"BONUS CHAPT"

17.2K 1.2K 49
                                    

                                      "BONUS CHAPT"












"Kemana sih si Jeno ini" gerutu Haechan yang sudah capek berdiri di gerbang universitasnya menunggu kekasinya yang katanya mau menjemputnya hari ini.

"Dahlah naik taxi aja aku" gumam Haechan mulai beranjak dari sana.

Tin...

Tin....

Suara klakson mobil berhasil menghentikan langkah Haechan.

"Jaemin" batin Haechan.

Jaemin, turun dari mobilnya dan menghampiri Haechan yang berdiri menatapnya.

CUP.

Plakkk.....

Haechan, memberi satu tamparan pelan pada Jaemin saat Jaemin tiba-tiba memberi kecupan pada pipi kirinya.

"Ahhh elah dikit doang" ucap Jaemin sambil mengusap pipinya yang mendapatkan tamparan.

"Ooohh... mau yang banyak? ntar aku kasih tau Jeno ya" ucap Haechan.

"Eehh... ya jangan Chan, kalau kamu kasih tau Jeno bukan di tampar lagi aku tapi di gantung" ucap Jaemin sambil cengingisan.

Haechan, memutar bola matanya malas "ngapain kamu kesini?" tanya Haechan.

"Mau jemput Ayang njun lah, kan fakultas kalian sama" ucap Jaemin.

Ya, sekarang mereka sudah mengenyam bangku perkuliahan, dan mereka berkuliah di universitas yang sama dengan jurusan berbeda.

Haechan dan Renjun memilih mengambil jurusan kedokteran sesuai impian mereka saat masih di SHS.

Sedangkan Jaemin dan Jeno memilih jurusan bisnis karena mereka memiliki impian untuk menjadi CEO meski kelakuan mereka kadang absurd.

"Aayyaannggg!" teriak Renjun saat melihat Jaemin sedang ngobrol dengan sahabatnya.

CUP.

CUP.

MMUAACHH.

MMUUAAACCHHH.

Jaemin dan Renjun ciuman tanpa henti melupakan keberadaan Haechan.

"Jancok lah kalian" kesal Haechan mulai beranjak sebelum lagi-lagi langkahnya terhenti.

"HYUUUNNGGG"

Haechan, melihat ke arah luar gerbang dan meliat Jisung mengendarai montornya ke arahnya.

"Hyung... gawat..." ucap Jisung setelah berdiri di depan Haechan.

Jaemin dan Renjun menghentikan acara ciuman mereka saat mendengar suara Jisung.

"Gawat apanya?" tanya Haechan.

"Jeno... Jeno Hyung..."

Raut wajah Haechan seketika berubah khawatir setelah mendengar nama Jeno.

"K-kenapa dengan Jeno?"

"Jeno Hyung kecelakaan" ucap Jisung.

Daammmm....

Hati Haechan terasa di tusuk ribuan panah dan tanpa sadar air matanya sudah menetes.

"D-dimana dia sekar-"

"HAECHAN"

Teriak Jaemin, Jisung dan Renjun bersamaan saat melihat Haechan yang tiba-tiba pingsan.





• • • •





"Dimana Haechan?"

"Tuuhhh" jawab Jaemin.

"Kenapa bisa gini"

Jaemin, Jisung hanya mengangkat bahunya tak tau apa yang terjadi pada Haechan.

Sedangkan Renjun berusaha membuat Haechan sadar tanpa di baru dua laki-laki tak berguna itu.

"Sini biar aku saja"

Renjun, memindah kepala Haechan ke pangkuan Jeno, seperti permintaan Jeno.

AAARRRGGGGGG!!!!!

Tiba-tiba Jeno teriak dengan sangat kencang saat pinggangnya di gigit oleh Haechan yang ternyata pura-pura pingsan.

"Kok di gigit sih, Yang" ucap Jeno.

"Ngeprank mu gak lucu tau, pakek acara kecelakaan kalau kau mati beneran kan aku bisa cari lagi, ehhh salah ngomong" ucap Haechan.

"Dahlah" ucap Jeno yang langsung berdiri.

Buggg...

"Asu kau Lee Jeno!" teriak Haechan saat terjatuh karena Jeno langsung berdiri saat Haechan masih ada di pangkuannya.

Dan berakhirlah mereka kejar-kejaran karena Haechan tak terima terhatuh dan Jeno takut kena amukan Haechan.

Sedangkan ke tiga temannya hanya bisa melihat Jeno dan Haechan.

"Ini yang di kerjain siapa sih sebenarnya?" tanya Jisung sambil terus menatap kearah Jeno dan Haechan yang masih kejar-kejaran.

Karena tak ada jawaban dari Renjun dan Jaemin, Jisung menoleh ke arah mereka "kal- Jancok lah kalian!" ucap Jisung, melihat Jaemin dan Renjun kembali berciuman di sebelah Jisung.

"HHUUUEEEEE......LELE..... ICUNG MAU ENA-ENA!!" teriak Jisung sambil berjalan menuju montornya dan meninggalkan dua pasangan gila yang suka nyosor tak tau tempat.











~||~





Bahagia mereka udahan...

Kagak jelas lohhh aQ nulis apa 🤣🤣🤣

"YOU" {NoHyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang