bekal untuk aa" ucap Jeno yang tiba-tiba muncul dan mengambil kotak dari tangan Haechan.

Haechan, mengangkat wajahnya menatap Jeno yang tersenyum menatap kotak bekal buatannya.

"Kalau mau ambil aja" ucap Haechan lalu pergi meninggalkan Jeno.

Jeno, hanya menatap kepergian Haechan dengan ekspresi yang sulit di artikan, tak lama kemudian dia beranjak dari sana.

BRAKKK!

Jeno, menggebrak salah satu meja di kantin membuat para murid yang sedang menikmati makan siang beralih melihat ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan Jeno~ahhh"

"Lu yang apa—apaan membuat Haechan gue sedih!" ucap Jeno dengan lantang.

"Ooohhh, karena itu? wajar dong aku tolak makanannya di saat pacarku sendiri sudah membuatkan makanan untuk ku" ucap Mark santai.

"Setidaknya kau menerimanya setelah itu terserah mau lu buang apa lu makan"

"Sudah....sudah.... hentikan, Jeno~ahhh! aku minta maaf kakau Mark membuat salah" ucap Chenle melerai Mark dan Jeno.

"Minta maaf ke Haechan bukan gue!" ucap Jeno sewot lalu membalikkan badan untuk pergi dari area kantin.

"Haechan?" gumam Jeno saat membalikan badan dan tatapannya bertemu dengan Haechan yang juga menatap ke arahnya.

Haechan, berjalan mendekati Jeno yang masih berdiri mematung menatap Haechan yang semakin mendekat.

PLAKKK!!

Tanpa aba—aba Haechan menampar pipi kiri Jeno "kenapa kau membentak Mark hyung!?" tanya Haechan.

"Chan, gue cum—"

"GUE GAK NYURUH LU LAKUIN ITU JENO!" teriak Haechan.

Jeno, mengusap pipi bekas tamparan Haechan lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata.

:
:
:
:

Jeno, duduk di salah satu sofa dengan tidak santainya, membuat seseong di sampingnya yang sibuk dengan ponselnya harus terusik.

"Haechan lagi?" tanya Lucas.

Jeno, hanya mengangguk sebagai jawaban dan mengambil sebatang rokok dari sakunya.

"Kenapa lagi?" tanya Lucas kedua kalinya.

Dan Jeno masih enggan membuka suara, dia hanya menggeleng sebagai jawabannya.

Lucas, menghela nafas memilih mengabaikan Jeno dengan kembali fokus pada ponselnya.

"Lu ada korek gak?" tanya Jeno tiba-tiba.

Tanpa menjawab Lucas mengambil korek dari sakunya dan memberikannya pada Jeno.

"Jeno?"

Jeno, mendongak melihat ke arah sumber suara yang baru saja memanggil namanya.

"Haechan" gumam Jeno.

Ya, Haechan mencari keberadaan Jeno setelah kepergian Jeno dan Haechan mendapakan teguran dari Mark.

Haechan, terdiam melihat ke arah tangan Jeno yang memegang sebatang rokok yang belum sempat dia nyalakan karena kedatangan Haechan.

Jeno, mengikuti arah pandang Haechan dan segera membuang batang rokok itu setelah menyadari tatapan tak suka dari Haechan.

"Maaf soal tadi" ucap Haechan, "dan asal lu tau gue gak suka bau rokok" lanjut Haechan lalu pergi dari sana.

Jeno, masih terdiam mencerna ucapan terakhir Haechan tentang dia tak suka bau rokok, "apa itu artinya dia membuka hati untuk ku?" batin Jeno.

AAAYYAAAANNGGGGGG! teriak Jeno setelah kesadarannya kembali dan dia berlari keluar gudang mengejar Haechan yang sudah lebih dulu pergi.

Sedangkan Lukas hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman tampannya tapi begok.


       

                                     ~ || ~

Kalau di Book "Sorry" Haechan tersakiti, di sini biar Jeno yg tersakiti gimana..???

"YOU" {NoHyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang