"YOU" {NoHyuck} || END

"SEKOLAH"

                                    "SEKOLAH"

Hari sudah gelap dan Haechan baru keluar kamar setelah sesi ngambek tadi siang, dia berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya yang keroncongan.

"Gak ada makanan" gumam Haechan sambil cemberut.

Haechan, berjalan kembali ke kamarnya dan mencari ponselnya untuk memesan makan.

Tok...

Tok...

Haechan, sedikit terkejut tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya, karena seingatnya dia di rumah sendirian.

"Si-siapa?" tanya Haechan dari dalam kamar.

"Gue Jeno"

Haechan, membolakan matanya terkejut, "bagaimana Jeno bisa tau rumahnya" batin Haechan yang mulai beranjak dari ranjang untuk membuka pintu.

"Gue mau pamit" ucap Jeno setelah pintu kamar terbuka.

"Gimana lu bisa di sini?" tanya Haechan.

Jeno, memutar bola matanya "Lu belum tua tapi udah pikun, dah gue mau pulang" ucap Jeno malas dan membalikkan badan ingin pergi.

"Jeno" panggil Haechan sambil menahan pergelangan tangan Jeno.

Jeno, menoleh ke arah Haechan menunggu ucapan Haechan selanjutnya.

"Jangan pergi" ucap Haechan lirih sambil menunduk.

"Lu yakin?" tanya Jeno memastikan ucapan Haechan dan Haechan mengangguk sebagai jawaban.

"Gak ahhh... ntar gue nafsu" goda Jeno.

"Lakukan, lakukan saja yang lu mau.... gue juga udah kotor tak ada lagi yang harus gue Ja-"

Jeno, menghentikan ucapan Haechan dengan cara mempertemukan bibir mereka.

"Gue hanya bercanda,  gue gak akan lakukan itu karena gue gak mau ngerusak orang yang gue cintai" ucap Jeno.

Mata Haechan berkaca-kaca mendengar ucapan Jeno, orang selama ini ia anggap bejat ternyata jauh dari pemikiran buruknya.

Sedangkan Mark orang yang selama ini ia puja-puja justru membuatnya trauma dan selalu merasa kotor.

Jeno, membawa Haechan ke dalam pelukannya, "tapi gue udah rusak" gumam Haechan lirih tapi masih bisa di dengar oleh Jeno.

"Gue gak peduli itu, yang gue mau cuma lu yang selalu ceria dan ngomel saat gue ganggu lu" ucap Jeno sambil mengusap punggung Haechan.

• • • • •

"Haechan?"

Yang di panggil menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap orang yang memanggilnya.

"Kau berangkat bersama Jeno lagi?"

Haechan, mengangguk sebagai jawaban sambil melanjutkan jalan menuju kelas.

"Kalian jadian?"

"Enggak" jawab Haechan yang akhirnya membuka suara sambil menggeleng.

"Ku kira lu bisu gara-gara di cipok Jeno" ucap Renjun sambil lari menjauh dari Haechan sebelum. Haechan mencakarnya.

Haechan, tak mengejar Renjun dia hanya malas berdebat hari ini, dia tetap berjalan santai menuju kelasnya sambil sesekali tersenyum entah karena apa.

Ya, sejak kejadian di belakang sekolah tiga hari lalu dan berakhir Jeno mengantar Haechan pulang, Haechan meminta Jeno untuk menginap di rumahnya selama orang tuanya belum kembali dan itu di setujui oleh Jeno dengan senang hati, karena sejujurnya Jeno juga tak suka berada di rumahnya sendiri yang mengharuskannya bertemu Mark kakak tirinya.

Dan selama Jeno menginap di rumah Haechan, mereka selalu berangkat dan pulang sekolah bersama, sampai banyak rumor tentang mereka termasuk rumor kalau mereka sudah jadian/memiliki hubungan special.

"Kenapa nglamun? hhhmmm" tanya Jeno yang tiba-tiba muncul dan merangkul pindah Haechan.

Haechan, menoleh ke arah Jeno sesaat lalu menggeleng sebagai jawaban.

Tadi Haechan berjalan lebih dulu meninggalkan Jeno yang masih memarkirkan montornya, dan saat Jeno mengejar Haechan, dia melihat Renjun memanggil Haechan dan berlari ke arah Haechan yang membuat Jeno memelankan langkahnya, berjalan di belakang Haechan dan Renjun sampai Renjun lari meninggalkan Haechan baru Jeno mendekati Haechan dan mereka berjalan menuju kelas bersama menghiraukan ocehan dari murid-murid lain.

Haechan, juga tak menolak perlakuan Jeno padanya, dia justru merasa aman  saat Jeno ada di sampingnya.

Sedangkan Jeno harus menahan detak jantungnya yang berdetak lebih cepat saat di dekat Haechan dan Haechan selalu membalas dengan senyum manis di setiap perlakuanya.

                                                 ~||~

Suka gak sama Book ini..??