"YOU" {NoHyuck} || END

"MENJAUH"

                                          "MENJAUH"

Haechan, dan Renjun sudah sampai di depan kelasnya "aku masuk duluan ya" ucap Haechan dan berlalu memasuki kelas meninggalkan Renjun dan Jaemin.

"Apa yang terjadi?" tanya Renjun setelah kepeninggalan Haechan.

Jaemin, mengangkat bahunya "aku juga tak tau" ucap Jaemin.

"Apa ini ada hubungannya dengan Jeno?"

"Mungkin, tadi pagi dia meminta alamat rumah Jeno pada ku" ucap Jaemin.

"Tapi-"

"Sudahlah, kita tanyakan pada Jeno apa yang terjadi" ucap Jaemin memotong ucapan Renjun.

"Uummm" jawab Renjun mengangguk setuju dengan ucapan Jaemin.

Setelahnya mereka memasuki kelas masing-masing, ya Jaemin dan Renjun berbeda kelas, hanya Jaemin yang berbeda karena Renjun, Haechan, Jeno satu kelas, tetapi kadang Jaemin membolos pada pelajaran-pelajaran tertentu dan memilih sembunyi di bangku belakang kelas Renjun, sekalian ngebucin katanya.

• • • • •

Jam pertama telah selesai, dan selama pelajaran Haechan tak focus karena dia terus mencari keberadaan Jeno tang tak terlihat sama sekali.

"Bukanya dia tadi berangkat ke sekolah?" batin Haechan.

"Chan?" panggil Renjun.

"uuummm?"

"Lu sakit?"

Haechan, menggeleng sebagai jawaban dan dia mulai memberesi barang-barangnya.

"Chan, lu mau kemana?" tanya Renjun yang sedikit menaikkan volum suaranya karena Haechan sudah berlari keluar kelas.

Haechan, terus berlari menuju perkiraan dengan tangan yang mengenggam ponselnya yang melakukan panggilan pada nomer Jeno.

"Jen, lu di mana sih" gumam Haechan.

Entah kenapa Haechan bisa sekhawatir ini pada Jeno padahal mereka tak memiliki hubungan apapun selain teman sekelas.

Bugg...

"Haechan, kau tak apa?"

Haechan, mendongak dan melihat Mark mengulurkan tangan padanya.

"Aku tak apa" ucap Haechan sambil berdiri sendiri mengabaikan uluran tangan Mark.

"Kau mau kemana? Jam pulang masih lama" ucap Mark.

"Bukan urusan, Hyung"

Haechan, kembali berjalan menuju parkiran meninggalkan Mark dan menghiraukan lututnya yang berdarah karena terkena bebatuan saat terjatuh.

"Chan, tunggu" ucap Mark menahan lengan Haechan yang ingin menaiki montornya.

"Hyung, lepas" ucap Haechan.

"Dengerin Hyung"

Haechan, tak menghiraukan ucapan Mark, dia melepas paksa tangan Mark dari lengannya.

                                             • • • • •

Haechan, melajukan montornya menuju sungai han, dia berharap menemukan Jeno di sana.

"Semoga dia di sini" gumam Haechan berlari ke arah sungai setelah memarkirkan montornya.

Dia mengedarkan pandangannya mencari Jeno dan benar saja dia menemukan Jeno tengah terduduk di salah satu bangku di dekat sungai.

Tanpa pikir panjang Haechan berlari kecil ke arah Jeno sebelum seseorang dantang dan membuat langkahnya terhenti.

"Hyung" panggil anak itu berlari ke arah Jeno dengan dua es cream di tangannya.

"Ini" ucap anak itu mengarahkan satu es cream pada Jeno.

"Makasih" ucap Jeno sambil mencubit pipi anak itu.

Haechan, melihat perlakuan Jeno pada anak itu dan itu membuatnya cemburu padahal dia dan Jeno belum meliki hubungan special.

"Hai" sapa Haechan.

Anak itu dan Jeno mendongak melihat ke arah Haechan.

"Apa aku boleh gabung?" tanya Haechan.

"Duduklah kita akan pergi" ucap Jeno sinis, membuat dada Haechan terasa sesak.

"Ayo pindah" ucap Jeno menggandeng tangan anak di sebelahnya.

Anak itu hanya menurut apa kata Jeno dan dia mulai ikut berdiri dari duduknya dengan tatapannya yang masih tertuju pada Haechan.

"Jen" panggil Haechan menahan lengan Jeno.

"Aku mohon dengarkan penjelasan ku"

Jeno, berbalik badan menghadap Haechan yang masih menatapnya.

"Lu pernah meminta gue untuk menjauh dari lu karena bagaimanapun gue berusaha lu akan tetap mengejar bajingan itu, dan sekarang gue turuti permintaan lu untuk menjauh dari lu" ucap Jeno.

Baru melangkah satu langkah Jeno kembali berbalik pada Haechan, "Dan selamat akhirnya cinta lu terbalaskan, gak kayak gue" ucap Jeno sambil tersenyum ke arah Haechan sebelum dia pergi.

"Maaf sudah menyakitimu" batin Haechan yang masih setia berdiri menatap punggung Jeno yang semakin menjauh.

                                                  ~||~

Aku tuh gk paham sama percintaan anak sekolah seberntanya 🙈🙈😅 soalnya aQ gk pernah ngrasain yg namanya pacaran, jaman sekolah kerjaanku ikut abangku tawuran antar sekolah, nontonin tanding bola, 🤣🤣 jadi maaf kalau feelnya kurang dapet.