"RUMAH"

16.5K 1.6K 178
                                    

                                           "RUMAH"






Satu minggu berlalu setelah kejadian yang menimpa Haechan, dan Haechan juga sudah mulai masuk sekolah.

Tapi ada yang berbeda dengan Haechan yang menjadi pendiam dan menjauh dari orang-orang di sekitarnya.

Seperti sekarang, dia memilih pergi ke belakang sekolah dan duduk di tumpukan bata sisa pembangunan, dia menikmati makan siangnya yang ia buat sendiri.

"Boleh aku bergabung?"

Haechan, mendongak guna melihat siapa yang mengajaknya berbicara.

"Hy-Hyung!" Haechan terkejut dan segera berdiri.

Haechan, bergetar ketakutan dan tanpa sadar dia sudah menangis.

"Ke-kenapa Haechan~ahhh"

"Jangan" Haechan menggeleng kuat "angan sentuh aku Hik" Haechan terus menggeleng dan menangis dia benar-benar ketakutan dengan orang yang ada di depannya.

"HAECHAN?!" teriak Jeno berlari menghampiri Haechan.

"Jeno" Haechan langsung memeluk tubuh Jeno dengan sangat erat.

Tanpa berkata apapun Jeno menuntun Haechan untuk pergi dari sana dengan Haechan yang masih menangis.

Jeno, tau Haechan menyuruhnya untuk menjauh, tapi rasa cintanya tak bisa melepaskan Haechan begitu saja, seberapa kuat Haechan menyuruhnya pergi itu akan membuatnya semakin yakin untuk terus melindungi Haechan.

                                          • • • • •

"Kau tak apa?" tanya Jeno saat mereka sudah sampai di rumah Haechan dan duduk di sofa di ruang tamu.

Rumah Haechan sepi karena memang orang tuanya belum kembali dari bisnisnya karena ada sedikit masalah yang mengharuskan orang tuanya tak bisa pulang.

Sebenarnya ada bibi (prt) yang biasanya ada di rumah itu tapi tiga hari lalu bibi izin kembali ke kampung halaman untuk berkunjung.

"Kau ingin sesuatu?" tanya Jeno lagi.

Haechan, menggeleng dan menoleh ke arah Jeno "Bagaimana kau tau aku di belakang sekolah?" tanya Haechan.

Jeno, menghela nafas pelan "maaf" ucap Jeno menunduk.

"Aku tanya bagaimana kau bisa tau ak-"

"Gue ngikutin lu" jawab Jeno memotong ucapan Haechan.

"Kenapa?"

Jeno, menggeleng "tidak"

"Kenapa?"

"Ak-"

"KENAPA JENO~AHHH KENAPA KAU LAKUKAN INI, HIKS!" teriak Haechan sambil memukuli lengan kekar Jeno.

Sedangkan Jeno hanya diam tanpa ingin menjawab atau menghentikan pukulan Haechan.

"Apa yang kau mau dari orang seperti ku Jeno~ahh?"

"Aku ingin kau melihat keberadaanku di sampingmu, hanya itu yang ku mau" ucap Jeno.

Haechan, berhenti menangis dan menghapus air matanya sendiri, dia menatap Jeno mencari kebohongan dari ucapan Jeno tapi dia tak menemukan itu di sana.

Dan tiba-tiba Haechan mendorong Jeno sehingga membuat Jeno terbaring di sofa, lalu Haechan naik ke tubuh Jeno.

"Ha-Hae-Haechan~ahh, ap-mmpptt" ucapan Jeno terhenti saat Haechan melumat bibirnya tiba-tiba.

"uuummpptt—hae-mmppt—Haechan!" teriak Jeno mendorong Haechan.

"Hiks... aku sudah kotor ... Hiks... bukan kah ini yang kau mau...Hiks...."

Haechan, kembali menangis dengan posisi masih duduk di perut Jeno yang juga masih terbaring tak bisa bergerak karena tubuh Haechan.

"Haechan~ahhh, bisahkah kau turun? tubuhmu berat" ucap Jeno membuat Haechan berhenti menangis dan berubah menatapnya horor.

"Ap-apalagi?!" tanya Jeno.

"Kau tadi bilang apa?"

AAAAA~~!!

Teriak Jeno saat telinganya di gigit oleh Haechan karena mengatai Haechan berat. Setelahnya mereka duduk bersebelahan dan saling diam.

"Jeno"

"Haechan"

Lagi-lagi terdiam setelah memanggil nama satu sama lain secara bersamaan.

"Haechan"

"Jeno"

"Aaaiiissshhh cepat ngomong" kesal Haechan.

"Kau saja duluan" balas Jeno.

Dan mereka terdiam lagi untuk kesekian kalinya.

"Aku"

"Gue"

"YYAAAKKK LEE JENO"

"Apa Lee Haechan?"

"Jangan ganti marga ku"

"Lahhh kan emang marga kita sama" ucap Jeno.

"Au ahhh!" sekarang Haechan benar-benar kesal dan pergi meninggalkan Jeno di ruang tamu.

"Uke aneh, nangis marah-marah ntar nangis lagi" gumam Jeno yang tiba-tiba tersenyum mengingat Haechan melumat bibirnya.

"Kenapa tadi gue hentikan ya? ehhh gak boleh gitu blom sah" batin Jeno sambil terus tersenyum seperti orang gila baru.


~||~



Sabar ya No, emang mbul tuh tsundere 🤣 n susah di tebak moodnya.

"YOU" {NoHyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang